SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun banyak orang tua yang memukul anak mereka pada suatu saat, namun para ahli menyarankan untuk tidak melakukannya. Pelajari lebih lanjut tentang dampak negatif dari memukul anak dan apa yang harus dilakukan.
Hanya sedikit topik yang memicu lebih banyak perdebatan di kalangan orang tua selain pukulan. Namun meskipun sebagian besar orang tua pernah menggunakan hukuman fisik pada anak-anak mereka, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), banyak ahli dan organisasi yang menentangnya.
Dampak Negatif dari Memukul Anak
Memukul dengan intensitas sedang atau sering telah dikaitkan dengan banyak akibat buruk secara psikologis, emosional, dan perilaku. Berikut beberapa dampak negatifnya, berdasarkan penelitian dan studi pukulan.
Perilaku Agresif dan Antisosial
Robert Larzelere, PhD, profesor perkembangan manusia dan ilmu keluarga di Oklahoma State University, di Stillwater, memperingatkan bahwa memukul saat sedang frustasi mengirimkan pesan bahwa "jika Anda frustasi, Anda bisa langsung menyerang siapa pun yang membuat Anda marah. " Anak-anak yang dipukul oleh orang tuanya mungkin akan memukul ketika mereka merasa marah atau kesal. Mereka juga lebih cenderung melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan memukul anak mereka sendiri dimasa depan.
Baca Juga: 6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya
1. Risiko lebih besar terkena masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan
2. Meningkatnya kemungkinan penyalahgunaan zat terlarang di masa depan
3. Prestasi buruk di sekolah dan tes standar
4. Perkembangan kognitif yang terkena dampak
5. Anak-anak yang terkena pukulan mungkin mempunyai dampak negatif yang sangat halus terhadap perkembangan otak mereka
6. Peningkatan risiko masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung, kanker, dan masalah pernapasan. Memukul juga dikaitkan dengan kematian dini
7. Hubungan orangtua-anak yang buruk
Orang tua yang sering memukul cenderung tidak memiliki kualitas hubungan yang baik dengan anak mereka. Dan anak-anak mungkin mulai takut pada orang tuanya, dan mereka tidak mau terbuka dalam upaya menghindari hukuman fisik.
8. Meningkatnya kemungkinan cedera fisik, terutama jika anak tersebut berusia kurang dari 18 bulan, kata AAP. Selain itu, jika orang tua stres karena masalah keuangan atau masalah kesehatan mental, ancaman hukuman yang berat akan menjadi lebih berat.
Maka dari itu, orang tua tidak perlu memukul untuk mendorong perilaku baik pada anak. Meskipun beberapa orang tua mungkin menyamakan memukul dengan disiplin, namun keduanya tidak sama. Disiplin adalah mengajar, namun memukul adalah hukuman.
Kuncinya adalah menggunakan taktik disiplin positif yang sesuai dengan usia perkembangan anak saat menangani balita.
Sumber: Parents.com