SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak di bawah usia 6 tahun sering kali mengalami kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dan fantasi. Oleh karena itu, bagi mereka sering kali terdapat batas yang tidak pasti antara kebenaran dan fiksi.
Namun, setelah sekitar usia 6 tahun anak-anak dengan jelas dapat membedakan kebenaran dan fantasi. Akibatnya, ketika seorang anak berbohong berarti sudah tahu caranya untuk berbohong kepada orang tua.
Akan tetapi, anak yang berbohong seringkali memiliki alasan entah itu untuk melindungi dirinya sendiri atau karena mereka meniru orang tua selama mendidiknya.
Merangkum dari laman healthychildren.com, berikut beberapa alasan mengapa anak-anak berani berbohong yang perlu diketahui orang tua:
Baca Juga: 4 Minuman Sehat yang Ampuh Menurunkan Kadar Asam Urat, Nyerinya Langsung Minggat!
1. Merasa Bersalah
Banyaknya tekanan yang dirasakan bisa menyebabkan anak-anak berbohong. Seringkali, ketika seorang anak dibesarkan di rumah yang penuh kasih sayang dan bertanggung jawab, pertama-tama dia akan berbohong ketika dihadapkan pada tindakan salah dan merasa takut mengecewakan orang tuanya atau dihukum oleh mereka.
Karena sudah merasa bersalah, maka dia akan berusaha melindungi dirinya dari hukuman. Sebab, selama ini dia merasa sudah dilindungi dengan baik oleh kedua orang tua sehingga tidak mau mengecewakan sampai harus dihukum.
Dalam banyak kasus, biasanya orang tua dari anak-anak yang berbohong mempunyai standar perilaku dan harapan sangat tinggi. Ketika sudah mulai dewasa, mereka tahu mana sesuatu yang benar dan salah. Ketika menghadapi situasi cukup sulit, mereka akan berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.
Terkadang juga, anak-anak berbohong ketika berada di bawah tekanan berat untuk memenuhi tuntutan mustahil. Oleh karena itu, anak yang mengalami kesulitan di sekolah dan tidak dapat melanjutkan pelajaran mungkin merasa kewalahan sampai memilih berbohong telah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya.
Baca Juga: Serangan Asam Urat Tak Lagi Menyiksa: 10 Cara Mengobati dan Mencegah Kambuh
2. Berbohong Memiliki Tujuan
Perlu selalu diingat, berbohong menunjukkan seorang anak sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Dengan berupaya melindungi dirinya dari kekecewaan dan ketidaksetujuan orang tua, maka ia memperlihatkan bahwa hati nuraninya berfungsi.
Orang tua yang bereaksi berlebihan dan menjadi sangat negatif ada besar kemungkinan mendorong anak ke dalam posisi yang merasa bahwa diperlukan untuk berbohong lagi agar bisa melindungi dirinya sendiri.
3. Berbohong Untuk Menutupi Kesalahan
Anak-anak yang mulai memasuki usia pertengahan di masa kanak-anak ada kemungkinan menjadi bingung ketika mengetahui kalau di rumah ada standar ganda mengenai bohong, yaitu ketika dilarang berbohong, tapi orang tuanya mengatakan kebenaran yang tidak seharusnya, atau atau memutarbalikkan kebenaran demi kenyamanan mereka sendiri.
Baca Juga: Bebas dari Serangan Asam Urat, 8 Obat Alami untuk Cegah Kambuh Lagi
Sehingga, hal ini memberikan sinyal yang membingungkan bagi seorang anak yang selalu disuruh jujur. Karena selalu menyaksikan orang tua menyampaikan kebenaran melalui telepon atau kepada tetangga dengan kebohongan di dalamnya. Maka anak-anak seringkali kesulitan membedakan kebenaran dalam situasi seperti ini.