SUKABUMIUPDATE.com - Ada banyak manfaat menyusui yang telah diakui oleh masyarakat. Namun, masih banyak perdebatan mengenai apakah menyusui memberikan keuntungan kognitif pada anak atau tidak.
Kemampuan kognitif mengacu pada proses mental seperti berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan. Selain itu, juga mencakup kreativitas, imajinasi, dan perilaku. Perkembangan otak serta keterampilan kognitif yang sehat memungkinkan anak untuk belajar sampai bisa memahami sesuatu dengan baik.
Kemungkinan Manfaat Kognitif dari Menyusui
Banyak ahli percaya bahwa menyusui dapat berkontribusi pada kecerdasan, ingatan, penilaian, dan kemampuan memecahkan masalah seorang anak seiring pertumbuhannya. Akan tetapi apakah semua itu benar?
Baca Juga: Cek Gaya Hidup! 11 Cara Alami Menyembuhkan Diabetes dengan Cepat Tanpa Obat
Menyusui dan Manfaat Kognitif Jangka Panjang
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pediatrics pada bulan Maret 2017 melaporkan bahwa tidak ada manfaat kognitif jangka panjang dari menyusui. Penelitian ini mengikuti hampir 7.500 bayi hingga usia lima tahun. Peneliti juga mengevaluasi kemampuan anak dalam berbahasa atau kosakata, keterampilan memecahkan masalah, dan perilaku pada usia 9 bulan, 3 tahun, dan 5 tahun.
Maka dari itu, orang tua dan guru dapat berpartisipasi dalam mengevaluasi dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui kemampuan kognitif anak. Penelitian tersebut memang menunjukkan beberapa efek positif kognitif jangka pendek dari menyusui, namun tidak ada manfaat jangka panjangnya.
Karena itu dinyatakan kalau anak yang mendapat ASI minimal 6 bulan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dan tidak terlalu hiperaktif pada usia 3 tahun. Namun, ketika anak-anak tersebut berusia 5 tahun, perbedaan mencolok antara mereka yang diberi ASI dan tidak diberi ASI menjadi terlalu kecil untuk bisa bermakna.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh untuk Penderita Asam Urat Agar Bisa Tidur Nyenyak di Malam Hari
Menyusui dan Kecerdasan
Tidak semua penelitian mengenai hal ini menunjukkan temuan yang sama. Banyak penelitian yang mendukung keyakinan bahwa menyusui dapat meningkatkan kecerdasan atau IQ. Mereka tampaknya menunjukkan hubungan antara ASI dan hasil kognitif jangka panjang. Berikut dua contohnya:
1. Sebuah penelitian mengamati 3.500 anak selama masa remaja dan dewasa. Ketika dinilai pada usia 30 tahun, mereka yang sumber nutrisi utamanya berasal dari ASI memiliki kinerja lebih baik dalam tes kecerdasan. Anak-anak itu juga memiliki pendidikan yang lebih tinggi sampai pendapatan jauh lebih besar.
2. Penelitian lain dengan jangkauan sangat besar mengamati hampir 14.000 bayi sehat yang diberi ASI hingga mereka berusia 6,5 tahun. Kecerdasan serta status akademis anak-anak dievaluasi oleh dokter dan guru. Hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antara pemberian ASI eksklusif dalam jangka panjang dan perkembangan kognitif anak sangatlah kuat.