SUKABUMIUPDATE.com - Jika Anda dan pasangan tidak sepakat mengenai strategi disiplin, Anda tidak sendirian. Pasangan berasal dari latar belakang yang berbeda dan memiliki temperamen yang berbeda pula. Yang satu mungkin lebih toleran, sementara yang lain tegas.
Meskipun perbedaan-perbedaan ini terkadang saling melengkapi, namun juga dapat menimbulkan konflik. Apa yang harus Anda lakukan jika Anda tidak setuju dengan strategi disiplin sebagai orang tua?
Alasan Ketidaksepakatan
Kebanyakan pasangan berbeda dalam hal disiplin. Misalnya, orang tua sering kali tidak sepakat mengenai kapan harus melakukan intervensi terhadap suatu perilaku. Salah satu orang tua mungkin percaya bahwa seorang anak tidak boleh diberi pengingat jika mereka tidak mengerjakan tugas tepat waktu. Dalam hal ini, orang tua tersebut mungkin menyarankan agar Anda menahan uang saku anak jika anak tersebut lupa.
Namun, orang tua lainnya mungkin percaya bahwa anak-anak harus diberi kesempatan ekstra. Yang sering terjadi adalah masalah disiplin apa yang dilakukan atau tidak dilakukan anak dikesampingkan, dan muncul masalah baru yaitu perselisihan perkawinan atau pasangan.
Maka dari itu, diskusikan perbedaan yang terjadi untuk mencegah munculnya masalah yang lebih besar di masa depan. Memahami perbedaan pendapat orang tua mengenai disiplin akan membantu Anda dan pasangan menjadi satu tim yang bersatu.
Baca Juga: 5 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua Jika Beda Pendapat saat Mendisiplinkan Anak
Konsekuensi dari Ketidaksepakatan
Ketidaksepakatan dalam mengasuh anak dapat dengan mudah menyebabkan masalah hubungan. Terkadang salah satu orang tua cenderung berpihak pada anak, sehingga bisa berubah menjadi “kita” yang melawan orang tua lainnya. Kemudian, alih-alih bekerja sama sebagai sebuah tim, orang tua justru mulai bekerja melawan satu sama lain.
Ini juga tidak sehat bagi anak-anak ketika orang tua sering berselisih paham mengenai disiplin. Jika Anda cenderung lebih keras terhadap anak-anak, kemungkinan besar Anda akan menjadi “orang jahat”, dan anak-anak akan segera belajar meminta sesuatu kepada orang tua lain.
Hal ini dapat menimbulkan masalah komunikasi antar pasangan dan antara salah satu pasangan dengan anak. Tapi ini lebih dalam dari ini. Konsekuensi yang tidak konsisten dapat menyebabkan anak merasa cemas karena tidak yakin dengan apa yang diharapkan. Saat berbicara dengan pasangan Anda, ingatlah bahwa masalahnya bukan hanya topik spesifiknya. Dibalik topik tersebut terdapat kecintaan orang tua terhadap anaknya.
Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah, dan dengan perbedaan orang, akan mengejutkan jika pasangan tidak mengalami konflik dalam memilih cara terbaik untuk mendisiplinkan anak mereka. Namun, kita tahu bahwa perbedaan pendapat ini dapat menciptakan perselisihan relasional dan berdampak negatif juga pada anak-anak.
Maka dari itu, luangkan waktu sejenak untuk mencermati beberapa strategi di atas, dan memahami sudut pandang masing-masing. Ingatlah bahwa Anda boleh berbeda pendapat tanpa merendahkan pasangan Anda.
Dengan mengetahui bahwa bersatu sebagai orang tua adalah salah satu hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada anak-anak Anda, carilah cara untuk berkompromi.
Sumber: Very Well Family