SUKABUMIUPDATE.com - Jika orang tua terlalu sering memarahi anak akan memiliki dampak yang buruk. Apalagi jika dilakukan secara terus menerus kepada si buah hati bila melakukan kesalahan.
Sayangnya, sebagian orang tua masih terlalu menyepelekan dampak buruk memarahi sang buah hati. Terutama saat emosi, mereka masih dengan sesuka hati memarahi anaknya.
Padahal, kalau tahu betapa besarnya dampak buruk memarahi anak. Boleh jadi para orang tua akan menyesal atas polah asuh yang selama dilakukan.
Lalu apa saja dampak buruk dari sering memarahi anak selama di masa mengasuhnya? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber. Yuk simak!
Baca Juga: 5 Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Kamu Sering Melakukannya?
1.Bermental Penakut
Ketika orang tua terus menerus memarahi sang anak, akan berdampak pada mentalnya yang menjadi penakut, akan merasa tidak pernah benar, selalu sumber masalah, dan menjadi kesalahan di mata orang tuanya.
Akibatnya, anak menjadi takut melakukan sesuatu, baik untuk menyanggah, berpendapat, bahkan memilih tidak mau berkata-kata apapun. Kebiasaan ini akhirnya menjadikan anak memiliki mental penakut.
2.Mengalami Cemas
Ketakutan yang berkepanjangan akibat sering dimarahi orang tua akan membuat anak dihantui perasaan serba-salah, cemas sampai stres.
Ketika stres, seorang anak akan sulit berkembang serta mengalami kecemasan. Bahkan cenderung kesepian dan meratapi hidupnya.
Baca Juga: 9 Tips Mengkonsumsi Makanan Purin untuk Penderita Asam Urat
3.Tidak Percaya Diri
Ketika orang tua sering memarahi anak selama mengasuhnya ketika masa kecil. Tentu akan membuat pikiran sang buah hati merasa tidak berguna.
Akibat dari itu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Karena sedari kecil sudah terbiasa dijatuhkan mentalnya oleh orang tua yang memarahinya jika melakukan salah.
4.Jadi Anak Cuek dan Pemberontak
Dampak buruk lain dari sering memarahi, anak terkadang akan bersikap cuek sebagai balasan terhadap sikap orang tuanya.
Tidak itu saja, apa yang disampaikan orang tua tidak akan masuk tidak akan didengar dan dipedulikan lagi olehnya. Ibarat seperti masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
Lama-kelamaan, ketika anak sudah tidak kuat dengan sikap orang tua, akan membuatnya lahir menjadi sosok pemberontak yang berani melawan orang tuanya sendiri.
Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang
5.Hilang Kepercayaan kepada Orang Tua
Saat anak sering dimarahi, terutama ketika melakukan kesalahan yang tidak disengaja, akan membuat kepercayaan dalam dirinya kepada orang tua hilang.
Di dalam batin anak akan terbesit perilaku orang tuanya yang selalu menyalahkan, tidak pernah mendukung, dan tidak punya nilai lebih di matanya. Hal ini yang akhirnya menumbuhkan rasa ketidakpercayaan dari sang buah hati kepada orang tuanya.
6.Wataknya Pemarah
Pepatah lama mengatakan “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Jadi, anak akan berpotensi meniru kebiasaan orang tua yang selalu marah-marah. Karena menurutnya itu adalah sesuatu yang wajar.
Maka dari itu, orang tua juga perlu mengevaluasi diri ketika sang anak sudah dewasa dan memiliki sikap pemarah. Karena bisa jadi diakibatkan oleh kesalahan pola asuhnya mereka saat si buah hati masih kecil.