Jangan Diterapkan, 3 Alasan Orang Tua Mendisiplinkan Anak dengan Memukul

Jumat 03 Mei 2024, 10:03 WIB
Ilustrasi mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Romina Ordenez

Ilustrasi mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Romina Ordenez

SUKABUMIUPDATE.com - Orang tua dari generasi sebelumnya biasanya memukul anak-anak mereka dan beberapa di antara mereka memuji praktik ini sebagai teknik disiplin yang menyembuhkan segalanya. Terlebih lagi, saat ini banyak orang tua yang memiliki anak kecil yang dipukul ketika mereka masih anak-anak. Jadi, banyak yang bertanya-tanya apakah memukul merupakan pilihan yang efektif dan tepat untuk mengelola perilaku anak.

Jawaban dari para ahli adalah tidak. “Memukul bukanlah bentuk disiplin yang direkomendasikan,” kata Aliza Pressman , PhD, asisten profesor klinis pediatri di Icahn School of Medicine di Mount Sinai dan psikolog di Mount Sinai Kravis Children's Hospital di New York City.

Di masa lalu, memukul adalah praktik disiplin yang umum. Saat ini, di banyak kalangan, hal tersebut kurang dapat diterima. Faktanya, banyak ahli yang menganggapnya berbahaya bagi anak-anak apalagi tidak efektif.

Jika Anda adalah orang tua, Anda tahu bahwa hampir setiap keputusan yang Anda buat dapat diperdebatkan. Namun tampaknya tidak ada metode pengasuhan anak yang paling mendapat kecaman selain memukul anak sebagai bentuk disiplin. Pada akhirnya, setiap orang tua perlu memutuskan apa yang tepat untuk keluarga mereka. Namun apapun pendapat Anda tentang pukulan, penting untuk mengetahui apa yang dikatakan penelitian mengenai dampaknya terhadap anak-anak.

Baca Juga: Ajarkan Minta Maaf, 9 Cara Mendidik Anak yang Suka Memukul

Mengapa Beberapa Orang Tua Menggunakan Memukul sebagai Disiplin

Penelitian sudah jelas mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pukulan. Namun, di beberapa keluarga dan budaya, ini adalah praktik yang sudah mendarah daging dan diterima. Meskipun demikian, meski pemukulan telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, namun praktik ini masih tetap lazim. Faktanya, sebuah penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa pada tahun 1993, 50% orang tua mengakui memukul anak mereka. Pada tahun 2017, angka tersebut telah turun secara signifikan namun masih berada di angka 35%.

1. Memberikan Pesan yang Kuat

Para pendukungnya mengatakan bahwa memberikan pukulan pada anak akan memberikan pesan yang kuat dan akan mengurangi pelanggaran yang dilakukan anak tersebut di masa depan. Para penentangnya mengatakan bahwa hal ini mendekati pelecehan anak dan tidak berhasil. Penelitian tepat pada sisi tidak memukul. Meskipun ini adalah keputusan pribadi dan harus dibuat berdasarkan apa yang dirasa tepat bagi keluarga Anda, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

2. Sebagai Bentuk Disiplin Alami

Bagi sebagian orang tua, memukul adalah bentuk disiplin alami yang menggunakan otoritas orang tua. Mungkin mereka sendiri pernah dipukul saat masih kecil. Ada pula yang melihatnya sebagai hukuman yang baik dan dapat memberikan efek jera ketika seorang anak akan terluka, bertindak kasar, atau berada dalam situasi berbahaya. Namun, ada pula yang menggunakan pukulan sebagai upaya terakhir ketika tidak ada metode disiplin lain yang berhasil.

3. Orang Tua Marah

Terkadang, pukulan terjadi ketika orang tua sedang marah, kewalahan, atau merasa frustasi. Mereka mungkin juga bereaksi terhadap apa yang baru saja dilakukan seorang anak tanpa memikirkan pelajaran yang mereka kerjakan dengan cara memukul. Mereka juga mungkin memukulnya hanya sebagai upaya untuk mengirimkan pesan yang kuat dengan harapan anak tersebut tidak akan melakukan perilaku tersebut lagi.

Sumber: Very Well Family

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)