SUKABUMIUPDATE.com - Membesarkan anak memang bukanlah tugas yang mudah. Saat Anda menjadi orang tua, Anda tentunya menyadari bahwa Anda tidak bisa selalu bersikap lunak terhadap anak Anda.
Mendisiplinkan anak sangatlah penting jika ingin si kecil tumbuh menjadi manusia yang baik. Namun, Anda tidak perlu memukul atau menghukum anak Anda untuk mendisiplinkannya, Anda bisa bersikap sopan dan lembut, namun tetap mendisiplinkannya.
Cara terbaik untuk mendisiplinkan anak sambil tetap membina hubungan baik dengannya adalah dengan menggunakan teknik disiplin positif. Berikut beberapa metode disiplin positif yang sebaiknya Anda coba untuk mendisiplinkan anak Anda, dihimpun dari laman parenting.firstcry.
1. Hanya Perilakunya Buruk, Anaknya Tidak Nakal!
Jika anak Anda berperilaku buruk dengan memukul anak lain, alih-alih memanggilnya 'anak nakal atau anak bandel', katakan padanya tindakannya buruk. Anda bisa dengan sopan mengatakan, “Kamu tidak boleh memukul orang lain, dan minta maaf atas tindakanmu.” Dengan cara ini anak Anda akan belajar bahwa dia perlu mengubah perilakunya.
2. Tunjukkan padanya Bagaimana Berperilaku yang Baik
Apabila Anda sebagai orang tua memperhatikan bahwa anak Anda akan melakukan sesuatu yang salah, hindari mengatakan, “Jangan lakukan itu!”, tapi beritahu dia apa yang sebaiknya dia lakukan. Ajari anak Anda bagaimana berperilaku baik dengan menunjukkan kepadanya cara berperilaku yang benar.
3. Bersikap Tegas namun Empati
Menunjukkan empati adalah cara yang bagus untuk membuat anak Anda melihat bahwa Anda memahami perasaannya, namun ia tetap perlu berperilaku benar. Misalnya, jika anak Anda berkata, 'Dia yang memulainya duluan! Dia tidak akan berbagi bola.'
Anda dapat merespons dengan, 'Saya mengerti bahwa Anda benar-benar ingin bermain dengan bola dan dia tidak akan memberikannya kepada Anda, tetapi memukul pemain lain bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkannya.” Ya, si kecil tidak akan yakin tetapi Anda harus mengulanginya berkali-kali jika ingin mengubah perilakunya menjadi baik. Bersabarlah dengan anak Anda dan jangan marah.
4. Perkenalkan Time-Out
Time-out lebih seperti periode menenangkan diri bagi anak Anda di mana ia dapat mengintrospeksi perilakunya (yaitu jika ia berperilaku buruk). Namun, sebagai orang tua, Anda perlu mengingatkannya bahwa time out bukanlah sebuah hukuman.
Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan menempatkan kursi di tempat terpencil di mana anak Anda dapat duduk sebentar dan memikirkan aktivitas dan perilakunya. Jangan biarkan dia seperti ini selama lebih dari lima menit setiap kalinya.
5. Tawarkan Pilihan
Ini akan memberi anak Anda perasaan terkendali dan tidak akan membuatnya merasa Anda selalu menyuruhnya melakukan apa. Jika anak Anda memukul orang lain, Anda dapat menawarkan dua pilihan.
Seperti contohnya, “Apakah kamu mau meminta maaf karena telah memukul atau kamu ingin diam disini sampai mengakui kesalahan?”
6. Ubah Kesalahan Menjadi Pelajaran
Jika anak Anda merampas mainan dari orang lain, Anda juga dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk membantunya memahami mengapa ia tidak boleh melakukannya.
Menggunakan pendekatan ini akan membantu anak Anda memahami emosi teman bermainnya dan dia akan tumbuh menjadi orang yang baik hati dan penuh kasih sayang.
7. Tetapkan Batasan dan Harapan
Jika anak Anda suka bermain, itu bagus, namun Anda perlu menetapkan aturan tegas mengenai waktu bermain. Misalnya, anak Anda bisa bermain setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya , atau dia bisa makan es krim setelah dia menghabiskan semua sayurannya.
8. Jangan Memerintah
Daripada memerintahkan atau memberi tahu anak Anda apa yang harus dilakukan, Anda bisa belajar menerapkan cara-cara baru untuk membuat dia melakukan apa yang Anda inginkan.
9. Hadapi Konsekuensinya
Jika anak Anda menolak untuk mendengarkan Anda dan masih berperilaku buruk, Anda dapat membuat dia menghadapi konsekuensi dari perilaku buruknya. Misalnya, jika anak Anda suka menonton acara tertentu, menghilangkan hak istimewa tersebut pada hari terjadinya perilaku buruk terbukti efektif.
10. Hadiahi Perilaku Baik
Perilaku yang baik harus selalu diberi penghargaan karena dapat mendorong anak Anda untuk terus berperilaku seperti itu. Menghargai anak Anda tidak sama dengan menyuap anak Anda.
Jika Anda mencoba memotivasi anak Anda dengan menawarkan hadiah jika dia berperilaku baik, ini adalah suap. Menyuap anak-anak mengajarkan mereka untuk menjadi manipulatif; jika Anda terus menyuap mereka, mereka hanya akan melakukan apa yang Anda inginkan jika Anda memberi mereka sesuatu untuk itu. Maka hindarilah hal itu, namun berilah penghargaan kepadanya ketika dia melakukan sesuatu yang baik.
Anak-anak bisa jadi keras kepala dan menguji kesabaran Anda. Namun sebagai orang tua, Anda bertanggung jawab untuk mengajari mereka cara berperilaku yang benar. Dengan tetap konsisten dan tegas dalam disiplin positif Anda, anak Anda akan segera belajar bagaimana berperilaku, dan Anda tidak perlu memukul atau membentak.