SUKABUMIUPDATE.com - Kemungkinannya adalah, Anda tahu bahwa banyak teknik disiplin yang digunakan generasi orang tua yang mungkin tidak dapat diterima menurut standar saat ini. Dan yang perlu Anda lakukan hanyalah menggunakan TikTok dan media sosial lainnya untuk melihat bahwa orang tua milenial dan Gen Z tidak menyukai ide-ide kuno tertentu seperti menekankan keperawanan.
Ada beberapa trik pengasuhan yang umum dilakukan oleh orang tua, namun sebenarnya hal ini harus dihindari:
1. Membandingkan Anak dengan Saudaranya
Satu nasihat buruk dalam mengasuh anak adalah mengadu anak-anak Anda satu sama lain. Membandingkan anak dengan saudara kandungnya layak untuk didenormalisasi.
2. Memperlakukan Anak Seperti Terapis
Memberi tahu anak-anak tentang masalah pribadi Anda adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Misalnya “ayahmu buruk sekali, dia bahkan tidak mencuci piring. Dan aku benci pernikahanku” Anak-anak Anda bukanlah terapis Anda. Selain itu, mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya, selesaikan masalah Anda dengan pasangan dan terapis Anda.
Dinamika di mana anak-anak ditempatkan pada posisi memberikan dukungan emosional kepada orang tuanya dikenal sebagai parentifikasi dan berbahaya bagi anak-anak. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology menemukan bahwa pengasuhan anak membebani anak-anak dengan tanggung jawab yang tidak sesuai dengan perkembangannya dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada perilaku dan hubungan mereka.
3. Membantah Perasaan Mereka
Hanya karena anak-anak masih kecil bukan berarti emosi mereka tidak patut diperhatikan dan mengabaikan perasaan mereka. Pembantahan tidak hanya terasa buruk, namun itu juga merupakan faktor risiko beberapa kondisi kesehatan mental.
Baca Juga: Ini 5 Cara untuk Mengajari Anak Berpikir Sendiri, Salah Satunya Berikan Contoh
4. Gaslighting
Gaslighting merupakan salah satu bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis yang menyebabkan seseorang mempertanyakan realitasnya. Gaslighting mungkin tampak seperti menyangkal ingatan anak Anda tentang sesuatu, memberitahu mereka bahwa mereka bereaksi berlebihan, atau menyalahkan mereka atas masalah Anda.
5. Tidak Membiarkan Perbedaan pendapat
Tindakan umum orang tua lainnya yang harus diakhiri adalah marah karena 'tidak hormat' atau 'membalas' ketika anak-anak mereka memenangkan pertengkaran. Seringkali orang tua akan menentang ketika anaknya berpendapat, meskipun hal itu masuk akal.
6. Menyebut Anak Anda “Manja”
Jangan memberikan hadiah kepada anak Anda dan kemudian bersikap seolah-olah anak tersebut adalah orang jahat karena memilikinya. Para peneliti telah lama mengetahui bahwa pola asuh permisif dapat menyebabkan sesuatu yang disebut sindrom anak manja. Daripada menyebut anak Anda manja, saran orang tua yang lebih baik adalah membantu anak Anda mempelajari disiplin yang sehat dengan menerapkan batasan.
7. Menggunakan Penghinaan dan Rasa Malu sebagai Hukuman
Mempermalukan anak Anda sebagai hukuman adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan. Meskipun mempermalukan anak-anak sebagai bentuk hukuman mungkin menjadi tren di media sosial, namun hal ini tidak efektif dan dianggap berbahaya. Faktanya, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar pelecehan verbal tidak menimbulkan rasa malu atau terhina karena dampak negatifnya terhadap harga diri anak.
8. Tidak Menjelaskan Keputusan Anda
Salah satu taktik klasik mengasuh anak adalah tidak menjelaskan keputusan kepada anak karena hal itu dianggap tidak penting dan hanya menjadi keputusan orang tua. Namun sebaiknya, Anda dapat mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam berbagai keputusan yang Anda buat untuk mereka.
Berbicara kepada anak Anda dengan cara yang sesuai usianya untuk membantu mereka memahami alasan Anda membuat pilihan tertentu dan menunjukkan rasa hormat anak serta memberi mereka ruang untuk memahami dan menavigasi situasi.
9. Tidak Mengatasi Trauma Anda
Banyak masalah yang ditunjukkan oleh kemungkinan besar berasal dari kegagalan orang tua melakukan pekerjaan mandiri sebelum membesarkan anak. Maka dari itu, jangan dulu memiliki anak sebelum pergi menjalani terapi untuk mengatasi trauma masa kecil Anda sendiri, karena hal ini juga akan menyebabkan trauma yang tidak semestinya pada anak-anak.
Walaupun hal ini terdengar seperti nasihat yang bagus dalam mengasuh anak, kenyataannya banyak orang yang menjadi orang tua atau pengasuh tidak sepenuhnya memahami bagaimana kesehatan mental atau emosional mereka dapat berdampak buruk pada anak-anak yang mereka bantu besarkan. Mereka juga mungkin tidak menyadari trauma yang mereka alami.
Sumber: Parents.com