SUKABUMIUPDATE.com - Langit dan bumi, hitam dan putih, disiplin dan kebaikan. Pasangan yang terakhir itu mungkin terdengar seperti duo yang kurang dinamis, seperti terdengar siapa yang ingin 'menghukum' seorang anak agar menjadi baik? Tetapi tidak dipungkiri, keduanya berjalan seiring.
Perlu kita ketahui, kata disiplin berasal dari kata Latin yang berarti instruksi, kata Dalam pendekatan pengasuhan berbasis karakter, disiplin digunakan untuk mengajarkan kebiasaan seperti kebaikan dan rasa hormat. Agar benar-benar efektif, dibutuhkan rencana multi-cabang dengan konsekuensi yang berbeda dari waktu istirahat dan pembicaraan yang sama.
Seperti halnya kebiasaan apa pun, konsistensi dan banyak latihan adalah kunci utama kesuksesan. Berikut tujuh cara agar Anda dapat membantu anak belajar bersikap baik.
1. Tetapkan Harapan yang Jelas
Ini bukan tentang menetapkan aturan dasar, melainkan menciptakan pernyataan misi yang menetapkan kebaikan sebagai bagian yang tidak dapat dinegosiasikan dari etos keluarga.
Memberikan contoh yang jelas kepada anak tentang apa yang Anda maksud dengan kebaikan mungkin bisa membantu. Beberapa contoh ekspektasi keluarga dapat berupa:
● Kami tidak menggunakan bahasa yang menyakitkan seperti menghina.
● Kita menggunakan tata krama yang sopan seperti mengucapkan tolong dan terima kasih.
● Kita tidak melampiaskan suasana hati negatif kita pada orang lain.
2. Perkuat Nilai-Nilai Keluarga
Carilah kesempatan untuk mendiskusikan etos tersebut seperti menunjukkan skenario yang muncul dalam film, buku, dan kehidupan nyata, sehingga anak Anda mengembangkan konsep tentang apa yang dianggap OK. Jika salah satu karakter kartun menyakiti karakter lainnya, diskusikan dampaknya dan mengapa hal tersebut tidak dapat diterima.
3. Atasi Pelanggaran
Dengan kerangka kerja yang kokoh, Anda dipersenjatai untuk memperbaiki kesalahan. Gunakan pernyataan yang kuat, tegas, dan tidak membentak yang menjelaskan apa yang salah.
4. Tarik empati mereka
Bahkan ketika anak-anak sudah dewasa dan tindakan tidak baik menjadi lebih verbal dan tidak bersifat fisik, menjelaskan bahwa mereka telah menyakiti seseorang masih merupakan langkah terbaik Anda. Cobalah untuk memperhatikan apa yang Anda katakan dan cara Anda berbicara tentang orang lain.
5. Bantu Mereka Melakukan Perubahan
Anak-anak perlu belajar bahwa ketika mereka melakukan kesalahan, mereka melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Pertama, mereka harus meminta maaf, lalu bertanya, Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaikinya?
6. Terapkan Konsekuensi
Tergantung pada keseriusan insiden tersebut, hukuman tambahan mungkin diperlukan untuk memberikan kesan yang mendalam. Hindari dorongan untuk memanfaatkan apapun yang mereka sayangi, seperti waktu menonton atau hidangan penutup, demi mendapatkan respons yang disesuaikan.
7. Beritahu Bahwa Mereka Baik
Apapun yang terjadi, teruslah tegaskan betapa baik hati anak-anak Anda, bahkan di saat-saat paling suram. Manfaatkan setiap kesempatan untuk memberi tahu anak Anda bahwa mereka adalah orang baik dan upaya mereka untuk bersikap baik diperhatikan dan dihargai oleh Anda.