Orang Tua Perlu Tahu, 3 Alasan Mengapa Anak Berani Berbohong

Jumat 17 Mei 2024, 14:15 WIB
Ilustrasi ketika seorang anak berani berbohong kepada orang tuanya (Sumber : Pexels.com/@KetutSubiyanto)

Ilustrasi ketika seorang anak berani berbohong kepada orang tuanya (Sumber : Pexels.com/@KetutSubiyanto)

SUKABUMIUPDATE.com - ​Anak-anak di bawah usia 6 tahun sering kali mengalami kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dan fantasi. Oleh karena itu, bagi mereka sering kali terdapat batas yang tidak pasti antara kebenaran dan fiksi.

Namun, setelah sekitar usia 6 tahun anak-anak dengan jelas dapat membedakan kebenaran dan fantasi. Akibatnya, ketika seorang anak berbohong berarti sudah tahu caranya untuk berbohong kepada orang tua.

Akan tetapi, anak yang berbohong seringkali memiliki alasan entah itu untuk melindungi dirinya sendiri atau karena mereka meniru orang tua selama mendidiknya.

Merangkum dari laman healthychildren.com, berikut beberapa alasan mengapa anak-anak berani berbohong yang perlu diketahui orang tua:

Baca Juga: 4 Minuman Sehat yang Ampuh Menurunkan Kadar Asam Urat, Nyerinya Langsung Minggat!

1. Merasa Bersalah

Banyaknya tekanan yang dirasakan bisa menyebabkan anak-anak berbohong. Seringkali, ketika seorang anak dibesarkan di rumah yang penuh kasih sayang dan bertanggung jawab, pertama-tama dia akan berbohong ketika dihadapkan pada tindakan salah dan merasa takut mengecewakan orang tuanya atau dihukum oleh mereka.

Karena sudah merasa bersalah, maka dia akan berusaha melindungi dirinya dari hukuman. Sebab, selama ini dia merasa sudah dilindungi dengan baik oleh kedua orang tua sehingga tidak mau mengecewakan sampai harus dihukum.

Dalam banyak kasus, biasanya orang tua dari anak-anak yang berbohong mempunyai standar perilaku dan harapan sangat tinggi. Ketika sudah mulai dewasa, mereka tahu mana sesuatu yang benar dan salah. Ketika menghadapi situasi cukup sulit, mereka akan berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.

Terkadang juga, anak-anak berbohong ketika berada di bawah tekanan berat untuk memenuhi tuntutan mustahil. Oleh karena itu, anak yang mengalami kesulitan di sekolah dan tidak dapat melanjutkan pelajaran mungkin merasa kewalahan sampai memilih berbohong telah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya.

Baca Juga: Serangan Asam Urat Tak Lagi Menyiksa: 10 Cara Mengobati dan Mencegah Kambuh

2. Berbohong Memiliki Tujuan

Perlu selalu diingat, berbohong menunjukkan seorang anak sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Dengan berupaya melindungi dirinya dari kekecewaan dan ketidaksetujuan orang tua, maka ia memperlihatkan bahwa hati nuraninya berfungsi.

Orang tua yang bereaksi berlebihan dan menjadi sangat negatif ada besar kemungkinan mendorong anak ke dalam posisi yang merasa bahwa diperlukan untuk berbohong lagi agar bisa melindungi dirinya sendiri.

3. Berbohong Untuk Menutupi Kesalahan

Anak-anak yang mulai memasuki usia pertengahan di masa kanak-anak ada kemungkinan menjadi bingung ketika mengetahui kalau di rumah ada standar ganda mengenai bohong, yaitu ketika dilarang berbohong, tapi orang tuanya mengatakan kebenaran yang tidak seharusnya, atau atau memutarbalikkan kebenaran demi kenyamanan mereka sendiri.

Baca Juga: Bebas dari Serangan Asam Urat, 8 Obat Alami untuk Cegah Kambuh Lagi

Sehingga, hal ini memberikan sinyal yang membingungkan bagi seorang anak yang selalu disuruh jujur. Karena selalu menyaksikan orang tua menyampaikan kebenaran melalui telepon atau kepada tetangga dengan kebohongan di dalamnya. Maka anak-anak seringkali kesulitan membedakan kebenaran dalam situasi seperti ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa