SUKABUMIUPDATE.com - Ada beberapa hal yang bisa membuat Anda lebih meragukan keterampilan mengasuh anak daripada melihat balita Anda memukul anak lain. Meskipun perilaku ini mungkin memalukan, bukan berarti anak Anda akan tumbuh menjadi seorang penindas.
Berikut beberapa penyebab perilaku agresif tersebut, beserta tips dari para ahli tentang cara menghentikan balita Anda memukul anak lain:
Penyebab Balita Memukul
Balita mungkin tidak menyadari bahwa memukul bisa menyakitkan, dan hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh fakta bahwa mereka belum sepenuhnya mengembangkan rasa kasih sayang hingga usia 3 tahun. Meskipun anak Anda memahami gagasan tersebut, mereka mungkin tidak dapat menahan diri ketika berada di sekitar anak-anak lain.
Mereka mungkin juga tidak sepenuhnya memahami emosinya sendiri, apalagi emosi orang lain, sehingga kecil kemungkinannya mereka bertindak dengan sengaja untuk membuat marah orang lain. Alasan anak balita untuk memukul cukup wajar dan biasanya termasuk dalam salah satu kategori berikut:
1. Mereka Mencoba Berkomunikasi
Seperti orang lain, balita merasa bosan, lapar, lelah, dan kewalahan. Perbedaannya adalah mereka tidak memiliki keterampilan verbal untuk mengidentifikasi dan mengomunikasikan emosi tersebut, yang dapat membuat mereka semakin frustasi.
Karena kosakata balita belum sepenuhnya berkembang, mereka cenderung menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan perasaan atau membalas perselisihan,” kata Miriam Schechter, MD, seorang profesor pediatri di Albert Einstein College of Medicine. di Bronx, New York.
2. Mereka Sedang Mempertahankan Wilayahnya
Anda mungkin pernah memperhatikan bahwa si kecil lebih sering memukul ketika berada di taman bermain atau saat bermain. Hal ini mungkin terjadi karena mereka berada di sekitar anak-anak lain yang mengambil mainannya, mendorongnya ke bawah, atau sekadar menyerbu ruangnya dan mungkin tidak mendengar anak Anda berteriak, "Berhenti!" atau "Milikku!" Karena kemarahan atau kekecewaan yang dirasakan anak Anda sulit untuk dikendalikan.
Baca Juga: 5 Penyebab Balita Menggigit, Salah Satunya Membantu Berkomunikasi
3. Mereka Sedang Mengalami Hari yang Buruk
Saat balita Anda sedang libur, mereka mungkin akan marah karena rewel dan tidak punya banyak keterampilan untuk mengatasinya. Bahkan anak-anak yang tidak sering memukul atau menggigit pun bisa kehilangan kendali saat mereka stres, atau di penghujung hari yang melelahkan.
4. Mereka Meniru Orang Lain
Anak Anda mungkin pernah melihat kakaknya bermain perkelahian dengan temannya dan ingin ia melakukannya juga.
5. Mereka Secara Alami Temperamental
Beberapa anak memang terlahir dengan kepribadian yang kurang santai dan suka memimpin dengan tangan atau giginya. Beberapa anak dengan mudah melepaskan diri, sementara yang lain beralih ke mode petarung jalanan.
6. Mereka Mencoba Hal-hal Baru
Balita terus-menerus bertanya pada diri sendiri, “Jika saya melakukan ini, apa yang akan terjadi?” Hal itu akan terbawa dalam hubungan mereka dengan orang lain, kata Theodore Dix, Ph.D., professor emeritus perkembangan manusia dan ilmu keluarga di University of Texas di Austin. “Mereka tidak memiliki keterampilan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara yang wajar, sehingga mereka mungkin bertindak memaksa atau terlalu menantang,” jelasnya.
7. Mereka Membutuhkan Ruang Pribadi
Balita mungkin belum memiliki pemahaman yang baik tentang hubungan spasial. Jika mereka merasa terpojok oleh anak-anak lain di area kecil, mereka mungkin akan mencoba memukul atau mencakar bahkan menggigit sebagai jalan keluarnya.
Sumber: Parents.com