SUKABUMIUPDATE.com - Di beberapa sekolah, pendidikan karakter terstruktur merupakan bagian dari kurikulum, seperti membaca, menulis, dan matematika. Di tempat mendidik ini juga berusaha menanamkan nilai-nilai integritas, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kejujuran, kepedulian, hingga kewarganegaraan kepada setiap siswa untuk memperkuat tatanan sosial sekolah dan masyarakat.
Namun membangun karakter pada anak tidak bisa terjadi begitu saja di dalam kelas. Kualitas karakter anak-anak berkembang melalui interaksi dan pengaruh keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain serta temperamen, pengalaman, serta pilihan individunya mengenai suatu hal.
Orang tua mempunyai banyak peluang dan sarana untuk membangun karakter anak. Bahkan, menerapkannya akan memberi Anda kegembiraan sampai kepuasan ketika melihat mereka tumbuh menjadi orang yang berintegritas hingga penuh kasih sayang.
Baca Juga: Serangan Asam Urat Tak Lagi Menyiksa: 10 Cara Mengobati dan Mencegah Kambuh
Simak ulasan berikut untuk membangun karakter pada anak yang dapat diterapkan oleh orang tua dilansir dari laman verywellfamily:
1. Jadilah Teladan
Orang tua yang menunjukkan kualitas karakter baik akan menularkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anaknya.Berikan contoh pilihan serta tindakan yang penting untuk menjadi orang yang berkarakter baik.
Jika orang tua bisa jujur, dapat dipercaya, adil, penuh kasih sayang, penuh hormat, dan terlibat dalam kebaikan keluarga maupun orang sekitar, sudah anak-anak akan melihat hal ini sebagai sesuatu yang perlu dilakukan dalam tindakan dan pilihan sehari-hari.
Mereka juga akan melihat bahwa perilaku ini mendatangkan rasa gembira, puas, dan damai dalam keluarganya. Jika berhasil akan menjadi kebanggaan untuk kedua orang tua dalam mendidik buah hati.
Baca Juga: Infused Water! Manfaat Air Jeruk Lemon untuk Kolesterol, Asam Urat dan Gula Darah
2. Gunakan Momen yang Dapat Membangun Karakter
Anak-anak juga perlu belajar bahwa ketika melanggar pedoman etika di keluarga, para orang tua akan menerapkan konsekuensinya dengan adil dan bermartabat. Pakailah strategi disiplin yang efektif membantu Anda menggunakan momen pembelajaran untuk membangun karakter si kecil.
Selalu manfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan mengapa perilaku mereka salah ketika ayah atau ibu mengoreksinya. Biasakan juga untuk mengidentifikasi nilai yang ingin diajarkan kepada anak berdasarkan perilaku tertentu. Pilihlah konsekuensi yang sesuai untuk mengajarkan nilai tersebut.
3. Ceritakan Kisah dari Kehidupan
Pada umumnya, orang tua dan guru akan menggunakan cerita untuk mengajarkan pelajaran moral jauh sebelum buku ditemukan. Saat menceritakan kisah hidup dan dunia di sekitar, berarti mereka tengah menyampaikan pelajaran nilai dan etika kepada anak-anak.
Namun berhati-hatilah saat anak-anak mendengarkan cerita yang Anda ceritakan kepada orang dewasa lainnya. Anekdot ini akan menunjukkan kepada anak-anak bagaimana nilai-nilai akan memandu semua aspek kehidupan.
Baca Juga: 7 Tanda Kolesterol Tinggi Pada Wanita Usia 50-an, Bisa Dirasakan di Bagian Kaki
4. Berikan Kesempatan untuk Berlatih
Anak-anak harus mempraktekkan apa yang telah dipelajari sebelum hal itu menjadi alami ke dalam dirinya. Hal ini diperlukan agar orang tua bisa tahu untuk mendapatkan kesempatan melatih si kecil, termasuk dalam pembelajaran karakter.
Selain itu, anak-anak dapat belajar secara langsung ketika melihat atau mendengarkan pembentukan karakter dalam tindakan dan belajar secara langsung ketika mendengar pelajaran tentang nilai-nilai. Namun mereka membutuhkan pengalaman langsung untuk mengetahui arti sebenarnya dari karakter itu.
Ketika anak Anda mempunyai kesempatan untuk membuat keputusan, seperti harus memilih di antara dua orang teman, bantulah dia mengambil tindakan etis dan lihat hasil positifnya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua juga dapat menemukan cara untuk terlibat dalam aksi sosial yang dapat diakses oleh si kecil.