SUKABUMIUPDATE.com - Jika berada dalam situasi di mana bayi menangis dan tidak dapat menenangkannya, orang tua mungkin mulai merasa buruk dalam mengasuh atau seolah tidak tahu apa yang akan dilakukan.
Karena hanya mengetahui bahwa sang anak menangis adalah hal yang biasa dan tidak akan banyak membantu saat orang tua menghadapinya. Mungkin akan membuat mereka bingung harus melakukan apa agar si kecil bisa tenang.
Ada banyak sekali alasan mengapa bayi menangis. Satu hal yang perlu diingat adalah karena dia belum bisa berbicara,dan menangis merupakan salah satu cara utama mereka berkomunikasi.
Baca Juga: Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh
Mari kita lihat beberapa alasan yang lebih umum dan tidak terlalu mengkhawatirkan mengapa bayi menangis dirangkum dari laman verywellfamily:
1. Lapar
Bayi yang baru berusia beberapa bulan perlu makan dengan sangat sering. Biasanya dia yang disusui akan menyusu setiap 2-3 jam sekali. Sedangkan bayi yang diberi susu formula seringkali membutuhkan waktu lebih lama di antara waktu menyusu.
Karena tidak bisa bicara, maka mereka ungkapkan dari bentuk menangis. Namun ada baiknya orang tua mencoba memberi makan bayi sebelum kelaparan, yang dimana hal ini dapat membantu mengurangi tangisan.
2. Lelah
Bayi juga membutuhkan banyak tidur dan kebanyakan memerlukan beberapa kali tidur siang dalam sehari, bisa sekitar 12 jam setiap malam atau lebih. Begitu,si kecil yang kelelahan cenderung menangis dan merengek. Jika mereka sangat lelah, kemungkinan besar akan menangis tersedu-sedu sehingga sulit untuk rileks dan tertidur.
3. Suhu Terlalu Panas atau Terlalu Dingin
Beberapa bayi sangat sensitif terhadap suhu. Mereka tidak suka berpakaian berlebihan, tetapi juga lebih suka berada di tempat yang hangat dan tidak menyukai suhu dingin. Jika dia menangis, satu hal sederhana dapat dilakukan adalah menambah atau melepas beberapa pakaian, lalu mengatur suhu di rumah.
Baca Juga: 8 Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
4. Membutuhkan Penggantian Popok
Beberapa bayi mungkin sensitif terhadap popok yang basah atau kotor. Hal ini terutama berlaku jika orang tua menggunakan popok kain. Karena dia lebih mungkin merasakan tidak nyamannya. Mungkin juga buah hati menangis karena mengalami ruam popok yang tidak nyaman.
5. Perut Tidak Nyaman
Wajar jika bayi mengalami sakit perut dari waktu ke waktu. Terkadang si kecil mengeluarkan banyak gas, meskipun hal ini normal tetapi ini bisa menyebabkan mereka kesakitan. Beberapa bayi juga mengalami refluks, dan ini dapat berupa gumoh.
6. Terlalu Terstimulasi
Orang tua mungkin memperhatikan bahwa bayinya lebih cenderung menangis ketika ia menjalani hari yang sibuk dan penuh rangsangan.
Ini mungkin cara bayi memproses semua yang telah diserap dan menceritakannya kepada Anda, namun terkadang mereka juga hanya dibanjiri rangsangan. Biasanya ini bisa membuat rewel bahkan menangis dalam waktu lama.
Baca Juga: 8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Serangan Asam Urat, Bisa Dicoba Dirumah!
7. Bosan
Percaya atau tidak, bayi juga merasa bosan. Karena tugas utama mereka dalam hidup adalah mengamati dunia di sekitar dan belajar.
Jadi jika dia hanya menatap dinding yang sama, atau tidak mendapatkan pengalaman yang sangat menarik, mereka mungkin mengatakan kepada orang tua kalau dirinya kesal dengan hal ini melalui tangisan.
8. Tanda Peringatan
Menangis dalam waktu lama tidak berbahaya bagi bayi, dan tidak menunjukkan bahwa sesuatu yang mengkhawatirkan sedang terjadi. Namun, ada kalanya tangisan itu mungkin juga mengindikasikan adanya masalah yang memerlukan perhatian medis.
9. Ada Infeksi
Infeksi seperti sakit telinga, kandung kemih, dan bisul pada mulut atau penis dapat menyebabkan bayi menangis kesakitan. Jika melihat ada pembengkakan atau kemerahan pada bagian tubuh si kecil sampai menangis tanpa henti. Sebaiknya Anda membawanya ke dokter untuk diperiksa. Bayi yang kesakitan mungkin akan mengeluarkan tangisan bernada tinggi yang terdengar tiba-tiba.
10. Alergi atau Intoleransi
Kadang-kadang, bayi memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu formula serta sesuatu yang dimakan ibu yang masuk ke dalam ASI. Tapi biasanya paling umum adalah terhadap susu.
Namun bayi bisa saja alergi atau tidak toleran terhadap alergen apa pun. Selain menangis, si kecil mungkin mengalami refluks, gumoh berlebihan, atau gas berlebih.
Baca Juga: 5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
11. Cedera
Bayi mungkin saja mendapat goresan tanpa orang tuanya sadari yang sesekali terjadi dan bisa lebih parah. Itu sebabnya si kecil harus selalu dievaluasi jika menangis berlebihan, terutama jika tangisannya bernada tinggi atau naluri seorang ibu memberitahu bahwa anaknya mungkin terluka.
12. Kolik
Kolik didefinisikan sebagai tangisan yang berlangsung lebih dari tiga jam sehari dan umumnya dialami oleh bayi berusia tiga bulan atau lebih muda, dan terjadi setidaknya tiga kali seminggu.
Kolik ini sangat umum terjadi dan biasanya tidak memiliki penyebab yang jelas, sehingga dapat membuat frustasi. Tetapi kabar baiknya adalah seringkali tindakan perawatan sederhana seperti mengayun, mendiamkan, dan memberi makan bayi dapat membantu. Apapun yang terjadi, penyebab satu ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 3 atau 4 bulan.