SUKABUMIUPDATE.com - Mengingat kita sering melihat perilaku buruk di mana-mana, terutama di lingkungan sekitar. Tentu akan membuat orang tua khawatir kalau anak-anak akan meniru perilaku tersebut.
Apalagi perilaku buruk tersebut mungkin jauh lebih mudah untuk diterima oleh anak-anak, lalu menjadikan mereka tidak sopan santun terhadap orang dewasa, hingga melupakan tata krama yang baik.
Lalu sebagai orang tua apa yang harus dilakukan untuk memastikan anak-anak berperilaku baik? Memperlakukan orang lain dengan sopan dan hormat?
Berikut 5 ciri sopan santun yang kurang dimiliki anak-anak saat ini untuk diketahui oleh orang tua, merangkum dari laman verywellfamily:
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari
1. Bermain Ponsel Daripada Berinteraksi Dengan Orang di Sebelahnya
Bermain ponsel merupakan perilaku sangat umum di kalangan orang dewasa dan anak-anak saat ini. Hingga ada istilah seperti phubbing, atau phone snubbing untuk menggambarkan keadaan orang-orang yang lebih memilih main ponsel daripada berinteraksi dengan orang sekitar.
Saat ini, anak-anak jauh lebih sering menggunakan ponsel atau alat komunikasi lain meski sedang bersama teman atau orang dewasa. Tentunya hal ini merupakan bentuk kurangnya sopan santun dan menghormati orang lain.
2. Tidak Menyapa Orang Dengan Benar atau Berbicara
Banyak anak-anak saat ini yang tidak mempraktikkan dasar sopan santun ketika bertemu atau berbicara dengan orang lain. Mereka terkadang lupa caranya menyapa seseorang dan tata krama ketika berbicara.
Padahal etika baik saat bicara atau menyapa adalah dengan menatap mata orang lain ketika menyapa dan berbicara dengannya, mendengarkan apa yang dikatakan, menjawab pertanyaan dengan ramah, dan menunggu giliran untuk berbicara. Sikap tersebut sekarang sudah sangat kurang dimiliki oleh anak-anak saat ini.
Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang
3. Acuh Melihat Orang Lain Kesusahan
Apakah sebagai orang tua pernah melihat ketika anak memperhatikan seseorang sedang kesulitan dengan kereta dorong atau tas? Lalu menyadari bahwa mungkin orang tersebut memerlukan bantuan, seperti membuka pintu?
Lalu pernahkah melihat anak tengah mengamati orang lanjut usia sedang kesulitan membawa tas besar dan bertanya apakah mereka memerlukan bantuan? Jika jawabannya tidak, sudah waktunya sebagai orang tua mengajarkan anaknya untuk tidak bersikap acuh pada seseorang yang membutuhkan bantuan.
Jika anak melihat hal tersebut dan dikira bisa membantu. Maka ajarkan mereka untuk menawarkan bantuan yang baik kepada orang lain. Ingatkan juga sang buah agar melakukannya dengan ikhlas. Sikap ini akan menumbuhkan rasa peduli si kecil kepada seseorang yang membutuhkan bantuan.
4. Tidak Mengucapkan “Terima kasih” dan “Tolong”
Merupakan fakta yang menyedihkan mengetahui banyak anak saat ini bersikap sangat kasar kepada seseorang yang melayaninya atau membantu di sebuah restoran atau tempat lainnya. Mereka lupa caranya untuk berterima kasih dan tolong kepada orang lain.
Maka dari itu, penting untuk secara rutin mengingatkan anak untuk mengucapkan terima kasih, terutama ketika buah hati sudah menginjak usia 3 dan 4 tahun. Karena seringkali kita melihat anak-anak dari segalah usia, apalagi yang sudah dewasa masih perlu diingatkan untuk memahami sikap dasar ini.
Baca Juga: 9 Tips Mengkonsumsi Makanan Purin untuk Penderita Asam Urat
5. Enggan Menulis Kartu Ucapan Terima Kasih
Ini adalah sesuatu yang sudah jarang terjadi sejak kita semua mulai menggunakan email SMS, dan aplikasi chat. Meskipun menggunakan semua itu bisa untuk mengungkapkan rasa terima kasih dengan baik.
Namun, alangkah baiknya mengungkapkan terima kasih atas hadiah atau bantuan dari seseorang dengan duduk manis sambil menulis kalimat tersebut dalam bentuk tulisan di kartu ucapan.
sumber: verywellfamily.com