SUKABUMIUPDATE.COM - Ingatlah bahwa sama seperti mempelajari keterampilan lainnya, tata krama juga memerlukan waktu untuk menguasainya. Jadi, saat akan memberikannya cobalah untuk perkirakan apakah akan terjadi kesalahan sampai penolakan dari anak.
Karena pada dasarnya, anak-anak memiliki sifat yang mampu menguji keterbatasan dan kesabaran orang tua agar bisa melihat apakah mereka benar-benar perlu mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.
Selain itu, konsistensi serta konsekuensi sesuai kebutuhan juga akan menunjukkan kepada anak bahwa orang tua serius mengajarkan tata krama. Sebab saat mengajari, mungkin juga diperlukan banyak latihan hingga pengingat agar etiket yang tepat dapat menjadi bagian dari diri mereka.
Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang
Berikut dua hal yang perlu dilakukan jika anak tidak menggunakan tata krama dalam hal apapun, merangkum dari laman verywellfamily:
1. Anjurkan Penawaran
Jika anak lupa sopan santun, hindari untuk menceramahi atau menegur. Sebaliknya, cukup menyatakan alasan mengapa suatu perilaku tertentu mungkin tidak dihargai dan apa yang sebaiknya mereka lakukan.
Jika anak lupa menyapa kakek dan neneknya atau meminta izin sebelum mengambil kue tambahan, cukup berikan pengingat saja dengan tutur bahasa yang lembut.
Dorongan ini akan memberi mereka keinginan memperbaiki situasi dan juga memberi mereka kesempatan untuk melakukan praktik di dunia nyata.
Karena pada kenyataannya, anak-anak mungkin sering lupa untuk melakukan sopan santun. Lalu membutuhkan lebih banyak dukungan sebelum mahir dan menggunakan tata krama secara baik.
Baca Juga: 7 Sikap Sederhana yang Membuat Kamu Bisa Dikagumi Banyak Orang
Jika orang tua membesarkan kesalahan yang dilakukan anak dan langsung memberikannya konsekuensi. Kalian secara tidak langsung menghambat perilaku tata krama yang diinginkan.
Namun, bila anak-anak ingin mengubah perilakunya untuk mengikuti ekspektasi orang tua. Maka, harus didorong dengan pujian agar membuat mereka berusaha lebih keras menunjukkan sopan santun.
2. Gunakan konsekuensi
Jika anak masih tidak mau menuruti ketika orang tua mengingatkan tentang ekspektasi tata krama yang diinginkan. Mungkin sudah waktunya untuk mengambil konsekuensi yang sesuai.
Konsekuensi yang diberikan harus berkaitan dengan perilaku yang telah dilakukan. Jadi, jika anak-anak bermaksud kasar kepada teman. Maka, permainannya harus segera diakhiri.
Baca Juga: Lebih Bahagia, Ini 12 Cara Menenangkan Hati Saat Hidup Banyak Masalah
Jika anak remaja terus melihat ponselnya saat makan malam, orang tua berhak untuk mengambilnya. Bila mereka meninggalkan mainan di mana-mana dan tidak dibersihkan, barang tersebut dapat disimpan sampai sang buah hati menyadari. Kalau masih sama, mintalah secara baik untuk merapikannya.
Maka dari itu, pastikan anak mengetahui konsekuensi jika tidak menggunakan sopan santun. Kemudian, tindak lanjuti secara konsisten dengan memberikan pesan bahwa mengabaikan etika yang baik tidak dapat diterima.
Mungkin ini merupakan bentuk pengujian tekad orang tua untuk mendidik anak agar tahu tata krama. Namun, pembelajaran perilaku akan menjadi kebiasaan baik bila menggunakan konsekuensi yang sesuai ketika melakukan kesalahan.
sumber: verywellfamily.com