SUKABUMIUPDATE.com - Memiliki anak yang patuh dan penurut memang dapat meredakan stres dan kecemasan bagi orang tua. Namun, perlu diingat bahwa anak adalah individu yang unik dengan keinginan dan kebutuhannya sendiri.
Orang tua harus berusaha memahami anak dan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka. Namun, jika anak Anda tidak mendengarkan Anda untuk pertama kalinya dan harus dipanggil berkali-kali, inilah saatnya Anda melihat beberapa tips untuk membalikkan keadaan tersebut.
Dihimpun dari laman parenting.firstcry, berikut ada beberapa tips agar anak Anda mendengarkan Anda dan patuh.
Baca Juga: 15 Karakter Dasar yang Harus Dimiliki Seorang Anak, Bunda Yuk Ajarkan
1. Pastikan Anda Mendapatkan Semua Perhatian
Berteriak dari seberang rumah sepertinya tidak akan membuat mereka mendengarkan. Penting bagi Anda untuk berjalan di depannya, memanggil namanya, dan menatap matanya sebelum Anda meminta mereka melakukan sesuatu.
Jangan mengintimidasi anak Anda karena ini hanya akan menimbulkan rasa takut. Sebaliknya, pastikan semua gangguan seperti TV atau video game dihilangkan dan ajarkan anak Anda untuk melihat ke arah Anda saat Anda berbicara.
Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan memberikan contoh yang benar. Anda juga perlu menatap mata anak Anda saat Anda mendengarkannya saat dia berbicara.
Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Membuat Anak Tumbuh Tinggi, Orang Tua Harus Tahu Nih!
2. Bersikaplah Tepat
Jangan memperumit instruksi. Anak-anak membutuhkan kalimat pendek dan sederhana yang memberikan instruksi langsung. Jangan terlalu banyak bicara karena bisa membuat anak Anda bingung tentang apa sebenarnya instruksinya.
Jangan ulangi instruksi Anda berulang kali jika anak Anda tidak mendengarkan. Pengulangan dapat memberi kesan pada anak Anda bahwa tidak apa-apa mengabaikan instruksi karena instruksi tersebut akan disebutkan lagi.
Pastikan Anda mendapatkan perhatian penuh dari anak Anda saat Anda mengatakan sesuatu.
3. Pahami Bahwa Mereka Tidak Sengaja Mengabaikan Anda
Anak-anak di bawah usia 14 tahun kurang memiliki kesadaran periferal, yang berarti bahwa perhatian mereka mudah teralihkan dan biasanya tidak memperhatikan aktivitas di sekitar mereka.
Jadi, jika anak Anda sedang bermain, membaca, atau terlibat dalam aktivitas lain, kemungkinan besar mereka tidak akan mendengar Anda meskipun Anda berada sangat dekat. Pada titik ini, penting bagi Anda untuk memiliki kesabaran untuk mengulangi langkah pertama sampai Anda mendapatkan perhatian penuh dari mereka.
4. Berikan Anak Anda Pemahaman
Mengkomunikasikan apa yang perlu dilakukan dan mengapa suatu tugas perlu dilakukan dapat memberikan struktur dan tujuan pada tugas tersebut. Buatlah anak Anda memahami bahwa ada alasan mengapa Anda meminta mereka melakukan tugas tertentu.
5. Jangan Mengajukan Pertanyaan
Saat mengajari balita Anda untuk mendengarkan Anda, Anda juga ingin mereka mematuhi Anda. Artinya, Anda tidak boleh mengajukan pertanyaan ya atau tidak. Sebaliknya, beritahu mereka apa yang perlu mereka lakukan.
“Tolong pakai jaketmu” atau “Saya ingin kamu memakai jaketmu” bisa menjadi apa yang perlu Anda katakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Beri Anak Anda Waktu untuk Menerima Informasi
Anak-anak mungkin memerlukan waktu sekitar tiga hingga tujuh detik, atau bahkan lebih lama lagi untuk memproses apa yang Anda katakan. Jadi tunggu beberapa detik hingga mereka merespons. Anda juga perlu memeriksa apakah mereka memahami apa yang Anda katakan.
Akan bermanfaat jika mengulangi apa yang perlu dilakukan. Jika anak Anda tidak dapat merespons secara efektif atau mengulangi instruksinya, kemungkinan besar instruksi tersebut terlalu panjang atau rumit dan sebaiknya Anda menguraikannya menjadi kata-kata yang lebih sederhana.
7. Tetapkan Harapan dan Aturan
Penting bagi Anda untuk menetapkan aturan ketat untuk anak Anda. Hal ini juga dapat dilihat sebagai peluang untuk mendapatkan hak istimewa mereka. Jelaskan kepada mereka bahwa mereka akan diizinkan untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka sukai jika mereka melakukan tugas tertentu.
Waktu bermain dapat menjadi hadiah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Konsistenlah dengan aturan ini dan jangan berikan ruang untuk modifikasi, kecuali Anda terpaksa melakukannya. Anda juga dapat memberi mereka peringatan yang adil tentang konsekuensinya jika ada tugas yang tidak diselesaikan.
8. Bersikap Positif
Daripada mengatakan “Jangan lari ke dalam rumah”, Anda mungkin ingin mengatakan “Silakan masuk ke dalam rumah”. Gunakan juga kalimat langsung yang berupa pernyataan dan bukan pertanyaan.
Misalnya, jangan katakan, “Bisakah kamu masuk ke dalam rumah?” Pernyataan positif perlu fokus pada apa yang bisa dilakukan, bukan pada apa yang tidak bisa dilakukan. Anak-anak merespons lebih baik terhadap instruksi langsung yang memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan daripada mendengarkan instruksi yang membatasi mereka.
9. Sabar dan Jangan Membentak
Pahami bahwa anak Anda mempunyai pikirannya sendiri. Daripada menegur mereka, penting bagi Anda untuk mendengarkan mereka, memahami alasan mereka melakukan sesuatu, dan kemudian berbicara dengan mereka.
Hal ini memberi mereka keyakinan bahwa mereka akan didengarkan dan akan memberi Anda kelonggaran yang lebih baik untuk membuat mereka memahami kesalahan mereka.
Daripada membentaknya karena memukul adiknya karena merampas mainannya, Anda bisa memberi tahu anak Anda bahwa Anda memahami bahwa adiknya tidak seharusnya merampas mainannya, namun memukul bukanlah solusi.
10. Berikan Pilihan
Beri anak Anda manfaat dengan meyakini bahwa mereka memegang kendali atas apa yang mereka lakukan atau bagaimana mereka berperilaku. Daripada mengatakan “Selesaikan PR-mu”, kamu bisa bilang “Apakah kamu ingin menyelesaikan PR matematika atau PR Bahasa Inggrismu?” Proses ini berhasil bahkan bagi remaja dan remaja ketika mereka mendapat sifat memberontak.
11. Tetap Tenang
Adalah umum bagi orang tua untuk kehilangan ketenangan jika anak-anak mereka tidak mendengarkan mereka. Hal ini hanya akan menimbulkan kesan negatif pada anak Anda dan membuatnya semakin menantang. Sulit untuk membuat anak Anda melakukan semua yang Anda inginkan.
Namun tidak menjadi frustrasi ketika keadaan sedikit kacau dan melewatinya tanpa berteriak dapat menjadi contoh yang baik bagi anak Anda. Anak Anda akan mulai memahami bahwa segala sesuatu dapat dilakukan bahkan tanpa melakukan kesalahan.
12. Terhubung dengan Anak Anda
Bicaralah dengan anak Anda tentang masa kecil Anda dan ceritakan hal-hal menarik yang dapat membangun ikatan Anda. Anak-anak ingin mempunyai hubungan dengan orang tuanya.
Bangunlah hubungan yang berbatasan dengan persahabatan. Jika anak Anda merasa lebih dekat dengan Anda, kemungkinan mereka akan mendengarkan Anda akan meningkat berkali-kali lipat. Ini karena mereka ingin menyenangkan Anda dan memastikan bahwa Anda tidak kesal.