SUKABUMIUPDATE.com - Kata-kata yang Anda ucapkan kepada anak Anda akan berdampak jangka panjang pada perasaan anak terhadap Anda, serta perasaannya terhadap dirinya sendiri.
Ketika anak Anda berperilaku buruk, pilihlah kata-kata Anda dengan hati-hati. Berikut sembilan hal yang tidak boleh Anda katakan saat mendisiplinkan anak Anda, dilansir dari verywellmind!
Tips Mendisiplinkan Anak
- Kamu bertingkah seperti ibumu atau Ayahmu
Memberi tahu anak Anda bahwa perilaku buruknya mengingatkan Anda pada orang lain tidaklah membantu.
Bahkan perbandingan yang dimaksudkan untuk menjadi sedikit lebih positif, seperti “Mengapa kamu tidak bisa duduk di meja dengan tenang seperti yang dilakukan kakakmu?” bisa sangat merusak. Hargai semangat unik anak Anda dan jelaskan bahwa dia adalah dirinya sendiri.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!
- Kamu memang pembuat onar!
Memberi label pada anak Anda sebagai “pembuat onar” atau “si nakal” bisa menjadi sebuah ramalan yang menjadi kenyataan. Faktanya, label positif sekalipun, seperti menyebut anak Anda sebagai “si atletis” atau “bintang matematika”, dapat berdampak negatif pada harga diri anak Anda.
- Berhentilah menangis atau Ibu akan memberimu sesuatu untuk ditangisi.
Disiplinkan perilaku anak Anda, tetapi jangan emosinya. Anak-anak perlu tahu bahwa emosinya baik-baik saja, tetapi perilakunya tidak dapat diterima.
Jika anak Anda menangis karena merasa sedih, jangan katakan kepadanya bahwa ia harus merasakan hal yang berbeda. Namun jika dia berteriak dan berperilaku mengganggu, berikan dia konsekuensi dan latih dia untuk menggunakan keterampilan mengatasi emosi yang lebih sehat untuk menghadapi emosi yang tidak nyaman di masa depan.
Baca Juga: 9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes
- Apakah kamu sudah mempelajari pelajaranmu?
Disiplin seharusnya mengajarkan anak Anda untuk belajar dari kesalahan, bukan mempermalukannya karena melakukan kesalahan.
Menanyakan apakah dia telah mempelajari pelajarannya menyiratkan bahwa konsekuensi dimaksudkan untuk menghukum, bukan mengajar.
- Tunggu saja sampai ayahmu pulang!
Jangan menyiratkan bahwa orang tua lain adalah orang yang benar-benar mendisiplin dan Anda tidak bisa menangani perilaku buruk.
Ini hanya akan membentuk dinamika keluarga yang tidak sehat di mana Anda menggambarkan diri sebagai tidak mampu dan orang tua lainnya sebagai raksasa.
Baca Juga: Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis
- Terima kasih sudah mengambilnya. Kenapa kamu tidak bisa melakukan itu setiap saat?
Jangan pernah mencoba menyamarkan kritik sebagai pujian. Itu hanya akan menghina dan tidak efektif. Pujilah anak Anda atas perilakunya yang baik.
Meskipun ada saat-saat yang tepat untuk memberikan instruksi, pertahankan pujian Anda dengan tulus dan hindari memberikan pujian yang tidak langsung.
- Kamu membuatku marah sekarang!
Salah satu hal yang tidak dilakukan orang tua bermental kuat adalah menyalahkan anak atas emosinya.
Baca Juga: 9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan
- Berhentilah berdebat denganku
Dibutuhkan dua orang untuk berdebat dan setiap kali Anda mengingatkan anak untuk berhenti berdebat, Anda mempertahankan perselisihan tersebut.
Berikan peringatan, tindak lanjuti dengan konsekuensi, atau cukup gunakan pengabaian selektif untuk mengakhiri perdebatan.