SUKABUMIUPDATE.com- Setiap anak kesulitan mengatur emosinya dari waktu ke waktu. Apalagi melihat mereka yang selalu menangis setiap ada sesuatu yang kecil maupun besar. Sudah pasti orang tua bertanya-tanya apakah sesuatu telah terjadi padanya tanpa diketahui.
Anak-anak yang cenderung menangisi hal-hal kecil sekalipun memanglah sangat sensitif. Kabar baiknya adalah menjadi sangat sensitif bukanlah hal yang buruk. Justru, mereka yang sangat sensitif cenderung memiliki perasaan lebih penyayang, lembut, dan kreatif.
Meskipun demikian, anak-anak yang sangat sensitif mungkin memerlukan sedikit bimbingan ekstra untuk membantu mengelola emosinya .
Baca Juga: 8 Cara Efektif Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat, Bisa Dilakukan di Rumah
Bagaimana Membantu Anak yang Sangat Sensitif?
Dengan mengenali tanda-tanda bahwa anak sangat sensitif akan memungkinkan orang tua mengajari mereka strategi dan teknik mengatasi masalah untuk membuat hidup sedikit lebih mudah.
Berikut beberapa cara membantu anak yang memiliki perasaan sensitif melansir dari laman parents.com:
1. Fokus Pada Kegiatan Positif
Hindari menggunakan label seperti "terlalu sensitif", "pemalu", atau "pendiam", dan fokuslah pada kualitas positif yang muncul dari sikap sangat sensitif sang anak. Misalnya, orang tua dapat memuji atas ketelitian mereka, berterima kasih karena mengetahui ketika mengalami hari buruk, atau meminta anak-anak untuk menunjukkan apa yang mereka sukai dari dirinya sendiri.
2. Bantu Mereka Mengelola Emosinya
Jika sedang berada di pesta ulang tahun dimana semua anak bergembira memakan kue mangkok, sementara anak Anda menangis karena mendapat kue berwarna biru, bukan merah muda.
Naluri pertama orang tua untuk menghentikannya dengan segera mengubah emosi si anak. Lebih baik lagi jika dilakukan dengan pendekatan berbeda, seperti memberinya pengertian. Karena jika langsung melakukan hal tersebut, anak-anak mungkin kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Sebaiknya Anda juga menghindari dorongan untuk menyuruh mereka berhenti menangis dengan memarahinya. Karena mungkin hanya akan memicu lebih banyak air mata. Sebaliknya, salah satu cara untuk membantu anak mengendalikan emosinya adalah dengan mengatakan, "Diam.” menggunakan suara lembut.
Baca Juga: Hidup Sehat Asam Urat Pergi: 10 Rahasia Alami Mencegahnya Tanpa Obat-obatan
3. Alihkan Perhatiannya
Mengalihkan perhatian anak dengan membimbingnya ke aktivitas lain juga merupakan alat yang ampuh. Cobalah mengajaknya melakukan kegiatan yang disukai, daripada menyuruh mereka berpikir.
Pada usia 3 atau 4 tahun, berhitung masih membutuhkan fokus dan konsentrasi. Jadi apapun yang membuat anak kesal mungkin akan terasa seperti berita lama saat mereka mencapai usia 10.
4. Nilailah Reaksi Orang Tua Sendiri
Sebagai orang tua memeriksa emosi diri sendiri ketika berhadapan dengan anak yang sangat sensitif juga dapat membantu. Anak-anak sangat pandai membaca emosi orang tua dan pengasuhnya.
Jika Anda menjadi tegang, hal ini memberitahu mereka bahwa apapun yang membuat kesal adalah sesuatu yang perlu diwaspadai sehingga menunjukkan perilaku yang ingin orang tua ubah.
5. Mencari Solusi
Berikutnya, bujuk anak-anak untuk memberitahu apa sebenarnya yang membuat mereka tidak bahagia, sehingga orang tua dapat membantu anak-anak menemukan solusinya.
Jika mereka kehabisan ide, ingatkan tentang hal-hal yang membuatnya merasa senang, seperti mengajak anak lain bermain atau melihat buku bergambar favorit. Dengan sedikit latihan, mereka akan segera menemukan solusinya sendiri, tanpa disuruh oleh orang tua.
Baca Juga: 9 Cara Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat yang Bisa Dilakukan Sendiri Dirumah
6. Beri Waktu
Meskipun orang tua mungkin tidak dapat mengubah kepribadian sensitif anak, mereka pada akhirnya akan mencapai kedewasaan untuk memantau emosinya dan menjadi lebih tangguh.
Menghabiskan waktu bersama teman-temannya juga dapat membantu walaupun anak yang sangat sensitif mungkin memerlukan waktu lebih banyak.
7. Atasi Pemicunya
Jika Anda memiliki anak yang menangisi segalanya, langkah pertama adalah berbicara dengan dokter anak-anak untuk menyingkirkan potensi masalah atau pemicu medis lainnya seperti gangguan terhadap rutinitas mereka. Jika tidak ada kekhawatiran yang jelas, mungkin anak sangat sensitif dan hanya membutuhkan sedikit bantuan ekstra dalam mengelola emosinya.