SUKABUMIUPDATE.COM - Seperti yang dapat dibuktikan oleh orang tua manapun yang memiliki lebih dari satu anak atau penyedia penitipan anak, pendekatan disiplin yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil bagi anak lainnya.
Perbedaan dalam cara anak bereaksi terhadap disiplin juga meningkatkan kemungkinan orang tua menjadi kurang konsisten dalam pendekatan mereka.
Akibatnya, tidak mengherankan jika lebih dari sepertiga orang tua merasa metode disiplin mereka tidak berjalan dengan baik. Berikut beberapa teknik disiplin untuk dicoba:
1. Konsistensi Adalah Kuncinya
Karena setiap orang mempunyai gaya pengasuhan atau pengasuh yang berbeda, maka tidaklah praktis untuk mengatakan bahwa semua disiplin harus selalu konsisten. Namun, cobalah untuk menanamkan aturan, pendekatan, dan bahkan tujuan serta penghargaan yang konsisten setiap hari.
Anak-anak mungkin menganggap perubahan atau ketidakkonsistenan membingungkan, dan mungkin menguji batasan untuk melihat seberapa jauh mereka dapat melangkah bersama orang dewasa yang berbeda. Karena konsistensi sangat penting untuk prediktabilitas dalam mengasuh anak.
2. Cari Tahu 'Mengapa' Perilaku Buruk Terjadi
Ketika anak Anda melempar cangkir dan isinya tumpah ke karpet, konsekuensi disiplin harus diberikan bukan? Namun, jika Anda meluangkan waktu untuk mencari tahu “mengapa” perilaku tersebut dan bukan sekadar tindakan itu sendiri, Anda mungkin lebih dekat untuk mencari tahu masalah anak Anda.
Dengan mengetahui penyebab yang mendasarinya, maka orang tua kemudian dapat membimbing anaknya menuju perilaku yang lebih tepat.
3. Tekankan dan Puji Perilaku Baik
Jika perilaku buruk anak Anda tidak menimbulkan bahaya apa pun, seperti mengamuk, merengek, atau perilaku buruk lainnya, Anda dapat memilih untuk mengabaikannya. Dalam hal ini, pendekatan disiplin positif yang efektif dapat berupa memuji perilaku baik dan menghadiahinya dengan pelukan, tos, atau aktivitas khusus seperti jalan-jalan ke taman.
Meskipun mengabaikan anak yang berteriak lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, mereka pada akhirnya akan belajar mengasosiasikan perilaku baik dengan perhatian dan pujian yang positif, sambil belajar bahwa perilaku buruk tidak menghasilkan apa-apa.
4. Tetap Tenang
Kehilangan kesabaran juga bisa membingungkan anak Anda. Lakukan yang terbaik untuk tetap tenang dan terkendali, dan jika perlu, beri tahu anak Anda bahwa Anda mengambil "waktu istirahat" singkat untuk menilai situasi dan memutuskan konsekuensi yang tepat sebelum mengambil tindakan.
Ketika Anda tetap tenang dan meluangkan waktu secara sukarela, Berarti Anda mencontohkan perilaku positif ini untuk anak Anda.
5. Pelajari Gaya Pengasuhan dan Disiplin
Apakah Anda akan memilih disiplin positif, disiplin berdasarkan batasan, disiplin lembut atau jenis lainnya, karena penting untuk mempelajari masing-masing gaya dan memilih salah satu yang paling sesuai dengan keluarga dan gaya pengasuhan Anda.