SUKABUMIUPDATE.com - Orang tua dari generasi sebelumnya biasanya memukul anak-anak mereka dan beberapa di antara mereka memuji praktik ini sebagai teknik disiplin yang menyembuhkan segalanya. Terlebih lagi, saat ini banyak orang tua yang memiliki anak kecil yang dipukul ketika mereka masih anak-anak. Jadi, banyak yang bertanya-tanya apakah memukul merupakan pilihan yang efektif dan tepat untuk mengelola perilaku anak.
Jawaban dari para ahli adalah tidak. “Memukul bukanlah bentuk disiplin yang direkomendasikan,” kata Aliza Pressman , PhD, asisten profesor klinis pediatri di Icahn School of Medicine di Mount Sinai dan psikolog di Mount Sinai Kravis Children's Hospital di New York City.
Di masa lalu, memukul adalah praktik disiplin yang umum. Saat ini, di banyak kalangan, hal tersebut kurang dapat diterima. Faktanya, banyak ahli yang menganggapnya berbahaya bagi anak-anak apalagi tidak efektif.
Jika Anda adalah orang tua, Anda tahu bahwa hampir setiap keputusan yang Anda buat dapat diperdebatkan. Namun tampaknya tidak ada metode pengasuhan anak yang paling mendapat kecaman selain memukul anak sebagai bentuk disiplin. Pada akhirnya, setiap orang tua perlu memutuskan apa yang tepat untuk keluarga mereka. Namun apapun pendapat Anda tentang pukulan, penting untuk mengetahui apa yang dikatakan penelitian mengenai dampaknya terhadap anak-anak.
Baca Juga: Ajarkan Minta Maaf, 9 Cara Mendidik Anak yang Suka Memukul
Mengapa Beberapa Orang Tua Menggunakan Memukul sebagai Disiplin
Penelitian sudah jelas mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pukulan. Namun, di beberapa keluarga dan budaya, ini adalah praktik yang sudah mendarah daging dan diterima. Meskipun demikian, meski pemukulan telah menurun dalam beberapa dekade terakhir, namun praktik ini masih tetap lazim. Faktanya, sebuah penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa pada tahun 1993, 50% orang tua mengakui memukul anak mereka. Pada tahun 2017, angka tersebut telah turun secara signifikan namun masih berada di angka 35%.
1. Memberikan Pesan yang Kuat
Para pendukungnya mengatakan bahwa memberikan pukulan pada anak akan memberikan pesan yang kuat dan akan mengurangi pelanggaran yang dilakukan anak tersebut di masa depan. Para penentangnya mengatakan bahwa hal ini mendekati pelecehan anak dan tidak berhasil. Penelitian tepat pada sisi tidak memukul. Meskipun ini adalah keputusan pribadi dan harus dibuat berdasarkan apa yang dirasa tepat bagi keluarga Anda, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan.
2. Sebagai Bentuk Disiplin Alami
Bagi sebagian orang tua, memukul adalah bentuk disiplin alami yang menggunakan otoritas orang tua. Mungkin mereka sendiri pernah dipukul saat masih kecil. Ada pula yang melihatnya sebagai hukuman yang baik dan dapat memberikan efek jera ketika seorang anak akan terluka, bertindak kasar, atau berada dalam situasi berbahaya. Namun, ada pula yang menggunakan pukulan sebagai upaya terakhir ketika tidak ada metode disiplin lain yang berhasil.
3. Orang Tua Marah
Terkadang, pukulan terjadi ketika orang tua sedang marah, kewalahan, atau merasa frustasi. Mereka mungkin juga bereaksi terhadap apa yang baru saja dilakukan seorang anak tanpa memikirkan pelajaran yang mereka kerjakan dengan cara memukul. Mereka juga mungkin memukulnya hanya sebagai upaya untuk mengirimkan pesan yang kuat dengan harapan anak tersebut tidak akan melakukan perilaku tersebut lagi.
Sumber: Very Well Family