SUKABUMIUPDATE.com - Mengalami masa rewel pada sore atau malam hari merupakan hal yang sangat umum terjadi pada bayi. Tak ayal, orang tua sering kali merasa tidak berdaya dengan yang terjadi dan mungkin akan menghubungi dokter karena mengira ada sesuatu secara fisik dengan bayinya.
Sehingga, mereka mungkin merasa seperti orang tua yang “buruk”, karena tidak mampu menenangkan bayinya ketika sedang rewel di malam hari.
Namun biasanya, tidak ada yang salah secara fisik dengan bayi sampai membuatnya menangis. Para orang tua bisa yakin bahwa sang anak rewel di malam hari tidak disebabkan oleh kesalahan apapun yang Anda dilakukan. Lalu apa?
Baca Juga: 5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Berikut beberapa alasan mengapa bayi selalu rewel di malam hari yang dirangkum dari laman verywellfamily:
1. Perubahan Perkembangan
Secara umum, masa ajaib ini disebabkan oleh perubahan perkembangan besar yang terjadi pada bayi selama beberapa minggu dan bulan pertama kehidupannya.
Karena dalam periode antara usia 3-4 bulan, bayi akan berubah dari manusia kecil yang hampir tidak bisa membuka mata, menjadi buah hati yang mulai sadar akan lingkungan sekitarnya, serta dapat bereaksi terhadap suara.
Peningkatan kesadaran ini disebabkan oleh perubahan cepat pada otak hingga sistem saraf bayi. Mereka mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran sensorik yang berbeda dibandingkan sebelumnya, hal inilah bisa membuat mereka jadi rewel.
Baca Juga: Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh
2. Stimulasi Berlebihan dan Perubahan Pola Tidur
Menurut Christina Johns, MD, seorang dokter anak dan penasehat medis senior di PM Pediatrics, mengatakan bahwa perubahan perkembangan ini dapat menyebabkan bayi merasa terlalu terstimulasi, sehingga membuatnya menjadi rewel.
Tidak hanya itu, rangsangan berlebihan ini juga dapat menyebabkan bayi kurang tidur malam dan tidur siang, sehingga menjadi salah satu alasan si kecil menjadi rewel di malam hari.
3. Perubahan Pencernaan
Pada masa ini, bayi masih memiliki sistem pencernaan yang berkembang, dan mungkin lebih rentan terhadap gas. Akan tetapi, gas adalah gejala sangat normal pada si kecil. Namun para ahli berteori bahwa gas dapat berkontribusi pada periode rewel yang dialami.
Bayi yang mengalami sakit perut mungkin akan melengkungkan punggung dan menangis, sering gumoh, serta bisa saja merasakan perubahan pada pola buang air besar.
Baca Juga: 8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Serangan Asam Urat, Bisa Dicoba Dirumah!
4. Percepatan Pertumbuhan
Masa kerewelan tertinggi dialami ketika bayi sudah memasuki masa pertumbuhan. Si kecil cenderung mengalami percepatan pertumbuhan sekitar dua minggu, dua bulan, empat bulan, dan kemudian enam bulan.
Percepatan pertumbuhan biasanya berlangsung sekitar seminggu atau lebih. Selain ingin menyusui lebih sering dari biasanya, si kecil mungkin juga menjadi sangat rewel pada waktu-waktu tersebut.