6 Alasan Kenapa Orang Tua Tak Boleh Memanjakan Anak, Ini Dampaknya

Senin 20 Mei 2024, 11:45 WIB
Alasan Memanjakan Anak Tidak Disarankan kepada Orang Tua (Sumber : Pexels.com/@kampusproduction)

Alasan Memanjakan Anak Tidak Disarankan kepada Orang Tua (Sumber : Pexels.com/@kampusproduction)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dunia mengasuh anak, setiap orang sangat tidak disarankan untuk memanjakan mereka selama mendidik. Karena ada dampak yang membuat perkembangan si kecil tidak baik.

Setiap orang yang memiliki anak pasti ingin memanjakan mereka baik dalam bentuk kasih sayang ataupun materi. Akan tetapi jangan sampai berlebihan, karena ada alasan besar yang berbahaya bagi perkembangan sifat serta karakter si kecil ketika dewasa nanti.

Itu sebabnya, orang tua harus mengetahui alasan kenapa tidak boleh memanjakan anaknya selama mendidik. Bukan tidak sayang, tapi sebagai bentuk untuk membuat anak-anak menjadi lebih baik nantinya.

Yuk simak 6 alasan terkait alasan memanjakan anak perlu dihindari, seperti dilansir dari berbagai sumber!

Baca Juga: 10 Cara Alami Menyembuhkan Asam Urat dengan Cepat Tanpa Obat

1. Bisa Menyebabkan Anak Tidak Bertanggung Jawab

Ketika anak terlalu dimanja akan membentuk mental yang tidak bertanggung jawab saat tumbuh dewasa nanti. Sebab, sejak kecil tidak paham bagaimana hidup disiplin, mandiri, memegang tanggung jawab, dan menyelesaikan masalah.

Hal ini dikarenakan semua masalah dan keinginannya selalu diselesaikan dan dipenuhi orang tuanya. Sehingga anak merasa bahwa tidak perlu melakukan apa-apa untuk menyelesaikan sesuatu.

2. Anak Hidup Penuh Ketergantungan ke Orang Tua

Selain tidak bertanggung jawab, anak akan kehilangan keberanian dalam menghadapi tantangan dan rintangan hidup, sehingga mengakibatkan kehidupannya selalu bergantung kepada orang tua.

Hal ini disebabkan semua keinginan sang anak selalu dituruti dan setiap ada masalah selalu diselesaikan orang tuanya.

Baca Juga: 4 Cara Cerdas Meredakan dan Mengatasi Amukan Anak Tanpa Perlu Emosi

3. Anak Bisa Mudah Putus Asa

Anak yang sering dimanja tidak akan tahu arti perjuangan, kegagalan, dan resiko buruk dalam hidup. Sebab dari kecil orang tua tidak pernah mengajarkan anak-anaknya untuk merasakan kecewa, menahan sabar, dan menjalani proses, yang letih dan lama. Kalau ada masalah mereka sudah putus asa duluan, tanpa mau menyelesaikan.

4. Melawan kepada Orang Tua

Ketika anak yang dimanja mendadak tidak dipenuhi permintaannya akan mengakibatkan syok dan rasa tidak biasa dengan penolakan. Akibat dari itu, si kecil jadi melawan kepada orang tua agar permintaannya dituruti. Jika terus-menerus ditolak, mereka berpotensi durhaka ayah maupun ibunya.

5. Interaksi Sosial yang Buruk

Ketika anak selalu dimanja oleh orang tuanya akan membuat interaksi sosial si kecil kepada orang lain atau teman sebaya jadi buruk. Mereka menjadi kurang peka, empati dan peduli pada sekitarnya.

Jadi tidak aneh kalau anak yang dimanja cenderung sembarangan dalam berucap dan bertindak kepada orang lain. Karena kurangnya belah kasih dan kepedulian sedari kecil.

Baca Juga: Jangan Salahkan Anak, Ini 6 Didikan Orang Tua yang Membuatnya Durhaka

6. Mentalnya Lemah

Memanjakan anak hanya akan melahirkan mental yang lemah. Keteguhan dirinya mudah goyah dan menjadi sosok tidak tegas ketika dewasa nanti. Bukan tanpa sebab, anak-anak yang dimanja secara berlebihan sama saja dengan mencegah mereka untuk merasakan betapa keras dan pahitnya kehidupan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa