SUKABUMIUPDATE.com - Siapapun tahu bahwa anak kecil sering kali memiliki emosi yang besar, dan mereka mulai menunjukkan perasaan itu sejak ulang tahun pertama mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara pasti bagaimana berbicara tentang emosi dengan anak kecil, yang memungkinkan mereka memahami kompleksitas perasaan mereka sendiri.
Faktanya, mempelajari tentang emosi dan mengapa emosi tersebut merasakan hal tersebut sama pentingnya dengan hal-hal yang akan mereka pelajari di sekolah. Tujuan dari perasaan adalah untuk memahami apa yang terjadi di dalam diri kita dan di sekitar kita.
Baca Juga: 7 Kategori Makanan yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat
Daripada mencoba mendefinisikan daftar panjang emosi anak-anak, mulailah dengan dasar-dasarnya. Selanjutnya, Anda akan menemukan emosi kompleks paling umum yang menjadi asal mula semua emosi lainnya, dan cara membicarakannya dengan anak Anda.
Jenis Emosi Besar yang Bisa Dibicarakan dengan Anak
- Amarah
Kemarahan adalah perasaan jengkel, tidak senang, atau permusuhan yang kuat, dan bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, dan kemarahan tidak harus berupa emosi negatif.
Itu adalah emosi sama seperti emosi lainnya, dan membicarakannya dapat membantu anak-anak memahaminya dengan lebih baik.
Bagi anak-anak yang sangat mudah terprovokasi ketika teman bermainnya merampas mainannya, kemarahan akan muncul karena terpicunya respons melawan atau lari.
Ketika anak Anda mengamuk, memukul, atau melakukan sesuatu yang tidak pantas, mereka bereaksi terhadap rangsangan yang membuat mereka merasa sakit atau frustrasi.
Baca Juga: 5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Semakin Berwibawa di Mayarakat, Ini Rahasianya!
- Kesedihan
Perasaan kehilangan, kesedihan, atau dikecewakan adalah perasaan yang besar bagi anak-anak. Kesedihan bisa terjadi ketika anak Anda merasa takut, atau ketika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang dirasa tidak enak.
Kesedihan bisa berupa perasaan yang didapat karena merindukan seseorang baik karena kematian atau harus melalui sesuatu yang menyakitkan seperti melihat orang tua bertengkar.
Kesedihan juga bisa berkembang melalui kekecewaan, seperti penutupan sekolah lebih awal karena pandemi virus corona atau tanggal bermain yang tidak dapat dilaksanakan.
Baca Juga: 9 Cara Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama Anak Demi Keluarga Bahagia
- Rasa Takut
Anak-anak pada dasarnya tidak takut, namun perasaan takut berasal dari rasa cemas dan khawatir.
Ketika anak kecil merasa takut, hal ini melibatkan persepsi tertentu tentang bahaya. Beberapa ketakutan adalah hal yang wajar dan kebanyakan anak takut pada orang asing, kegelapan, dan perpisahan dari orang tuanya.
- Kecemburuan
Melansir parents.com, Francyne Zeltser, Psy.D., seorang psikolog di New York mengatakan, monster bermata hijau yang penuh rasa cemburu punya cara untuk mendapatkan yang terbaik dari kita, dan hal itu muncul pada anak-anak berusia 3 bulan.
Ini adalah emosi yang mudah dirasakan dan sering diungkapkan seperti ibu menggendong bayi orang asing atau saudara kandung mendapat hadiah ulang tahun tetapi konsep kecemburuan sulit untuk dijelaskan.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Trauma Setelah Diputuskan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!
Meskipun sering kali digambarkan sebagai perasaan atau pikiran tidak aman, ketakutan, atau kekhawatiran atas kurangnya harta benda atau rasa aman, hal ini juga bisa berupa perasaan tidak mampu, tidak berdaya, atau kebencian.
Perasaan cemburu seringkali berakar pada tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang. Hal ini mungkin timbul dari kurangnya rasa percaya dan sering kali menimbulkan rasa tidak aman
Sumber : parents.com