SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun sebagian besar orang tua pernah meninggikan suara mereka lebih keras daripada yang seharusnya, mengetahui alasan kita berteriak dan bagaimana berteriak dapat memengaruhi anak-anak kita mungkin bisa menjadi informasi berguna.
Bagaimanapun juga, kemarahan adalah emosi yang umum dirasakan setiap kali kita menginginkan keadaan berbeda.
Namun beberapa upaya untuk mengubah perilaku lebih efektif dibandingkan upaya lainnya, dan orang tua yang menyadari kontra-produktivitas dari membentak cenderung akan mengambil tindakan yang lebih baik.
Baca Juga: Lirik Lagu Kupu-Kupu Tiara Andini: Wahai Cinta Beri Pertanda
Inilah yang sebenarnya terjadi ketika kita meneriaki anak-anak kita, mengapa hal itu menjadi bumerang, dan apa yang harus kita lakukan.
Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak
- Anak-anak Tidak Bisa Belajar dalam Cara Tertentu
Berteriak adalah tentang melepaskan amarah dan itu bukan cara yang efektif untuk mengubah perilaku. Ketika seorang anak takut, mereka akan masuk ke mode melawan atau lari dan pusat pembelajaran di otak mereka mati.
Respon melawan atau lari adalah suatu reaksi fisiologis yang terjadi ketika kita mengalami sesuatu yang dianggap mengancam oleh otak kita.
Oleh karena itu, anak Anda tidak dapat belajar ketika Anda meneriakinya karena otaknya mengatakan bahwa orang bertubuh besar yang meneriakinya adalah sebuah ancaman dan secara efektif mematikan bagian otak lain yang tidak berfungsi untuk perlindungan dan pelestarian.
- Berteriak Bisa Membuat Anak Merasa Diremehkan
Merasa dihargai oleh orang lain adalah cara kita mengukur harga diri dan cara kita menentukan apakah kita berarti bagi dunia di sekitar kita.
Ketika dimarahi, kita menganggap diri kita tidak mampu dan melihat kemampuan kita. Karena berteriak adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga.
Baca Juga: 4 Jenis Emosi Besar yang Bisa Dibicarakan dengan Anak Agar Mereka Mengerti
- Berteriak Dapat Menimbulkan Kecemasan, Depresi, dan Menurunkan Harga Diri
Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang dimarahi rentan mengalami kecemasan dan mengalami peningkatan tingkat depresi.
Anak-anak menangkap kecemasan dari orang tuanya, dan bahwa cara orang tua bereaksi terhadap kesalahan apa pun yang mereka buat "menenangkan anak atau merangsang kecemasan mereka".
- Berteriak Dapat Mengganggu Hubungan
Berteriak akan merusak hubungan dengan anak Anda dan membuat hubungan Anda terancam.
Saat terjadi teriakan, membangkitkan empati satu sama lain bisa menjadi tantangan. Sebaliknya, berteriak dapat membuat Anda dan anak Anda berselisih satu sama lain dan membuat mereka merasa Anda tidak berada dalam organisasi.
- Berteriak dalam Jangka Panjang Dapat Berdampak Negatif pada Anak
Berbagai penelitian telah menggambarkan bagaimana berteriak merugikan anak-anak.
Sebuah penelitian memasukkan "berteriak atau menjerit" sebagai salah satu ukuran "disiplin keras" di rumah dan menyimpulkan bahwa anak-anak yang disiplin dengan cara ini memiliki "prestasi sekolah yang buruk, masalah perilaku, dan perilaku nakal".
Penelitian lain menunjukkan bahwa membentak mempunyai efek yang sama pada anak-anak seperti hukuman fisik, dan sebuah penelitian di National Library of Medicine menyimpulkan bahwa pelecehan verbal dan seringnya dimarahi bahkan dapat mengubah cara otak anak berkembang.
Baca Juga: Bersikap Fleksibel, 10 Cara Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik Untuk Anak
- Berteriak Bukan Komunikasi yang Efektif
Anak-anak akan kesulitan belajar mengatur emosi mereka jika orang tua mereka tidak menunjukkan caranya, dan orang tua yang cenderung membentak setiap kali mereka kesal mungkin akan mengajari anak mereka untuk bereaksi berlebihan ketika mereka marah, dan mereka sendiri menghadapi situasi yang membuat frustasi.
Dengan kata lain, orang yang berteriak akan menaikkan teriakannya.
Sumber : parents.com