SUKABUMIUPDATE.com - Tidak bisa dipungkiri bahwa mengasuh anak itu memang terasa sulit, dan itu fakta. Namun jika ingin meningkatkan pola asuh dan memperkuat hubungan serta ikatan maka jangan takut. Karena ada cara untuk melakukannya.
Melansir parents.com, kiat dan trik berikut dapat membantu Anda membesarkan anak pada usia berapa pun dan untuk mengetahui cara menjadi orang tua yang lebih baik.
Cara Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik Untuk Anak
- Mendengarkan Anak
Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk anak Anda adalah mendengarkan mereka.
Kehadiran bisa membuat perbedaan besar, karena anak-anak perlu merasa dilihat dan didengar, dan bersikap seperti itu adalah kuncinya. Selain itu, ketika Anda mendengarkan mereka, Anda sebenarnya sedang membantu membangun kemandirian, kepercayaan diri, dan harga diri mereka.
Baca Juga: 5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Semakin Berwibawa di Mayarakat, Ini Rahasianya!
- Hindari Perbandingan dan Label
Jangan samakan pencapaian perkembangan dengan tenggat waktu perkembangan.
Bayi berkembang sangat cepat sehingga satu set kemampuan pasti berkembang lebih cepat dibandingkan yang lain. Namun lihatlah keseluruhan bayi Anda ketika mengevaluasi perkembangan.
- Jadi Lebih Baik
Anak-anak, terutama anak kecil akan memperhatikan setiap gerak-gerik yang kita lakukan. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat.
Mulai dari cara Anda menangani stres hingga cara Anda merayakan kesuksesan, anak Anda aka mengamati dan mencari cara merespons dalam berbagai situasi. Jadi teladanilah sifat-sifat yang ingin Anda lihat pada anak-anak Anda.
Baca Juga: "Bagaimana Perasaanmu?", 8 Kalimat Penting untuk Membesarkan Anak Bahagia
Hormatilah orang lain. Tanamkan kesabaran, kasih sayang, dan kebaikan. Ingatlah untuk bersikap terbuka dan jujur, tidak peduli betapapun sulitnya hal itu.
Ucapkan terima kasih dan berikan pujian, dan yang terpenting, perlakukan anak-anak, kolega, teman, orang yang Anda sayangi, dan orang asing sebagaimana Anda mengharapkan orang lain memperlakukan Anda.
- Biarkan Anak Membuat Kesalahan
Anak yang berusia 2 tahun sedang membangun sebuah menara, dan Anda melihat bahwa balok yang akan mereka letakkan di atasnya akan menyebabkan menara itu runtuh.
Karena ingin menghindari kehancuran dan air mata yang diakibatkannya, Anda menghentikan mereka untuk menambahkan hambatan, dengan menjelaskan bahwa terkadang "satu lagi berarti terlalu banyak".
Meskipun Anda benar dalam mencegah kecelakaan yang dapat membahayakan, namun membiarkan anak Anda belajar dari kesalahannya akan memberikan pelajaran yang lebih baik daripada penjelasan yang bisa diberikan.
Baca Juga: Menghabiskan Waktu Bersama, Terapkan 6 Cara Kecil Ini Agar Anak Merasa Istimewa
- Bersikaplah Fleksibel
Meskipun Anda mungkin adalah orang tua yang ahli atau orang tua yang berpengalaman, walaupun Anda mungkin memiliki lebih dari satu anak atau memiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi bersikap fleksibel itu penting.
Hal ini tidak hanya menjadikan Anda orang tua yang baik, tetapi juga akan membedakan Anda.
Namun mengapa fleksibilitas begitu penting? Karena setiap orang berbeda.
Setiap anak berbeda, dan kita semua berubah seiring waktu. Taktik disiplin yang digunakan pada anak yang berusia 2 tahun, misalnya, mungkin tidak berhasil pada anak remaja Anda.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Trauma Setelah Diputuskan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!
- Mengajukan pertanyaan pada anak
Meskipun mendengarkan anak Anda itu penting, namun mengajukan pertanyaan adalah kuncinya. Mengapa? Karena pertanyaan merangsang percakapan, karena akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan anak Anda.
Selain itu, pertanyaan juga dapat membantu Anda memahami pikiran atau perasaan anak.
Oleh karena itu, penting untuk mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang Anda inginkan.
Baca Juga: Larang Nobar Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024, MNC Group Umumkan Aturannya
- Temukan Akar Masalah Di Balik Perilaku "Buruk"
Perilaku buruk anak Anda adalah akibat langsung dari sesuatu, baik itu ketidakmampuan mengendalikan emosinya atau hal lain. Anak Anda tidak merengek dan mengamuk karena mereka mencoba memanipulasi Anda, juga tidak sengaja bersikap jahat
Sebaliknya, mereka menyerang karena suatu alasan. Dan lihatlah di balik perilaku "buruk" tersebut. Temukan akar masalahnya, dan diskusikan solusi yang mungkin.
- Validasi Perasaan Anak
Memvalidasi emosi anak dapat membantu mereka belajar menyayangi diri sendiri. Ketika seseorang memiliki rasa welas asih, mereka akan lebih mampu menghadapi kesulitan dan kemunduran dengan cara yang sehat.
Memvalidasi perasaan anak juga dapat membantu mereka merasa didengarkan, dilihat, dan dihargai. Di masa kanak-kanak, validasi dapat membantu mereka merasa dipahami.
Baca Juga: Lirik Lagu Kupu-Kupu Tiara Andini: Wahai Cinta Beri Pertanda
- Mendorong Kreativitas Anak
Biarkan anak berlari, menari, melompat, melompat ke genangan air, dan bermain.
Biarkan mereka melukis dengan kuas atau jari mereka dan menciptakan karya seni sesuai keinginan mereka, dan dengan cara khusus mereka sendiri akan mendorong perilaku tersebut.
Selain itu, memberikan pujian yang tulus akan menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan kepercayaan diri serta harga diri mereka.
- Percaya instingmu
Niat Anda baik dalam upaya membuat pilihan terbaik untuk anak Anda, mulai dari membaca tentang cara menerapkan jadwal tidur siang yang tepat, mematuhi jumlah menonton televisi yang tepat, dan mengkalibrasi keseimbangan nutrisi terbaik antara protein, lemak, dan karbohidrat.
Mencoba melakukan segalanya dengan benar bisa melelahkan, dan terkadang Anda diliputi rasa bersalah karena tidak memenuhi standar ini.