SUKABUMIUPDATE.com - Perasaan itu rumit, terutama bagi anak berusia 4 tahun yang tidak mengerti mengapa Anda tidak membiarkan mereka makan kue lagi atau anak berusia 8 tahun yang kesal karena Anda dipanggil kerja dan harus meninggalkan taman bermain lebih awal.
Sulit untuk mengajari anak-anak tentang perasaan karena ini adalah konsep yang cukup abstrak. Sulit untuk menggambarkan bagaimana rasanya sedih, takut, atau gembira. Penting untuk mulai mengajari anak-anak tentang emosi mereka sedini mungkin karena perasaan mereka mempengaruhi setiap pilihan yang mereka buat.
Anak-anak yang memahami emosinya cenderung tidak akan bertindak dengan menggunakan amarah, agresi, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri.
Mengajari anak Anda tentang emosi akan membantu mereka menjadi kuat secara mental. Anak-anak yang memahami emosi mereka dan memiliki keterampilan untuk menghadapinya akan yakin bahwa mereka dapat menangani apapun yang terjadi dalam hidup mereka.
1. Sebutkan Perasaan Anak Anda
Ajari anak prasekolah Anda kata-kata perasaan dasar seperti senang, marah, sedih, dan takut. Anak-anak yang lebih besar bisa mendapatkan manfaat dari mempelajari kata-kata perasaan yang lebih kompleks seperti frustasi, kecewa, dan gugup.
2. Bicara Tentang Perasaan
Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana menggunakan kata-kata perasaan dalam kosakata sehari-hari mereka. Contohkan bagaimana mengungkapkan perasaan dengan mengambil kesempatan untuk membagikan perasaan Anda. Katakan, “Aku sedih karena kamu tidak mau berbagi mainan dengan kakakmu hari ini. Aku yakin dia juga merasa sedih.”
Baca Juga: Dorong Putera Daerah Maju Pilkada Sukabumi 2024, Haji Ucok: Banyak yang Mampu
Baca Juga: Tempati Rumah Tidak Layak, Janda di Cibadak Sukabumi Butuh Bantuan
3. Ajarkan Strategi Mengatasi
Anak-anak perlu belajar bahwa hanya karena mereka merasa marah bukan berarti mereka boleh memukul seseorang. Sebaliknya, mereka perlu mempelajari keterampilan manajemen amarah agar dapat menyelesaikan konflik secara damai. Ajari anak Anda secara proaktif cara menghadapi emosi yang tidak nyaman .
4. Berikan Penguatan Positif
Perkuat perilaku baik dengan konsekuensi positif. Pujilah anak Anda karena mengekspresikan emosi dengan cara yang pantas secara sosial dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya sangat suka cara Anda menggunakan kata-kata saat memberi tahu adik Anda bahwa Anda marah padanya.”Cara hebat lainnya untuk memperkuat kebiasaan sehat adalah dengan menggunakan sistem penghargaan .
5. Modelkan Pilihan yang Sehat
Jika Anda menyuruh anak Anda menggunakan kata-katanya saat dia marah tetapi dia menyaksikan Anda melempar ponsel Anda setelah panggilan terputus, kata-kata Anda tidak akan efektif. Contohkan keterampilan mengatasi masalah yang sehat lainnya sehingga anak Anda dapat belajar mengenali keterampilan yang Anda gunakan saat Anda merasa marah.
Sumber : verywellfamily.com