Bisa Bunda Terapkan,Inilah 5 Alasan Orang Tua Membesarkan Anak Tanpa Hukuman

Selasa 07 Mei 2024, 19:30 WIB
Ilustrasi membesarkan anak tanpa hukuman (Sumber : pexels.com/@Harrison Haines)

Ilustrasi membesarkan anak tanpa hukuman (Sumber : pexels.com/@Harrison Haines)

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai orang tua, tugas kita adalah membesarkan anak kita menjadi orang yang baik dan penuh kasih sayang. Hal ini untuk memastikan mereka memiliki alat untuk mengatur emosi mereka, membina hubungan yang sehat dan memahami mana yang benar dan mana yang salah.

Sampai saat ini, banyak orang tua yang masih percaya bahwa anak perlu dihukum agar bisa berkembang dan belajar mana yang benar dan mana yang salah.

Apa itu hukuman?

Seringkali, hukuman dan disiplin digunakan secara bergantian. Namun kata disiplin berasal dari bahasa Latin disciplina yang pada hakekatnya berarti mengajar, belajar atau pengajaran. Hukuman adalah ketika kita berupaya memberikan atau menjatuhkan hukuman pada anak-anak kita atas sesuatu yang telah mereka lakukan.

Baca Juga: 5 Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Kamu Sering Melakukannya?

Hal ini melibatkan dan membuat anak “membayar” untuk suatu perilaku atau tindakan. Jenis hukumannya bisa berupa memukul, mengucilkan, atau terus-menerus mempermalukan anak untuk mencapai perilaku yang diinginkan.

Hukuman bisa datang dari rasa marah dan oleh karena itu, bisa digunakan sebagai alat untuk meredakan amarah. Jadi, jika kita terus-menerus stres dan frustasi dengan anak-anak kita, kemungkinan besar kita akan lebih cenderung menghukum mereka. Jika kita tidak bisa mengendalikan emosi, kecil kemungkinan kita bisa membantu anak kita mengendalikan emosi.

Berikut enam alasan orang tua membesarkan anak tanpa hukuman yang dirangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: 6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

1. Hukuman tidak mengajarkan perilaku yang pantas

Anak-anak kita perlu belajar seperti apa perilaku yang pantas, mereka perlu belajar bagaimana mengatur emosi, dan mereka perlu belajar bagaimana mengkomunikasikan rasa frustrasi, kemarahan dan kekesalan mereka dengan cara yang tidak merusak.

2. Hukuman tidak mempertimbangkan emosi anak kita

Jika tujuan kita adalah untuk membesarkan manusia yang cerdas secara emosional, maka alih-alih menutup mulut anak-anak dan mendorong mereka untuk menekan emosi mereka dalam situasi yang menantang ini, lebih baik kita menangkap momen-momen ini sebagai peluang untuk mengajari mereka tentang emosi mereka, dan bagaimana cara mengelolanya.

Tips bagus yang dapat membantu terutama dalam situasi yang sangat menantang ini adalah memisahkan perilaku dan emosi.

Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

3. Anak-anak kita mencerminkan semua yang kita lakukan

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan tentunya belajar dari apa yang mereka jalani. Jadi, jika bersikap agresif terhadap anak, maka anak kita akan belajar menjadi agresif, dan mereka akan belajar bahwa itulah cara orang dewasa menghadapi situasi, mereka membentak, memarahi, dan mempermalukan.

4. Hukuman tidak fokus pada kebutuhan anak kita

Hukuman tidak terfokus pada kebutuhan anak kita, namun merupakan taktik menyeluruh yang kita asumsikan akan 'memperbaiki' perilaku setiap anak.

Meski sulit untuk mengakuinya, namun dalam setiap perilaku yang menantang selalu ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, oleh karena itu anak-anak membutuhkan kita untuk mempertimbangkan apa yang mereka rasakan saat ini, dan memberikan respons yang sesuai.

5. Tidak mendorong anak untuk berpikir sendiri

Hukuman menanamkan rasa takut dan mendorong anak-anak kita untuk menyenangkan orang lain daripada secara proaktif membuat pilihan berdasarkan alasan dan moral. Maka dari itu, kita perlu menjadi pelatih emosi anak kita, dan perlu bekerja sama dengan mereka untuk memahami mengapa dan bagaimana mereka dapat berbuat lebih baik di masa depan.

Jadi, apakah hukuman berhasil? Faktanya, ya, hukuman berhasil untuk mendapatkan ketaatan, tetapi tidak berpengaruh apapun bagi hubungan orang tua-anak.

Baca Juga: 6 Kesalahan Mendidik Anak yang Sering Disepelekan Orang Tua, Anda Termasuk?

Kita ingin menghindari pola asuh yang penuh rasa takut, karena kita ingin anak-anak kita mempercayai kita sebagai orang tua mereka, dan memberikan teladan kasih sayang saat kita memberi mereka bimbingan sepanjang hidup mereka.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate