SUKABUMIUPDATE.com - Saat anak masih balita, mereka cenderung keras kepala. Terkadang sifat ini merupakan bagian dari kepribadian dia yang perlu dikelola oleh orang tua.
Dalam kasus lain, sifat keras kepala adalah cara anak menguji batasan dan menegaskan kebebasannya dalam melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Hal tersebut perlu sekali untuk diketahui oleh orang tua.
Penting bagi orang tua mengajari anak-anak dengan berbagai cara untuk menghadapi keras kepalanya dan mengekspresikan diri. Saat melihat anak yang keras kepala, Anda bisa mendisiplinkan mereka melalui cara seperti memahami, mendengarkannya, dan tetap tenang sebagai contoh mengetahui tentang perilaku baik yang dapat diterima.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari
Berikut 9 cara mengatasi anak yang keras kepala, mengutip dari laman newkidscenter:
1. Mengalihkan Perhatiannya
Mengalihkan perhatian anak yang keras kepala adalah cara baik untuk membuatnya tidak memperhatikan atau sekadar lupa bahwa berbagai pengekangan yang dipaksakan kepadanya bertentangan dengan keinginannya.
Jadi, jika orang tua akan masuk ke mobil dan memperkirakan kemungkinan pertarungan memperebutkan dimana harus duduk, pastikan kita memulai sesuatu yang dapat membuat anak terpesona sebelum berangkat ke mobil.
2. Tawarkan Camilan atau Mainan dengan Cara yang Benar
Orang tua yang bijaksana selalu menyediakan camilan atau mainan kesayangannya saat anak membutuhkan agar tetap diam. Pastikan menggunakan strategi ini pada waktu yang tepat.
Gantungkan umpan Anda yang berupa makanan atau camilan terlebih dahulu, lalu tarik dia kembali dengan memberitahu bahwa untuk mendapatkannya jika si kecil mau masuk ke dalam mobil atau rumah.
Jika orang tua ragu melakukannya sampai anak mulai histeris. Maka, memberikan camilan yang dilakukan tidak akan berhasil sesuai dengan harapan.
3. Jangan Pernah Berdebat
Ini adalah aturan penting untuk menghadapi anak yang keras kepala. Saat dia bersikap seperti itu atau sedang marah, jangan menggunakan perdebatan supaya membuatnya berhenti.
Sebagai orang tua, lebih baik berkomunikasi dengan anak ketika sudah diam dan siap mendengarkan. Dedikasi serta kesabaran adalah kunci untuk mengendalikan situasi sehingga dia tidak akan keras kepala lagi.
Baca Juga: 9 Tips Mengkonsumsi Makanan Purin untuk Penderita Asam Urat
4. Tentukan Pilihan Saat Anak Menunjukkan Perilaku Keras Kepala
Jika anak menolak apapun yang orang tua minta. Cobalah gunakan cara yang membuat si kecil memilih, daripada harus memberikan perintah seperti 'habiskan makananmu' atau 'tidur'. Beri dia pilihan 'apakah kamu ingin menyanyikan sebuah lagu atau mendengarkan cerita sebelum tidur?'
Dengan begitu, anak Anda akan merasa bahwa pendapatnya dihargai dan merupakan hal yang sangat membantu ketika menghadapi buah hati yang keras kepala.
5. Biarkan Dia Belajar Melalui Pengalaman
Orang tua juga harus mengharapkan anak yang keras kepala untuk menguji batas kemampuan Anda beberapa kali. Karena dengan cara itulah mereka akan belajar.
Dengan begitu, sebagai orang tua bisa berada dalam posisi yang lebih baik untuk tetap tenang serta memahami ketika anak bersikap keras kepala.
6. Jangan Menjadi Musuhnya
Ketika anak mulai melihat orang tua sebagai musuhnya, akan kehilangan hubungan baik dengannya. Bila Andra ragu, katakan saja padanya untuk memutuskan sendiri. Kalau tidak bisa, carilah cara lain agar kebutuhannya dapat dipenuhi tanpa mengorbankan keselamatan atau kesehatannya.
Baca Juga: 6 Dampak Buruk Sering Memarahi Anak yang Sering Disepelekan Orang Tua
7. Melihat Sesuatu dari Sudut Pandang si Kecil
Misalnya, dia mungkin marah karena orang tuanya berjanji untuk mencuci baju favoritnya, tapi tidak dilakukan. Bagimu, itu hanya sikap keras kepala, akan tetapi untuknya adalah sebuah pelanggaran yang membuat dia marah. Karena dalam hatinya ada sebuah harapan orang tua bisa melakukan itu.
Untuk menyelesaikan masalah dan bisa berdamai dengan si kecil, cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya terlebih dahulu agar mengetahui kesalahan yang dilakukan, lalu meminta maaf, akhirnya berusaha menepati jika berjanji di lain hari.
8. Ciptakan Suasana Damai
Mengubah rumah menjadi tempat yang penuh kebahagiaan dan kenyamanan bagi anak adalah pilihan yang bagus untuk menghadapi buah hati yang keras kepala. Ciptakan suasana saling menghormati, pengertian, dan penuh kasih sayang kepada orang lebih dewasa hingga teman sebaya.
9. Pentingnya Menjadi Teladan
Jika orang tua mudah marah karena masalah kecil sampai sering terlibat pertengkaran sengit, anak akan cenderung menjadi keras kepala dan mengungkapkan stresnya melalui kemarahan. Karena orang tua adalah orang pertama yang dipelajari oleh anak.
Maka dari itu, Orang tua hendaknya menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya jika ingin mereka berperilaku baik.
Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang
sumber: newkidscenter.org