SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun buku-buku baru tentang pengasuhan anak dan strategi disiplin anak selalu bermunculan, namun banyak gagasan pengasuhan anak yang “baru” sebenarnya merupakan subtipe dari lima tipe dasar disiplin yang efektif.
Pakar pengasuhan anak tidak selalu sepakat mengenai jenis disiplin mana yang terbaik dalam setiap situasi. Namun, pendekatan otoritatif yang baik hati namun tetap tegas yang menggunakan batasan dan konsekuensi yang konsisten sekaligus memvalidasi perasaan paling sering direkomendasikan.
Menentukan jenis disiplin yang tepat untuk keluarga Anda harus menjadi pilihan pribadi berdasarkan temperamen yang Anda miliki, temperamen anak Anda, hingga filosofi disiplin keluarga Anda. Tidak ada satu jenis disiplin pun yang bisa diterapkan pada semua anak atau keluarga, dan dalam segala situasi.
Kemungkinan besar Anda akan mengambil pendekatan eklektik, di mana Anda menggunakan beberapa teknik berbeda dari setiap jenis disiplin ilmu. Pelajari lebih lanjut tentang berbagai jenis disiplin dan cara menggunakannya.
Baca Juga: Tasyakuran Hari Jadi Desa Jayanti: Ketua Apdesi Sukabumi Bicara Sinergi Membangun Desa
1. Disiplin Positif
Disiplin positif didasarkan pada pujian dan dorongan. Alih-alih berfokus pada hukuman, orang tua justru mendisiplinkan dalam mengajar. Disini, orang tua mengajarkan keterampilan pemecahan masalah dan bekerja dengan anak-anak mereka untuk mengembangkan solusi. Disiplin positif juga menggunakan pertemuan keluarga dan pendekatan otoritatif untuk mengatasi masalah perilaku.
2. Disiplin yang Lembut
Disiplin yang lembut berfokus pada pencegahan masalah. Pengalihan sering digunakan untuk menjauhkan anak-anak dari perilaku buruk. Anak-anak akan diberi konsekuensi, namun disiplin yang lembut bukan berarti menanamkan rasa malu. Sebaliknya, orang tua sering kali menggunakan humor dan gangguan. Fokus dari disiplin yang lembut adalah tentang orang tua yang mengelola emosi mereka sendiri sambil mengatasi perilaku buruk anak.
3. Disiplin Berbasis Batasan
Disiplin berbasis batas berfokus pada penetapan batasan dan kejelasan aturan. Anak - anak kemudian diberikan pilihan dan terdapat konsekuensi yang jelas atas perilaku buruknya, seperti konsekuensi logis atau konsekuensi alami.
4. Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku berfokus pada konsekuensi positif dan negatif. Perilaku yang baik diperkuat dengan pujian atau penghargaan. Perilaku buruk tidak dianjurkan melalui penggunaan pengabaian dan konsekuensi negatif, seperti hilangnya hak istimewa.
Baca Juga: BMKG: Gempabumi Dangkal di Kabupaten Bandung Dipicu Sesar Garut Selatan
5. Pelatihan Emosi
Pelatihan emosi adalah proses disiplin lima langkah yang berfokus pada mengajar anak-anak tentang perasaan. Ketika anak-anak memahami perasaan mereka, mereka dapat mengungkapkannya secara verbal daripada bertindak. Anak-anak juga diajari bahwa perasaan mereka baik-baik saja dan orang tua membantu mengajari mereka cara yang tepat untuk mengatasi emosi mereka.
Sumber : verywellfamily.com