Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Kamis 25 April 2024, 20:59 WIB
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik

Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Ada beragam gaya pengasuhan yang diterapkan para orang tua pada anak-anak nya, dan ulasan singkat tentang taman bermain di lingkungan sekitar akan menunjukkan contoh-contoh mulai dari orang tua yang permisif hingga orang tua yang otoriter. Anda mungkin juga melihat orang tua yang menerapkan pola asuh helikopter. 

Pola asuh helikopter mengacu pada gaya pengasuhan di mana orang tua atau pengasuh sangat terlibat dalam kehidupan anak mereka. Fokus mereka yang intens dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak, citra diri, keterampilan mengatasi masalah, dan banyak lagi.

Mereka biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka dan, khususnya, keberhasilan atau kegagalan mereka, kata Carolyn Daitch, Ph.D., direktur Pusat Perawatan Gangguan Kecemasan dekat Detroit dan penulis Anxiety Disorders: The Go -Untuk Panduan bagi Klien dan Terapis .

 Ann Dunnewold, Ph.D., seorang psikolog berlisensi dan penulis Even June Cleaver Could Forget the Juice Box, mengatakan bahwa pola asuh helikopter hanyalah pola asuh yang berlebihan. “Ini berarti terlibat dalam kehidupan seorang anak dengan cara yang terlalu mengontrol, terlalu melindungi, dan terlalu menyempurnakan, dengan cara yang melebihi pola asuh yang bertanggung jawab,” jelas Dr. Dunnewold.

Pola asuh helikopter dapat berkembang karena berbagai alasan, namun ada pemicu yang umum yaitu sebagai berikut :

1. Takut akan konsekuensi yang mengerikan

Orang tua mungkin takut anak mereka ditolak dari tim olahraga atau wawancara kerja yang gagal terutama jika mereka merasa mereka bisa berbuat lebih banyak untuk membantu. Namun banyak konsekuensi yang orang tua coba cegah dari ketidakbahagiaan, perjuangan, tidak berprestasi, bekerja keras. Dan tidak ada jaminan hasil adalah guru yang baik bagi anak-anak dan tidak mengancam jiwa. Rasanya seperti itu.

2. Perasaan cemas

Kekhawatiran terhadap perekonomian, pasar kerja, dan dunia secara umum dapat mendorong orang tua untuk mengambil kendali lebih besar atas kehidupan anak mereka untuk melindungi mereka. Kekhawatiran ini dapat mendorong orang tua untuk mengambil kendali dengan keyakinan bahwa mereka dapat menjaga anak mereka agar tidak terluka atau kecewa.

3. Kompensasi berlebihan

Orang dewasa yang merasa tidak dicintai, diabaikan, atau diabaikan saat masih anak-anak dapat memberikan kompensasi yang berlebihan kepada anak-anaknya. Perhatian dan pengawasan yang berlebihan terkadang berupaya memperbaiki kekurangan orang tua dalam mendidik mereka.

4. Tekanan dari orang tua lain

Ketika orang tua melihat orang tua lain yang terlalu terlibat, hal itu dapat memicu respons serupa. Kadang-kadang, ketika kita melihat orang tua lain mengasuh anak secara berlebihan atau menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab, kita akan tertekan untuk melakukan hal yang sama. Kita juga dapat dengan mudah merasa bahwa jika kita tidak membenamkan diri dalam kehidupan anak-anak, kita adalah orang tua yang buruk. Dan rasa bersalah adalah komponen besar dalam dinamika ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas