SUKABUMIUPDATE.com - Semut adalah ciptaan Allah SWT yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Semut membantu menguraikan bahan organik, menyebarkan biji, dan mengendalikan populasi hama.
Namun, terkadang kehadiran semut di rumah kita memang bisa mengganggu. Semut tertarik dengan sisa-sisa makanan dan minuman yang tertinggal di rumah, seperti remah-remah roti, gula, dan madu.
Meskipun semut dapat mengganggu, Islam mengajarkan kita untuk bersabar dan mencari solusi yang lebih ramah. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membaca doa dari Nabi Sulaiman AS.
Dengan mengamalkan doa mengusir semut Nabi Sulaiman AS, semut-semut itu akan pergi dengan perintah dari Allah SWT. Berikut doa Nabi Sulaiman untuk mengusir semut yang tersemat dalam surat An Naml ayat 18.
Doanya
حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Hattā iżā atau 'alā wādin-namli qālat namlatuy yā ayyuhan-namludkhulụ masākinakum, lā yahṭimannakum sulaimānu wa junụduhụ wa hum lā yasy'urụn
Artinya:
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari,"
Cerita Singkat Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut
Dikisahkan dalam Tafsir Qashashi Jilid III, Pada suatu hari, Nabi Sulaiman AS beserta pasukannya yang terdiri dari manusia, jin, dan burung-burung melakukan perjalanan.
Ketika Nabi Sulaiman sedang berjalan bersama rombongan, ratu semut memerintahkan kepada pasukannya untuk menghindar dan memberi jalan. Nabi Sulaiman yang mendengar suara semut yang sedang berbicara dan beliau mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Ternyata, semut-semut itu sedang membicarakan tentang pasukan Nabi Sulaiman yang akan melintasi. Mereka khawatir terinjak oleh pasukan tersebut karena jumlahnya yang sangat banyak.
Nabi Sulaiman yang bijaksana pun segera memerintahkan pasukannya untuk berhenti sejenak dan berhati-hati agar tidak menginjak sarang semut. Semut-semut itu pun segera masuk ke dalam sarang-sarangnya. Nabi Sulaiman kemudian melanjutkan perjalanannya bersama pasukannya. Beliau bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kepadanya kemampuan untuk memahami bahasa binatang.