SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang tua berharap anaknya sehat, bahagia, dan percaya diri. Namun meskipun sudah berupaya sebaik-baiknya sebagai orang tua, anak tetap akan menghadapi pasang surut.
Peristiwa besar dalam hidup, seperti kematian dalam keluarga, perceraian, atau pandemi, dapat berdampak pada harga diri anak dengan mengganggu rutinitas dan ritual sehari-hari. Interupsi-interupsi ini dapat mengguncang rasa aman anak-anak dan landasan emosional harga diri mereka.
Harga diri adalah evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai seseorang yang secara inheren berharga, mampu, dan layak dihormati, disayangi, dan dicintai. Harga diri yang tinggi dikaitkan dengan harga diri yang tinggi, yang mengacu pada kepercayaan seseorang terhadap nilai dan kemampuannya sendiri.
Baca Juga: 10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Asam Urat
Memiliki harga diri yang positif dapat menginspirasi harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini juga akan memberikan bahan bakar untuk mencari tantangan, mengatasi kesulitan, mengembangkan hubungan positif dengan teman sebaya, dan menjaga diri sendiri dengan baik.
Pada akhirnya, harga diri yang tinggi membuat anak-anak dan remaja menghargai siapa diri mereka dan berusaha menjadi diri mereka yang terbaik.
Di sisi lain, harga diri yang rendah dapat melemahkan kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri dan menurunkan motivasi.
Anak-anak dengan harga diri rendah mungkin kurang tertarik untuk berinvestasi dalam tugas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan minat lainnya. Hal ini juga dapat membuat anak-anak menarik diri dari pergaulan dan mengembangkan cara-cara yang tidak sehat dalam menghadapi masalah, sehingga menempatkan mereka pada risiko kecemasan dan depresi.
Baca Juga: 9 Tips Mengkonsumsi Makanan Purin untuk Penderita Asam Urat
Namun orang tua dapat membantu anak-anak dari segala usia menumbuhkan rasa berharga yang positif. Dan ketika hal tersebut mulai menurun, orang tua dapat membantu anak-anak memperbaiki arah.
Langkah pertama adalah memperhatikan tanda-tanda rendahnya harga diri.
Sebagai psikolog perkembangan, inilah yang dapat dipelajari dan bagaimana hal ini dapat membantu.
Tanda-Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak
Setiap anak akan mengalami tantangan dan kemunduran. Jadi, bagaimana Anda bisa tahu ketika sesuatu yang lebih mendalam sedang terjadi atau jika perasaan diri mereka terguncang?
Melansir parents.com, yuk perhatikan tanda-tanda berikut yang mungkin mengindikasikan rendahnya harga diri anak:
- Keluhan fisik yang semakin meningkat dan terus-menerus terutama sakit kepala dan sakit perut bersama dengan ekspresi umum berupa perasaan tidak enak.
- Perubahan rutinitas dasar sehari-hari, termasuk tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, terutama pada hari-hari sekolah.
- Bertingkah seperti mudah tersinggung, meledak-ledak, menantang atau menarik diri seperti tidak tanggap, dan tidak banyak bicara.
- Ekspresi frustasi dan kebosanan
- Meningkatnya negativitas tentang diri mereka sendiri atau kecemasan tentang kemampuan mereka.
Baca Juga: 10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Masalah
Ya, kunci mengenali tanda harga diri rendah pada anak adalah mencari perubahan sistematis dalam perilaku mereka di luar fluktuasi biasanya.