SUKABUMIUPDATE.com - Masa balita adalah masa yang cukup menjengkelkan bagi hampir semua orang tua. Karena pada usia ini anak mulai menjadi lebih mandiri dan menemukan dirinya sebagai individu sehingga tidak bisa diam.
Namun pada masa ini juga mereka masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi serta bernalar. Jadi, orang tua harus tetap mengawasi anak yang sedang mengalami pertumbuhan.
Spesialis perkembangan anak Claire Lerner, direktur sumber daya pengasuhan anak untuk organisasi nirlaba Zero to Three, mengatakan anak-anak memahami bahwa tindakannya penting untuk dapat mewujudkan sesuatu.
Baca Juga: Cek Gaya Hidup! 11 Cara Alami Menyembuhkan Diabetes dengan Cepat Tanpa Obat
Hal ini membuat mereka ingin membuat jejak di dunia dan menegaskan diri sendiri dalam cara yang tidak bisa dilakukan ketika masih bayi. Namun masalahnya adalah si kecil memiliki sedikit kendali diri dan bukan pemikir rasional. Tentu saja ini merupakan kombinasi yang sangat menantang bagi orang tua untuk membimbing.
Berikut adalah beberapa strategi disiplin sederhana untuk balita yang bisa diterapkan oleh orang tua, dikutip dari laman webmd.com:
1. Bersikaplah Konsisten
Ketertiban dan rutinitas memberi anak-anak tempat berlindung cukup aman dari apa yang mereka pandang sebagai dunia penuh tantangan dan tidak dapat diprediksi.
Cobalah para orang tua untuk menjaga jadwal yang sama setiap hari seperti memiliki waktu tidur siang, makan, bermain, dan tidur malam secara konsisten serta waktu ketika balita bebas berlarian atau bersenang-senang.
Baca Juga: Hilang dan Gak Kambuh Lagi, 10 Cara Alami Mengobati Asam Urat Tanpa Obat
2. Hindari Situasi Stres
Pada saat anak mencapai tahap balita, orang tua telah menghabiskan cukup waktu bersama mereka untuk mengetahui apa yang memicu reaksinya. Hal paling umum adalah rasa lapar, ngantuk, dan perubahan tempat yang cepat. Hindari skenario potensi kehancuran ini dengan sedikit perencanaan sebelumnya agar anak tidak stres.
3. Berpikir Seperti Balita
Balita bukanlah orang dewasa. Mereka kesulitan memahami banyak hal yang kita anggap remeh, seperti bagaimana mengikuti arahan dan berperilaku dengan benar. Maka dari itu, orang tua harus melihat skenario dari sudut pandang balita agar membantu mencegah terjadinya tantrum.
4. Latih Seni Distraksi
Jadikan rentang perhatian pendek anak bermanfaat bagi Anda. Saat dia melempar bola ke dinding ruang makan untuk yang ke 10 kali setelah disuruh berhenti, maka cukup dengan mengalihkan si kecil ke aktivitas yang lebih produktif, seperti menukar bola dengan buku favorit atau memindahkan permainan ke luar.
Baca Juga: 4 Minuman Sehat yang Ampuh Menurunkan Kadar Asam Urat, Nyerinya Langsung Minggat!
5. Beri Anak Waktu Istirahat
Time-out adalah salah satu dasar disiplin anak, namun mungkin bukan pendekatan terbaik untuk tahap balita. Implikasi negatif dari pengucilan dapat mengajarkan anak-anak bahwa mereka jahat daripada mendorong perilaku baik.
Jika memberi anak waktu menyendiri, batasi hanya satu atau dua menit pada masa balita. Daripada menyebutnya sebagai waktu menyendiri, yang dapat membingungkan anak-anak di bawah usia 3 tahun anggaplah sebagai sesuatu untuk mengarahkan dia lebih positif.
6. Tetap Tenang
Tekanan darah orang tua mudah mencapai titik didih ketika sedang melihat anak mengamuk. Namun kehilangan kendali akan dengan cepat memperburuk situasi yang sudah penuh tekanan. Maka dari itu, beri diri sendiri waktu untuk menenangkan diri sebelum menghadapi balita.
7. Tahu Kapan Harus Menyerah
Hal-hal tertentu dalam kehidupan balita tidak bisa dinegosiasikan. Mereka harus makan, menyikat gigi, duduk di kursi mobil, bahkan harus mandi. Apalagi mereka selalu melakukan tindakan seperti memukul dan menggigit yang tidak baik untuk dirinya.
Namun masih banyak isu lain yang tidak sebanding dengan perdebatan. Sebaiknya orang tua tahu waktu untuk menyerah ketika menghadapi balita sedang marah, lalu biarkan sampai tenang.
Ini bukan bentuk tidak peduli, tetapi untuk membuat balita meluapkan lebih dahulu kemarahan dalam diri sebelum mendapatkan peringatan dari orang tua mengenai tindakan yang telah dilakukan.