SUKABUMIUPDATE.com - Amukan bisa terjadi saat anak merasa lelah, lapar, atau tidak nyaman. Mereka bisa mengalami kehancuran karena tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan seperti mainan atau permen.
Bahkan tidak bisa membuat seseorang melakukan apa yang mereka inginkan, seperti ingin orang tua segera memperhatikannya atau membuat saudara kandungnya menyerah agar berbagi main handphone.
Selain itu, mengamuk juga sering terjadi pada tahun kedua kehidupan anak-anak, ketika kemampuan berbahasa sedang berkembang. Karena balita tidak selalu bisa mengatakan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Tua Saat Mendidik yang Membuat Anak Hidup Miskin di Masa Depan
Karena kata-kata yang menggambarkan perasaan jauh lebih rumit dan baru bisa berkembang belakangan. Maka pengalaman ini bisa membuat dia frustasi sehingga menyebabkan tantrum. Ketika kemampuan berbahasa meningkat, amukan akan cenderung berkurang.
Sebenarnya, balita menginginkan kemandirian dan kendali atas lingkungannya melebihi kemampuan mereka. Hal ini dapat menyebabkan perebutan kekuasaan ketika seorang anak berpikir “Saya bisa melakukannya sendiri” atau “Saya menginginkannya, berikan kepada saya.”
Ketika anak-anak menyadari bahwa tidak mampu melakukannya dan tidak bisa mendapatkan semua yang diinginkan, mereka mungkin akan mengamuk sebagai cara mengungkapkan perasaannya.
Maka dari itu, orang tua atau para ibu harus mencoba untuk memahami ketika anak mengamuk serta menaruh perhatian lebih saat si kecil ingin mengungkapkan perasaan melalui amukan.
Baca Juga: Begini Cara Buat Teh Jahe Untuk Obati Asam Urat, Simpel Banget!
Dilansir dari laman kidshealth.org, berikut beberapa tips menghindari amukan anak dengan baik:
1. Berikan Banyak Perhatian Positif
Biasakan untuk menganggap anak Anda bersikap baik. Beri si kecil hadiah sederhana dengan sebuah pujian serta perhatian atas perilaku positifnya. Tapi perlu diingat untuk bersikap tidak berlebihan dalam memuji tindakan sang anak.
Bersikaplah spesifik dalam memuji perilaku yang ingin dilihat dan lebih sering terjadi seperti, “Aku suka caramu bilang tolong dan menunggu susumu” atau “Terima kasih sudah berbagi hambatan dengan adikmu.”
2. Cobalah Memberi Balita Kendali atas Hal-hal Kecil
Coba untuk menawari anak pilihan kecil seperti "Kamu mau jus jeruk atau jus apel?" atau “Mau gosok gigi sebelum atau sesudah mandi?”
Dengan cara ini, Anda tidak bertanya, "Apakah ingin menyikat gigi sekarang?" yang tentu saja akan dijawab “tidak”.
Hal ini dilakukan untuk memberikan balita kendali atas hal-hal kecil yang perlu diketahui dalam kehidupan. Mereka akan tahu mana sesuatu bisa jadi prioritas atau tidak. Izinkan kontrol ketika itu tidak terlalu penting.
Baca Juga: 5 Perubahan Gaya Hidup Sehat untuk Menyembuhkan Kristal Asam Urat
3. Jauhkan Benda-benda Terlarang Dari Pandangan dan Jangkauan
Menjauhkan benda-benda terlarang dari pandangan dan jangkauan anak bertujuan agar tidak melukai dirinya atau orang lain ketika mengamuk. Hal ini juga membuat kemungkinan terjadinya pergulatan menjadi lebih kecil.
Tentu saja ini tidak selalu memungkinkan, terutama di luar rumah yang lingkungannya tidak dapat dikontrol. Tapi bisa diatasi saat di dalam rumah dan diawasi oleh orang tua.
4. Alihkan Perhatian Anak
Cobalah menawarkan sesuatu yang lain sebagai pengganti ketika mereka tidak bisa mendapat keinginannya. Mulailah mengganti dengan aktivitas baru tanpa membuat si kecil frustasi atau kesal.
Sebagai contoh, jika anak melompat-lompat di sofa mintalah mereka datang menghampiri orang tuanya untuk membantu “memasak” dengan menawarkan wadah plastik dan sendok kayu.
Kemudian ayah atau ibu bisa memuji anak-anak karena telah membantu atau mengikuti arahan orangnya, daripada membuat mereka mengamuk atau menegur agar berhenti.
Baca Juga: 13 Cara Tradisional Mengobati Asam Urat, Alami dan Cepat Sehat!
5. Bantu Anak-anak Mempelajari Keterampilan Baru dan Sukses
Bantu anak-anak belajar melakukan sesuatu baru sampai sukses. Lalu pujilah untuk membantu perasaan mereka agar merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan.
Selain itu, untuk mengurangi amukannya bisa mulailah dengan sesuatu yang sederhana sebelum melanjutkan ke tugas lebih menantang lainnya.
6. Ketahui Batasan Anak
Jika Anda tahu si kecil merasa lelah, ini bukan waktu terbaik untuk pergi berbelanja atau melakukan satu tugas lagi. Berarti biarkan mereka untuk istirahat agar tidak mengamuk karena merasa terganggu.
Soalnya anak-anak yang merasa lelah cenderung ada dorongan lapar, lalu saat pergi akan meminta makanan di toko dan pasti akan mengamuk jika tidak diikuti.
Berbanding dengan anak-anak yang baru saja makan sama seperti orang dewasa, pasti akan diam saja meski melihat makanan menggiurkan di toko.