SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang sering dimarahi oleh orang tua dapat menunjukkan beberapa ciri stres atau ketegangan.
Berikut beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seorang anak mengalami stres karena sering dimarahi oleh orang tua, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Anak Mengalami Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua
- Menunjukkan Rasa Takut atau Cemas yang Berlebihan
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin menunjukkan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan, terutama terhadap situasi yang terkait dengan orang tua atau lingkungan rumah.
Baca Juga: 5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
- Perubahan Mood Tiba-tiba
Anak stres mungkin menunjukkan perubahan mood yang tiba-tiba, seperti menjadi lebih gelisah, murung, atau mudah marah.
Anak yang stres mungkin juga menunjukkan perubahan ekspresi wajah yang drastis, seperti menyedihkan atau menahan tangis.
- Menarik Diri dari Interaksi Sosial
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin cenderung menarik diri dari interaksi sosial dengan teman sebaya atau keluarga.
Anak yang sering dimarahi orang tua mungkin lebih suka menyendiri daripada bermain atau berinteraksi dengan orang lain.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Sering Stres Karena Selalu Dimarahi Orang Tua
- Perubahan Kebiasaan Makan dan Tidur
Stres dapat memengaruhi pola makan dan tidur anak.
Anak yang mengalami stres mungkin kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Anak yang sering dimarahi orang tua juga mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami mimpi buruk.
- Menunjukkan Gejala Fisik yang Tidak Biasa
Beberapa anak mungkin menunjukkan gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, atau mual, yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas. Kondisi akibat sering dimarahi orang tua ini dapat menjadi manifestasi fisik dari stres emosional.
Baca Juga: 5 Kategori Ikan Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
- Penurunan Prestasi Akademis
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin mengalami penurunan prestasi akademis di sekolah karena kesulitan berkonsentrasi atau fokus akibat stres yang dialami.
- Menunjukkan Perilaku Defensif atau Penolakan
Anak stres mungkin menunjukkan perilaku defensif atau penolakan terhadap otoritas, termasuk orang tua atau guru.
Anak yang mengalami stres mungkin menolak untuk berbicara tentang apa yang membuat mereka stres atau menunjukkan resistensi terhadap arahan.
Baca Juga: Infused Water! Manfaat Air Jeruk Lemon untuk Kolesterol, Asam Urat dan Gula Darah
- Menunjukkan Perubahan dalam Kinerja atau Minat
Anak yang sering dimarahi orang tua mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka sukai atau menunjukkan penurunan kinerja dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati.
Penting untuk memperhatikan perubahan perilaku dan respons emosional anak terhadap lingkungan mereka.
Jika Anda melihat tanda-tanda stres pada anak Anda, penting untuk memberikan dukungan, pengertian, dan komunikasi yang sehat. Mendengarkan anak dengan penuh perhatian dan mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika diperlukan dapat membantu mereka mengatasi stres yang dialami anak.
Baca Juga: Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!