SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak yang keras kepala adalah orang yang tegas, bersemangat, dan tekun da sebenarnya ini merupakan sifat yang indah. Sikap tegas mereka terkadang bisa menjadi tantangan, namun dengan kesabaran dan konsistensi, Anda dapat membantu anak yang keras kepala tumbuh menjadi makhluk yang tangguh, mandiri, dan berpikiran bebas. Jangan kaget ketika sifat keras kepala itu akhirnya menjadi salah satu karakter terbaik mereka.
Anak-anak yang keras kepala ingin melakukan apapun sendiri dan melakukannya dengan cara mereka sendiri. Jadi, mudah dimengerti mengapa konflik bisa menumpuk.
Mengasuh anak yang keras kepala membutuhkan kesabaran, ketenangan, empati, dan stabilitas.
Berikut tips untuk mengajarkan kompromi dan menemukan keseimbangan ketika mengasuh anak yang keras kepala:
1. Berikan Pilihan
Anak dengan sifat keras kepala suka mengatur dirinya sendiri. Maka, beri mereka banyak kesempatan untuk memiliki otoritas atas hidup mereka sendiri. Biarkan mereka membuat pilihan yang tidak penting dalam skema besar, seperti apa yang akan dikenakan, warna cangkir apa yang akan digunakan, atau ayunan mana yang akan digunakan di taman. Namun perlu diingat, kuncinya adalah memberikan opsi atau pilihan yang akan menghasilkan keputusan yang baik.
2. Dengarkan Mereka
Terkadang "keras kepala" sebenarnya bukanlah sikap keras kepala. Misalnya, mungkin anak Anda diminta melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu, namun mereka belum mempunyai keterampilan untuk melakukannya. Atau mungkin mereka kewalahan dengan lingkungan sekitar dan belum belajar cara mengatasi emosi tersebut.
Tarik napas dalam-dalam, ajukan pertanyaan, dan dengarkan apa yang anak Anda katakan. Ini mungkin kunci untuk mencari tahu apa yang tersembunyi di balik perilaku mereka. Selain itu, usahakan untuk menunjukkan dengan tepat area-area di mana konflik cenderung muncul.
Baca Juga: Coba Berbohong, 6 Masalah Umum Perilaku Anak Prasekolah dan Cara Mengatasinya
3. Tetapkan Peraturan
Meskipun ingin membiarkan anak Anda menjadi dirinya sendiri dan membuat pilihan sendiri, namun Anda juga harus menetapkan beberapa aturan. Cara termudah untuk menegakkan peraturan adalah dengan menetapkan rutinitas seperti mengerjakan pekerjaan rumah tepat setelah sekolah, dan tidur pada waktu yang sama setiap malam.
Sederhananya, peraturan adalah bagian dari kehidupan dan mempelajarinya di rumah akan membantu anak Anda memahami cara hidup dalam komunitas. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC ), peraturan membantu menciptakan struktur dan meskipun anak-anak akan melanggar peraturan dari waktu ke waktu, penting untuk konsisten dengan konsekuensi ketika peraturan tersebut dilanggar.
4. Berikan Contoh
Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda sedang mempraktekkan keterampilan dan perilaku yang ingin anak Anda miliki dan tunjukkan. Jika Anda merespons dengan keras kepala saat situasi membuat frustasi, kemungkinan besar anak Anda hanya akan menurutinya.
Sebaliknya, akui perasaannya, pastikan dia tahu perasaannya penting dan valid, bantu dia menemukan solusi, dan praktikkan teknik menenangkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.
5. Biarkan Anak Belajar
Beberapa anak harus belajar melalui pengalaman. Jadi, meskipun Anda mencoba menghentikan anak yang berkemauan keras melakukan sesuatu, mereka mungkin akan tetap melakukannya.
Sebagai orang tua, tugas Anda adalah memastikan mereka tidak terlalu tersakiti, namun Anda tetap bisa membiarkan mereka belajar sambil melakukan daripada mendengarkan. Mereka akan menguji batasannya, namun mereka juga akan mempelajari apa yang terjadi jika mereka melakukan hal tersebut, dan itu bagus.
Sumber: Parents.com