SUKABUMIUPDATE.com - Merajuk, atau biasa disebut dengan cemberut, merupakan tantrum diam-diam yang banyak dialami anak-anak. Anak yang merajuk sering kali murung dan mengekspresikan emosinya melalui merajuk, merengek , atau cemberut.
Semua ini dilakukan untuk menunjukkan respon negatif terhadap lingkungan di sekitar mereka, dan mereka melakukan ini untuk menunjukkan bahwa mereka sedang marah, tidak senang, frustasi, atau lebih. Pada beberapa anak, ini bahkan bisa menjadi gejala gangguan kepribadian dan suasana hati yang signifikan.
Perilaku merajuk sangat umum terjadi pada anak-anak dan remaja, dan sangat penting bagi orang tua atau pengasuh untuk tidak menyerah pada perilaku seperti ini. Berikut ini ada beberapa cara mengatasi anak yang suka merajuk, dihimpun dari laman parenting.firstcry.
1. Biarkan Anak Mengekpresikannya
Menanggapi anak yang merajuk dengan menuduh dan menyalahkannya atau mencoba berunding dengannya tidak selalu berhasil karena hal ini dapat menyebabkan lebih banyak tantrum di kemudian hari.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membiarkan mereka merajuk. Ketika mereka merajuk, mereka tidak menyerah untuk memberi mereka perhatian.
Tidak peduli berapa lama pun, mengabaikan mereka dan membiarkan mereka bertindak sesuka mereka akan memaksa mereka untuk mengurangi kebiasaan ini karena mereka tahu Anda tidak akan menanggapi perilaku tersebut.
2. Mengatur Anak Merajuk
Mengajari anak untuk tidak merajuk akan memakan banyak waktu, tetapi membuat peraturan untuk tidak merajuk di ruang pribadi Anda akan menghilangkan kemampuan mereka untuk menggunakannya untuk melawan Anda.
Ini adalah cara yang bagus untuk menghentikan mereka menunjukkan perilaku ini karena, sebagai akibatnya, mereka akan belajar bahwa tidak produktif untuk merajuk ketika Anda tidak melihatnya dan ketika mereka tidak dapat melihat Anda.
3. Mengasuh Anak
Menghabiskan waktu berkualitas untuk mengasuh mereka dan pertumbuhan mereka dapat memberikan banyak manfaat. Perhatian orang tua yang baik dapat memberikan kestabilan dan kepedulian terhadap anak Anda.
Hal ini juga membantu mereka tetap bahagia dan terbuka mengenai masalahnya kepada Anda dengan cara yang sehat, sehingga mencegah mereka merajuk.
4. Isyarat Visual
Isyarat visual cenderung cocok untuk anak-anak yang lebih mudah pemurung. Dalam metode ini, Anda harus memanggil namanya, menarik perhatiannya, meniru ekspresi cemberutnya, dan menggunakan jari Anda untuk mengubahnya menjadi senyuman.
Hal ini mungkin memengaruhi mereka untuk melakukan hal yang sama, dan meskipun tidak selalu berhasil, Anda selalu dapat mencobanya.
5. Dorong Mereka untuk Menuliskan Kekesalannya
Jika anak Anda merasa kesulitan berkomunikasi melalui ucapan, mintalah mereka menuliskannya di buku hariannya. Membuat jurnal mungkin dapat membantu mereka mengatasi perasaan dan mengurangi sifat merajuk pada anak.
6. Mendorong Cara Verbal Mengekspresikan Perasaan
Saat Anda melihat anak Anda mulai merajuk atau cemberut, cobalah mendorong mereka untuk mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata. Hal ini dapat membantu mereka melampiaskan emosi negatifnya dengan cara yang dapat Anda pahami dan menginspirasi mereka untuk melakukan hal ini lebih sering.
7. Memberikan Suasana Menyenangkan dan Aman
Rumah Anda harus menjadi tempat pertama di mana anak-anak Anda merasa aman dan bebas mengekspresikan perasaannya. Oleh karena itu, ciptakan dan peliharalah suasana aman di sekitar mereka, terutama saat mereka berperilaku ngambek.
8. Hindari Reaksi Berlebihan
Jika anak Anda membuat Anda kesal dengan lebih sering merajuk, cobalah untuk tenang dan tidak menunjukkan perilaku kasar terhadapnya. Jika mereka melakukannya untuk mendapatkan perhatian Anda tanpa alasan tertentu di rumah, abaikan saja dan biarkan mereka belajar bahwa Anda tidak akan menyerah pada perubahan suasana hati mereka yang tidak masuk akal.
9. Periksa Apa yang Membuat Mereka Stres
Pastikan anak Anda tidak stres dengan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Hindari ekspektasi tinggi yang terlalu berat untuk ditangani dan paksa mereka untuk belajar atau bekerja lebih lama dari yang dibutuhkan.
Dorong mereka untuk memiliki keseimbangan bermain-belajar yang baik dan hindari menunjukkan ketegangan dan frustrasi Anda karena hal ini dapat membuat mereka semakin cemas.
10. Pastikan Mereka Mendapatkan Nutrisi yang Cukup
Kekurangan nutrisi bisa menjadi penyebab lain anak sering mengalami perubahan suasana hati. Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan anak Anda makanan bergizi yang cukup untuk menjalani gaya hidup sehat dan aktif! Kesehatan fisik yang baik akan selalu menjamin kesehatan psikologis yang lebih baik pula.