SUKABUMIUPDATE.com - Jika anak memukul Anda, respons Anda kemungkinan besar akan mempengaruhi apakah mereka akan memukul lagi atau tidak. Ikuti strategi berikut untuk mengurangi perilaku agresif.
Dipukul oleh balita bisa membuat frustasi, memalukan, dan menyebalkan. Bagi sebagian orang tua, hal ini menimbulkan rasa malu dan putus asa. Mereka khawatir bahwa agresi balita mereka menandakan bahwa mereka telah gagal sebagai orang tua.
Namun sebagian besar balita terkena serangan pada satu waktu atau lainnya.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Balita Memukul Anda
Cara Anda merespons pukulan akan mempengaruhi seberapa besar kemungkinan anak Anda akan memukul lagi. Bacalah tip kami untuk merespons ketika balita Anda memukul Anda.
1. Tetapkan aturan
Ciptakan peraturan rumah tangga yang mengutamakan rasa hormat . Perjelas juga bahwa memukul, menendang, menggigit, atau tindakan agresi fisik tidak diperbolehkan di rumah Anda. Susun aturan Anda dengan cara yang positif bila memungkinkan.
Baca Juga: Dorong Putera Daerah Maju Pilkada Sukabumi 2024, Haji Ucok: Banyak yang Mampu
Baca Juga: Tempati Rumah Tidak Layak, Janda di Cibadak Sukabumi Butuh Bantuan
2. Gunakan konsekuensi untuk menegakkan aturan
Jika anak Anda mengetahui peraturannya tetapi terus memukul, gunakan beberapa konsekuensi berikut untuk mencegah mereka memukul lagi, seperti time-out,hilangkan hak istimewa, dan restitusi atau tugas tambahan.
3. Akui perilaku positif
Memperkuat perilaku baik dengan konsekuensi positif dapat mendorong anak Anda berhenti memukul. Tangkap anak Anda dengan bersikap baik. Waspadai saat-saat ketika anak Anda melakukan perilaku yang ingin Anda lihat dan pujilah dia saat Anda melihatnya. Hal ini akan memperkuat perilaku tersebut dan memperbesar kemungkinan mereka akan melakukan perilaku tersebut di masa mendatang.
4. Ajarkan perilaku yang pantas
Hindari memberi tahu anak-anak, “Jangan memukul.” Sebaliknya, ucapkan hal-hal seperti "gunakan tangan yang lembut" atau "ucapkan perasaanmu". Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih efektif menyatakan suatu perintah secara positif daripada negatif. Selain itu, ajari juga keterampilan manajemen amarah pada anak Anda.
Saat mereka merasa marah atau kesal, dorong balita Anda untuk melihat buku yang sesuai dengan usianya, menggambar, menarik napas dalam-dalam, atau pergi ke kamarnya. Dan bicarakan dengan anak Anda tentang perasaannya, seperti kesedihan dan frustasi.
5. Hindari hukuman fisik
Jika Anda menggunakan pukulan sebagai hukuman, anak Anda akan bingung mengapa Anda boleh memukul dan mereka tidak boleh. Alih-alih mengajarkan pengendalian diri, memukul justru meningkatkan agresivitas anak Anda.
6. Dapatkan bantuan profesional
Jika Anda memiliki anak yang lebih besar yang memukul Anda, atau Anda memiliki anak prasekolah atau balita yang sangat agresif, carilah bantuan profesional. Bicarakan dengan dokter tentang kekhawatiran Anda.
Sumber : parents.com