SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak yang bermental kuat akan siap menghadapi tantangan dunia. Kekuatan mental bukanlah tentang bertindak keras atau menekan emosi. Ini juga bukan tentang bersikap tidak baik ataupun bertindak menantang. Sebaliknya, anak-anak yang kuat secara mental adalah anak-anak yang tangguh dan mereka memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk mencapai potensi penuh mereka.
Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu menanamkan kekuatan mental pada anak Anda.
Ada banyak strategi pengasuhan anak, teknik disiplin, dan alat pengajaran yang membantu anak membangun kekuatan mental. Sesuaikan pendekatan Anda untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak Anda.
1. Tunjukkan pada Anak Bagaimana Menjadi Tangguh
Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kekuatan mental kepada anak-anak adalah dengan mencerminkan kualitas-kualitas ini dalam kehidupan Anda sendiri. Anak-anak akan belajar bagaimana caranya merespons dalam situasi yang berbeda dengan memperhatikan orang tua mereka. Jadi, cobalah menyadari ketangguhan mental Anda sendiri dan kerjakan area yang perlu ditingkatkan.
2. Tunjukkan Kekuatan Mental Teladan
Menunjukkan kepada anak Anda bagaimana menjadi kuat secara mental adalah cara terbaik untuk mendorong mereka mengembangkan kekuatan mental. Bicarakan tentang tujuan pribadi Anda dan tunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda mengambil langkah untuk tumbuh lebih kuat. Jadikan pengembangan diri dan kekuatan mental sebagai prioritas dalam hidup Anda dan hindari hal-hal yang tidak dilakukan oleh orang tua yang bermental kuat.
3. Tunjukkan pada Anak Anda Cara Menghadapi Ketakutan
Jika anak Anda menghindari sesuatu yang menakutkan, mereka tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman. Entah anak Anda takut pada kegelapan, atau takut bertemu orang baru, bantulah anak Anda menghadapi ketakutannya selangkah demi selangkah.
4. Ajarkan Keterampilan Khusus
Disiplin seharusnya mengajarkan anak-anak Anda untuk berbuat lebih baik di lain waktu, bukan membuat mereka menderita karena kesalahan mereka. Gunakan konsekuensi yang mengajarkan keterampilan khusus, seperti keterampilan pemecahan masalah, pengendalian impuls , dan disiplin diri.
Keterampilan ini akan membantu anak Anda belajar berperilaku produktif, bahkan ketika mereka dihadapkan pada godaan, keadaan sulit, dan kemunduran yang sulit.
5. Ajarkan Keterampilan Pengaturan Emosi
Jangan menenangkan anak ketika sedang marah atau menghiburnya setiap kali sedih. Sebaliknya, ajari mereka cara mengatasi emosi tidak nyamannya sendiri, sehingga mereka tidak semakin bergantung pada Anda untuk mengatur suasana hatinya. Anak-anak yang memahami perasaannya dan tahu cara menghadapinya akan lebih siap menghadapi tantangan.
6. Biarkan Anak Anda Membuat Kesalahan
Ajari anak Anda bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar agar ia tidak merasa malu jika melakukan kesalahan. Izinkan konsekuensi wajar jika hal tersebut aman untuk dilakukan dan bicarakan tentang cara menghindari pengulangan kesalahan yang sama di lain waktu.
7. Menumbuhkan Kemampuan Tangguh
Membangun kekuatan mental pada anak juga perlu memperhatikan tingkat kepercayaan diri, kemandirian, dan harga diri. Bekerjalah bersama anak-anak Anda untuk menyempurnakan bidang-bidang kehidupan mereka sambil mendorong kebiasaan sehat yang membangun kekuatan mental.
Pengendalian impuls dapat menjadi sebuah tantangan dan sesuai dengan perkembangannya bagi banyak anak, terutama anak kecil. Namun, ini adalah keterampilan penting yang dapat dipupuk dan ditingkatkan pada usia berapa pun. Hal ini penting karena kurangnya pengendalian impuls adalah akar dari banyak masalah perilaku. Namun, tanpa intervensi yang efektif, perilaku impulsif dapat menjadi normal, menjadi kebiasaan, dan memburuk seiring berjalannya waktu.