SUKABUMIUPDATE.com - Berharap untuk membesarkan anak yang tegas dan tidak malu merupakan hal yang susah susah gampang untuk dilakukan. Namun para ahli menawarkan cara-cara kecil untuk membantu membangun kepercayaan diri anak sehingga mereka merasa berdaya untuk mengutarakan pendapatnya.
Mengajari anak - anak untuk menggunakan suaranya dan bersikap asertif adalah keterampilan hidup penting yang dapat bermanfaat bagi masa depan mereka. Entah itu mengatakan tidak ketika mereka tidak ingin melakukan sesuatu atau berbicara ketika mereka merasa memiliki sesuatu yang penting untuk dibagikan.
Menurut para ahli ada cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak-anak mempelajari keterampilan ini dan merasa diberdayakan untuk menyampaikan pendapat mereka seiring pertumbuhannya.
Baca Juga: Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut
Berikut 7 cara sederhana untuk mendorong anak mengungkapkan pikirannya seperti dilansir dari parents.com!
Cara Mendorong Anak Mengungkapkan Pikirannya
- Biarkan anak menjawab sendiri
Anda bahkan mungkin tidak menyadari bahwa Anda sedang melakukannya, namun ketika orang dewasa lain menyapa anak Anda, seperti ketika seorang teman menanyakan kabar mereka, atau ketika pelayan di restoran menanyakan apa yang ingin mereka pesan, maka biarkan saja anak berbicara atau menjawabnya sendiri.
- Luangkan waktu untuk diskusi yang bijaksana
Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan percakapan yang bijaksana dengan anak-anak Anda.
Mungkin saat makan atau jalan-jalan keluarga, lalu bicarakan dengan anak Anda tentang topik yang penting bagi keluarga dan tanyakan pendapat mereka dan tunggu sampai mereka menjawab
Baca Juga: Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk
- Cobalah untuk tidak menghakimi mereka
Sangat penting untuk meninggalkan penilaian sebanyak mungkin.
Anak-anak dengan hati-hati memutuskan kapan mereka akan mengemukakan topik yang sulit, dan ketika mereka merasa dihakimi mereka mungkin akan menutup diri.
Penting ketika anak-anak mencoba mengemukakan suatu topik, dan orang tua dapat mendengarkan tanpa perlu menghakimi. Ini berarti tidak mengajukan pertanyaan yang dapat memancing anak untuk bersikap membela diri atau berkata.
Baca Juga: Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi
- Berikan anak Anda pilihan sejak dini
Stroberi atau blueberry? Buku yang mana sebelum tidur? Apa warna mantel musim dingin yang harus dipakai? Ini mungkin tampak seperti pilihan sederhana, namun dapat memberikan dampak yang besar.
Pilihan tentang apa yang diinginkan atau yang tidak diinginkan anak Anda adalah awal yang baik untuk membantunya menyatakan perasaannya.
Anda dapat menambah kenyamanan anak Anda dengan menegaskan ide-idenya dan memberi mereka pilihan yang juga mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya, Apa Kamu Termasuk?
- Hindari memberi label pada anak Anda
Memberi label pada anak-anak atau menempatkan mereka ke dalam kategori tertentu dapat sangat menghambat rasa percaya diri mereka.
Anak-anak dengan mudah mengadaptasi identitas yang diturunkan oleh orang tuanya, sehingga membuat anak atau remaja lebih sulit menemukan dan menggunakan suaranya.
- Modelkan dengan memberi contoh
Gunakan momen spontan bersama anak Anda untuk mencontohkan sikap asertif terhadap orang lain.
Hal ini bisa berupa mencoba menarik perhatian seseorang dengan sopan, mengubah pikiran Anda, mengakui bahwa Anda salah tentang sesuatu dan meminta maaf, atau bahkan menunjukkan kepada anak Anda cara untuk tidak setuju dengan cara yang sopan dan diplomatis.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Alamiah yang Membentuk Kepribadian Baik, Ayo Lakukan!
Cara lain yang berdampak untuk memberi contoh adalah dengan berbagi pengalaman masa lalu dengan anak Anda, terutama ketika melihat mereka mengalami hal serupa.
Ini bisa menjadi latihan validasi bagi anak-anak ketika mendengar bahwa orang tua mereka mengalami hal serupa.
- Bantu anak Anda memperkuat pendapatnya
Dengan menggunakan sumber terpercaya, ajari anak Anda cara meneliti pendapat apapun yang mereka miliki.
Dorong perubahan melalui tindakan, kemudian diskusikan bagaimana tindakan seperti kegiatan sukarela dan pembersihan lingkungan dapat mempengaruhi masyarakat dan dunia, lalu temukan cara untuk berpartisipasi secara aktif.
Sumber : parents.com