SUKABUMIUPDATE.COM - Mungkin tidak ada pencapaian lain selain berjalan yang menghasilkan antisipasi sebanyak kata-kata pertama bayi. Semua orang ingin melihat dan mendengar apa yang dikatakan anak mereka. Namun anak membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebagian besar bayi mengalami tahapan berikut ketika belajar berbicara :
- 4 hingga 7 bulan: Mengoceh dan menirukan suara berulang-ulang, seperti bah, dah
- 6 atau 7 bulan: Meniru kata-kata sederhana seperti mama,papa, dadah, ayo
- 8 hingga 12 bulan: Melekatkan makna pada gerak tubuh, kata-kata, dan frasa
- Pada usia 1 tahun: Mungkin mengucapkan satu atau dua kata sederhana (mama, dada, bye)
Baca Juga: 7 Manfaat Bermain Sendiri untuk Anak-Anak yang Bantu Menumbuhkan Imajinasi
Selain itu, kebanyakan anak akan mengucapkan kata pertamanya sekitar ulang tahun pertama mereka. Namun setiap anak dan setiap situasi adalah unik, dan apa yang “normal” bagi seorang bayi lain belum tentu menjadi normal bagi anak Anda.
Ini berarti beberapa anak akan mengucapkan kata-kata pertamanya pada usia 7 bulan sementara yang lain mungkin tetap bungkam hingga usia 17 bulan. Akan tetapi, jika Anda khawatir balita tidak bisa berbicara, Anda dapat dan harus berkonsultasi dengan dokter spesialis anak sesegera mungkin.
Tanda-tanda Gangguan Bahasa pada Balita
Tanda-tanda gangguan perkembangan bahasa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu bahasa ekspresif dan bahasa reseptif.
Bahasa ekspresif adalah cara anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya, sedangkan bahasa reseptif adalah cara anak memahami bahasa. Dan perlu diketahui, tanda-tanda kelainan pada setiap anak itu berbeda-beda.
Baca Juga: Wajib Diterapkan Bund! 5 Tips Jitu Mengajari Anak Berpikir Sendiri Sejak Dini
1. Gangguan Bahasa Ekspresif
Beberapa gejala gangguan bahasa ekspresif yang paling umum pada balita antara lain kesulitan dalam hal berikut :
- Menggunakan isyarat
- Mengekspresikan diri mereka sendiri
- Menanyakan pertanyaan
- Menyanyikan lagu-lagu
- Memberi nama pada objek
- Menggunakan kata-kata dengan benar
Secara umum, balita dengan gangguan bahasa ekspresif mempunyai masalah dalam mengungkapkan pikiran dan gagasannya. Hal ini dapat mencakup mengajukan pertanyaan dan menggunakan isyarat.
2. Gangguan bahasa reseptif
Balita dengan gangguan bahasa reseptif mungkin mengalami kesulitan dengan hal-hal berikut :
- Mengikuti arahan
- Memahami apa yang orang katakan
- Memahami isyarat
- Menjawab pertanyaan
- Menunjuk suatu hal ketika ditanya
- Mempelajari kata-kata baru
Terkadang, anak-anak bisa mengalami gangguan bahasa ekspresif dan juga reseptif. Selain itu, anak-anak yang lebih besar juga mungkin mengalami keterlambatan membaca dan menulis, yang mungkin berhubungan dengan ketidakmampuan belajar.