SUKABUMIUPDATE.com - Tumbuhnya anak perempuan dengan sifat matrealistik alias matre tentu saja dipengaruhi oleh sejumlah alasan di masa kecilnya. Bahkan, sifat itu mungkin bisa ia pelajari ketika melihat dari kedua orang tuanya.
Itu artinya, muncul sifat matre pada diri seorang anak perempuan bukan tanpa sebab, tetapi bisa saja dari suatu kesalahan di masa lalu yang tanpa disadari dirinya sendiri maupun orang tua.
Lantas apa saja alasan kenapa anak perempuan memiliki sifat matre pada saat tumbuh menjadi dewasa? Simak ulasan berikut merujuk pada laman halodoc!
Baca Juga: 12 Cara Alami Menyembuhkan Kolesterol dengan Cepat Tanpa Obat
1. Keyakinan Salah Sejak Kecil
Seorang anak cewek yang menjadi matre bisa disebabkan karena adanya keyakinan salah sejak kecil. Karena dalam sebuah studi menyebutkan bahwa di masa kecil seorang anak akan dipengaruhi dua keyakinan di lingkungan rumahnya.
Pertama, anggapan bahwa orang sukses identik dengan memiliki barang mewah dan mahal serta banyak. Kedua, mindset untuk mendapatkan barang yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Keyakinan yang pertama tentu saja menjadi nilai yang melekatkan anak perempuan untuk bergaya hidup lebih matre.
2. Ekonomi Keluarga
Kondisi ekonomi orang tua juga bisa menjadi penyebab anak perempuan matre. Jadi, kaya atau miskin akan mempengaruhi dengan cara berpikirnya.
Misalnya saja, anak akan cenderung idealis di saat hidup dalam lingkungan keluarga yang sudah cukup secara ekonomi. Sebaliknya, anak dengan orang tua berekonomi rendah akan cenderung materialistis karena ada dorongan tidak puas dalam memiliki sesuatu serta rasa iri.
Tidak heran jika anak yang ekonominya rendah lebih matre. Karena dari kecil tidak pernah hidup dengan cukup, dipenuhi harta, dan kekayaan, sehingga melihat sesuatu harus realistis. Ditambah mereka juga tidak diberi pengetahuan tentang kehidupan sederhana dari kedua orang tuanya.
Baca Juga: 8 Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
3. Didikan Orang Tua Terlalu Matrealistik
Terkadang matrealistiknya seorang anak dipengaruhi didikan kedua orang tuanya sendiri, seperti sering mengajarkan hidup gengsi, segala sesuatu tentang uang, dan ajaran lain yang tanpa disadari membentuk mentalnya menyukai materi secara berlebihan.
Hal ini yang kadang jarang disadari orang tua, sehingga tidak bijaksana dalam menyalahkan ketika anak tumbuh dewasa dengan mental matre.
4. Lingkungan Pendidikan
Jika anak sudah diajarkan agar cenderung mengedepankan nilai-nilai matrealisme di lingkungan sekolah, maka ada kemungkinan membentuk jati diri anak sebagai sosok yang mengenal bahwa materi dapat menyelesaikan segalanya.
Karena tidak sedikit lembaga pendidikan memberikan pengaruh terhadap pembentukan perilaku anak, baik cara pengajaran guru, perilaku teman, dan lingkungannya di sekolah.
Baca Juga: Terserang Asam Urat? Konsumsi 6 Makanan Ini Agar Sembuh Secara Alami
5. Memberikan Hadiah berupa Materi pada Anak
Terlalu sering orang tua mengapresiasi atau mendidik anak dengan menggunakan materi dan uang atau sesuatu yang bersifat mewah, akan menjadikan pikiran anak-anak lebih matrealistik.
Sebagai contoh, anak diberi hadiah ponsel dan barang mahal lainnya jika bisa melakukan sesuatu atau meraih prestasi. Ini bukanlah kebiasaan buruk, akan tetapi kalau diberikan terus-menerus bisa membentuk mental matre pada anak perempuan sendiri.