SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun balita Anda tidak mencoba menguji setiap kesabaran yang Anda miliki, dan mereka juga bukan anak nakal, namun masa balita adalah masa yang sulit. Kebanyakan anak kecil tidak mampu mengatur emosinya, dan hal ini menyebabkan kehancuran yang luar biasa. Namun alih-alih angkat tangan atau berpandangan bahwa “anak-anak akan tetap menjadi anak-anak”, lebih baik pelajari mengapa anak Anda yang berusia dua tahun selalu rewel dan yang lebih penting, bagaimana Anda dapat membantu mereka mengatasinya.
Bagaimana Cara Menenangkan Balita yang Rewel?
Menenangkan balita yang rewel bukanlah hal yang mudah, namun bisa dilakukan. Meskipun beberapa hal dapat dilakukan saat ini, ada strategi dan rutinitas jangka panjang lainnya yang dapat Anda terapkan.
1. Ciptakan rutinitas
Baik saat makan malam atau waktu mandi, rutinitas dapat membantu menenangkan balita yang rewel. Karena memiliki rutinitas dan menaatinya dapat membantu anak tetap tenang, karena mereka tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan.
2. Tidur yang cukup
Salah satu penyebab balita rewel yang paling umum adalah karena kurang mendapatkan tidur yang cukup berkualitas. Jika mereka bangun pagi, tidur larut malam, atau jadwal tidur siang mereka terganggu, hal ini mungkin cukup untuk memicu kerewelan mereka.
Baca Juga: Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit
3. Cobalah untuk menentukan apa yang salah
Meskipun balita mengalami depresi karena berbagai alasan, namun dengan mengetahui akar permasalahannya dapat membantu mereka. Ajukan pertanyaan sederhana namun tajam, jika mereka sudah dapat berbicara. Dorong mereka juga untuk menunjukkan kepada Anda apa yang salah.
Beberapa balita bertingkah laku ketika mereka sakit atau kesakitan. Semakin Anda memahami suasana hati mereka,maka hal itu semakin baik.
4. Ketahui kapan harus mundur dan biarkan saja
Membiarkan balita Anda menjatuhkan diri ke lantai untuk mengamuk adalah salah satu hal yang paling tidak disukai orang tua, namun terkadang hal itu perlu.
Balita sibuk mengajari dirinya sendiri, dan perilaku mana yang berhasil membuat orang melakukan apa yang mereka inginkan,” kata Daniel Broughton, MD, dokter anak di Mayo Clinic. “Tetapi jika Anda terus-menerus menyerah pada teriakan tersebut, Anda akan mengajari anak Anda bahwa ini adalah cara yang dapat diterima untuk mencapai suatu tujuan.
5. Bekerjalah untuk menghindari masalah
Amukan tertentu dapat dihindari jika Anda mencari pola dan mempelajari apa yang paling sulit bagi anak Anda. Misalnya, jika anak Anda menjadi rewel saat lapar, Anda mungkin ingin mengatur tanggal bermain setelah mereka makan. Atau jika mereka bisa bermain baik dengan anak-anak lain selama 30 menit sebelum mengalami kehancuran, coba pisahkan mereka sekitar waktu 20 menit.
6. Ajarkan keterampilan mengatasi masalah dan ingatkan anak Anda untuk menggunakannya
Sebagai orang dewasa, kebanyakan dari kita telah mengembangkan keterampilan untuk menangani situasi yang membuat frustasi, seperti menjauh untuk menenangkan diri. Namun keterampilan ini dipelajari seiring berjalannya waktu, dan sebagian besar balita belum mengembangkannya.
Sebagai solusinya, orang tua dapat mengajari anak strategi seperti menarik napas dalam-dalam atau menggunakan pernyataan sederhana untuk mengatasi masalah.
7. Pujilah anak Anda ketika menangani rasa frustrasinya dengan baik
Ketika anak Anda menangani situasi yang membuat frustasi dengan baik, tunjukkan dan pujilah mereka. Anak-anak umumnya senang dipuji seperti ini, dan pada banyak anak, perilaku yang dipuji kemungkinan besar akan terulang kembali.
Sumber: Parents.com