SUKABUMIUPDATE.com - Mendidik anak memang harus hati-hati, karena sekali salah dalam menerapkan kebiasaan baik, pengaruhnya bisa menghancurkan mental.
Sayangnya, terkadang sebagian orang tua kerap memaklumkan sejumlah kebiasaan yang seharusnya tidak boleh dipertononkan kepada anak.
Lantas apa saja kebiasaan yang bisa menghancurkan mental anak? Yuk simak ulasan yang dilansir dari laman Klikdokter dan Kemenkes!
Kebiasaan Buruk Orang Tua
1. Bertengkar di Di Hadapan Anak
Ada baiknya, jika sedang berselisih dengan pasangan, jangan saat berada di dekat sang buah hati. Menghindarlah ke tempat yang tidak sampai diketahuinya.
Karena jika anak dipertontonkan pertengkaran orang tua, pengaruhnya langsung terhadap psikis, seperti kesal, malu, kecewa, tidak nyaman.
Lebih parahnya bila sampai terjadi perceraian, anak harus tersakiti mentalnya, karena ayah biasanya akan kurang peduli kepada keluarga. Ibu sibuk bekerja untuk menafkahi anak.
Baca Juga: 9 Tips Mengkonsumsi Makanan Purin untuk Penderita Asam Urat
2. Memperlihatkan Sikap Mengeluh
Jangan biarkan anak diperlihatkan kebiasaan mengeluh orang tua. Membiarkannya akan menilai orang tuanya lemah.
Jika selalu melihat kelemahan, anak akan susah membangun mental menjadi kuat. Karena setiap hari disuguhi karakter miskin , lemah dan malas.
3. Membicarakan Keburukan Orang di Depan Anak
Bagaimana pun, membicarakan kejelekan orang bukan perkara yang dibanggakan. Ini perlu diperhatikan agar orang tua menghindarinya dari hadapan anak.
Khawatirnya, anak akan meniru kebiasaan orang tua menjadi penggosip di kemudian hari. Karena menggosip keburukan orang hanya memunculkan penyakit hati, iri dengki, angkuh, soombong dll.
Baca Juga: 9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes
4. Terlalu Tinggi Menentukan Target kepada Anak
Salah satu egoisme adalah ketika anak dipaksa menuruti apa yang sesuai pikiran dan keinginan orang tua.
Paling parahnya, ketika sudah tahu anak tidak memiliki kemapuan di bidang tertentu, tapi masih dipaksa melakukannya.
Dampaknya sangat buruk, karena akan menyebabkan anak harus kehilangan arah dari jalur yang sesungguhnya.
Baca Juga: Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis
5. Menilai Anak dari Angka
Tidak baik menilai anak hanya dari segi rangking di sekolahnya. Seakan menandakan anak gagal dalam pendidikannya.
Padahal, nilai yang sesungguhnya bukan terletak pada angka, melainkan nilai dan budi pekerti yang diserap anak dari hari ke hari.
6. Memaklumkan Kebiasaan Buruk Anak
Terkadang ada sebagian orang tua yang justru membiarkan kesalahan anak, dengan alasan masih kecil dan sebagainya.
Penting diingat, membiarkan anak melakukan perbuatan salah, buruk dan jelek, akan menjadi penyebab kenakalan dan kaburnya pemahaman akan norma sosial.
Baca Juga: Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak