SUKABUMIUPDATE.com - Kebanyakan kehidupan anak-anak adalah tentang menantikan sesuatu. Apabila ada perubahan rencana dapat memberikan pukulan yang sangat berat bagi mereka.
Namun, sebenarnya anak-anak bisa mendapatkan manfaat dari rasa kecewa itu, terutama ketika para orang tua mengajari mereka cara untuk bangkit kembali.
Ketika anak-anak belajar sejak usia dini bahwa harus memiliki cara atau alat untuk mengatasi situasi yang mengecewakan, mereka akan dapat mengandalkan hal tersebut sepanjang masa kanak-kanak bahkan saat dewasa nanti.
Baca Juga: 8 Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Sebagai orang tua boleh saja melindungi mereka dari kekecewaan yang dialami, tapi jangan berlebihan. Karena itu sama saja dengan menghalangi anak-anak mengembangkan beberapa keterampilan penting, terutama rasa tanggung jawab ketika melakukan kesalahan.
Jika orang tua membantu seorang anak belajar untuk meminta dukungan yang realistis, bersandar pada orang lain, berkomunikasi dengan baik, dan tetap optimis, maka Anda membantu dia agar bisa menangani tantangan hidup yang menimpanya.
Pendekatan paling efektif untuk membantu anak-anak mengelola kekecewaan adalah dengan menyesuaikan taktik dengan bagaimana anak saat ini bereaksi pada sebuah tantangan yang menghampiri mereka.
Berikut beberapa tips yang telah disetujui para ahli untuk membantu anak mengatasi kekecewaan dalam hidup, dirangkum dari laman parents.com:
Baca Juga: Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh
1. Jelaskan dan Validasi
Ajari si kecil apa saja yang bisa dan tidak bisa diubah. Mereka mungkin tidak memahami bahwa masalahnya berada di luar kendali Anda atau beritahu kalau kemarahan tidak akan memberikan apa yang mereka inginkan.
Lalu validasi kesusahan mereka dengan mengatakan, "Saya tahu kamu kesal," dan kemudian diskusikan solusi yang lebih efektif untuk jalan keluar.
2. Temukan Apa yang Benar-benar Dikuasai Anak
Jelaskan pada anak prasekolah mengenai berbagai aktivitas sampai bisa menemukan yang benar-benar mereka sukai, orang tua bisa melihat mereka menguasainya serta beri dukungan.
Jika seorang anak dapat beralih ke sesuatu yang diketahui dan dikuasai ketika kondisinya sedang buruk, maka itu seperti dorongan ego instan. Sehingga hal ini dapat segera mengubah pola pikir mereka dari, 'Kasihan saya, tidak ada yang berjalan sesuai keinginan saya,' menjadi 'Baiklah, lain kali akan berhasil.'”
3. Jangan Gunakan Hukuman
Jangan menghukum anak hanya karena reaksi buruknya terhadap kekecewaan, terutama jika cenderung menangis. Meskipun hal ini mungkin terlihat sulit, tapi orang tua perlu ingatkan diri sendiri serta memahami dimana saat-saat si kecil perlu melampiaskan atau menangis untuk melewati situasi sulit.
Baca Juga: Alami Kolesterol Tinggi? Lakukan 5 Cara Ini Agar Bisa Turun Secara Alami
4. Terapkan Cara Menangani Kekecewaan Dengan Baik
Anak-anak belajar banyak dengan memperhatikan orang tuanya. Jadi cobalah dan atasi kekecewaan Anda sendiri dengan cara yang diinginkan serta baik dilihat si kecil.
Jika orang tua menangani masalahnya dengan mengatakan pada diri sendiri pernyataan-pernyataan seperti, "Tidak apa-apa, tidak ada gunanya merasa kesal," ucapkan dengan lantang sehingga anak-anak dapat melihat alat apa yang dilakukan dan mudah-mudahan mereka bisa belajar dari semua itu.