SUKABUMIUPDATE.com - Stres dapat mempengaruhi proses menyusui melalui beberapa cara. Tingkat stres yang tinggi juga bisa menyebabkan kesulitan pada refleks let-down dan menurunkan suplai ASI.
Selain itu, terlalu banyak stres dalam kehidupan sehari-hari juga dikaitkan dengan penyapihan dini. Karena diperkirakan sekitar 60% orang tua berhenti menyusui lebih awal dari yang mereka harapkan.
Namun sisi baiknya, menyusui dapat membantu menurunkan tingkat stres. Hormon yang dilepaskan tubuh pada ibu menyusui dapat meningkatkan relaksasi dan perasaan cinta serta ikatan kepada anak.
Baca Juga: Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui secara signifikan dapat mengurangi stres fisiologis dan subjektif. Sehingga, tetap ada alasan bagus untuk tetap menyusui jika selagi Anda bisa.
Berikut penyebab stres saat menyusui yang perlu diketahui pada ibu dirangkum dari laman verywellfamily:
1. Nyeri
Tepat setelah bayi lahir, setiap Ibu akan merasakan sakit saat melahirkan dan sesudah melahirkan. Kemudian, begitu mulai menyusui rasa sakit pada puting dan pembengkakan payudara dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar.
Rasa sakit apapun akar penyebabnya adalah pemicu stres pada tubuh. Jadi, jika bidan atau dokter meresepkan obat pereda nyeri pada ibu habis melahirkan maka minumlah. Pastikan juga mereka mengetahui bahwa Anda sedang menyusui sehingga akan meresepkan obat yang aman untuk Ibu dan bayi.
2. Emosi Pasca Persalinan
Menjalani operasi caesar yang tidak terduga atau proses melahirkan cukup sulit dan menyakitkan. Padahal setiap ibu berencana melahirkan secara normal dapat menimbulkan stres, rasa bersalah, dan kekecewaan.
Jika perasaan ini mengganggu pemulihan atau kemampuan untuk menyusui, cobalah untuk bicarakan dengan dokter agar mendapatkan bantuan.
Baca Juga: 8 Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
3. Tantangan Saat Menyusui
Beberapa orang tua baru merasa kesulitan mengatur persediaan ASI dan membantu bayi menyusu dengan benar. Mereka khawatir buah hati tidak mendapat cukup ASI, atau menjadi rewel luar biasa.
Untuk mencegah stres seperti ini, pelajari sebanyak mungkin tentang menyusui sebelum bayi lahir. Penting juga mendapatkan bantuan dalam melekatkan si kecil dengan benar sejak pertama kali menyusu setelah lahir.
4. Kurangnya Rasa Percaya Diri Saat Menyusui
Seorang Ibu mungkin khawatir tentang kemampuannya saat menyusui karena ukuran payudara, pola makan, atau jadwal kerja.
Jika terus merasa minder atau malu untuk memperlihatkan payudara, mungkin akan mengalami stres saat menyusui. Anda mungkin juga khawatir kalau kedatangan pengunjung atau membawa bayi ke tempat umum.
5. Perubahan Fisik
Tubuh dan hormon akan banyak berubah selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Para ibu mungkin juga merasa khawatir tentang berat badan yang bertambah atau ada perubahan pada payudara.
Perlu diingat, perubahan pada tubuh tidak terjadi sekaligus, tetapi secara perlahan selama sembilan bulan ketika sedang mengandung bayi. Maka bersabarlah dan berikan diri serta tubuh waktu untuk pulih.
Baca Juga: Alami Kolesterol Tinggi? Lakukan 5 Cara Ini Agar Bisa Turun Secara Alami
6. Kelelahan
Untuk melawan rasa lelah, usahakan istirahat ketika bayi sedang tidur dan tunda sejenak pekerjaan rumah tangga serta tanggung jawab lainnya. Jangan takut untuk meminta bantuan dari pasangan dan keluarga.
7. Kekhawatiran Tentang ASI
Banyak orang tua baru yang menyusui mempertanyakan apakah mereka menghasilkan cukup ASI? Apakah bayi mereka mendapat cukup ASI? Apakah ASI mereka cukup baik?
Kebanyakan orang tua menghasilkan ASI yang bergizi terlepas dari pola makan dan keadaan lainnya. Jadi kemungkinan besar akan baik-baik saja. Selama bayi menyusu dengan benar dan sering dilakukan. Kemungkinan besar Anda akan dapat memperoleh pasokan ASI yang lengkap serta sehat.
8. Masalah Keluarga
Membawa pulang bayi akan mengubah rutinitas orang-orang di rumah. Anda mungkin merasakan banyak stres saat melakukan yang terbaik untuk membantu semua orang menyesuaikan diri.
Hal ini juga dapat menimbulkan stres jika pasangan tidak ikut serta dalam menyusui atau merasa hal itu menjauhkan Anda dari dia atau anak-anak yang lain.
9. Masalah Keuangan
Tidak dipungkiri, uang adalah sumber stres besar lainnya bagi banyak orang terutama jika Anda mengambil cuti kerja untuk hamil yang tidak dibayar atau memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. Ditambah lagi, kini harus menambahkan biaya popok serta perlengkapan bayi lainnya ke dalam anggaran.
Diskusikan masalah keuangan saat hamil sehingga calon para ibu dapat membuat rencana bagaimana akan menghadapi perubahan setelah bayi lahir.
Baca Juga: 7 Tanda Kolesterol Tinggi Pada Wanita Usia 50-an, Bisa Dirasakan di Bagian Kaki
10. Kritik
Meskipun lebih mudah untuk mengabaikan komentar orang asing, tapi sulit untuk tidak mengkhawatirkan dan pendapat orang yang paling berarti seperti keluarga dan pasangan.
Cobalah untuk fokus pada apa yang Anda ketahui tentang menyusui, lalu ingatkan diri sendiri mengapa memilih untuk melakukannya. Bahkan mungkin bisa memperbaiki beberapa kesalahpahaman tentang menyusui.