Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Kamis 25 April 2024, 19:32 WIB
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp

Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp

SUKABUMIUPDATE.com - Istilah "orang tua helikopter" pertama kali digunakan dalam buku Between Parent and Teenager karya Dr. Haim Ginott tahun 1969 oleh para remaja yang mengatakan bahwa orang tua mereka akan melayang di atas mereka seperti helikopter. Istilah serupa mencakup " pengasuhan mesin pemotong rumput ", "pengasuhan orang tua", atau "pengasuhan buldoser".

Banyak orang tua helikopter memulai dengan niat baik. Ini adalah hal yang sulit untuk dilakukan untuk terlibat dengan anak-anak kita dan kehidupan mereka, namun tidak terlalu menyatu sehingga kita kehilangan perspektif mengenai apa yang mereka butuhkan.

Pola asuh yang terlibat memiliki banyak manfaat bagi anak, seperti perasaan cinta dan penerimaan, kepercayaan diri yang lebih baik, dan peluang untuk berkembang. Namun, masalahnya adalah, ketika mengasuh anak sudah diatur oleh rasa takut dan pengambilan keputusan berdasarkan apa yang mungkin terjadi, maka sulit untuk mengingat semua hal yang dipelajari anak-anak ketika kita tidak membimbing setiap langkahnya.

Baca Juga: Fikri Abdul Aziz Daftar ke PAN: Siap Dampingi Asjap di Pilkada Sukabumi

Kegagalan dan tantangan juga mengajarkan anak-anak keterampilan baru, dan yang paling penting, mengajarkan anak-anak bahwa mereka dapat mengatasi kegagalan dan tantangan. Dampak dari pola asuh helikopter tersebar luas, namun dapat mencakup konsekuensi seperti berikut ini.

1. Menurunnya rasa percaya diri dan harga diri

Masalah utama dari pola asuh helikopter adalah bahwa hal itu menjadi bumerang. Pesan mendasar dari keterlibatan berlebihan orang tua kepada anak-anak adalah “orang tua saya tidak mempercayai saya untuk melakukan ini sendirian” Dan pesan ini pada gilirannya menyebabkan kurangnya rasa percaya diri.

2. Keterampilan koping yang belum berkembang

Jika orang tua selalu ada untuk membereskan kekacauan anak atau mencegah masalah tersebut sejak awal, bagaimana anak bisa belajar mengatasi kekecewaan, kehilangan, atau kegagalan? Akibatnya, pola asuh helikopter dapat menimbulkan perilaku maladaptif.

Misalnya saja, sebuah studi tahun 2018 di Psikologi Perkembangan menemukan bahwa orang tua yang terlalu mengontrol dapat mengganggu kemampuan anak dalam mengatur emosi dan perilaku.

Penelitian lain juga menemukan bahwa anak-anak yang mengalami pola asuh helikopter memiliki rasa percaya diri dan impulsif yang meningkat.

Baca Juga: Disingkat Berkah, Motto Camat Baru Waluran Sukabumi Dongkrak Potensi Alam

3. Meningkatnya kecemasan

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa pola asuh yang berlebihan dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi. Para peneliti menemukan hal serupa juga terjadi pada mahasiswa yang orang tuanya terlalu terlibat.

4. Rasa berhak

Anak-anak yang kehidupan sosial, akademis, dan atletiknya selalu disesuaikan oleh orang tuanya, maka mereka akan terbiasa untuk selalu menuruti kemauannya sendiri, sehingga menimbulkan rasa berhak atas apapun.

5. Keterampilan hidup yang belum dikembangkan

Orang tua yang selalu mengikatkan sepatu, membersihkan piring, mengemas bekal makan siang, mencuci pakaian, dan memantau kemajuan sekolah bahkan setelah anak-anak mampu secara mental dan fisik melakukan tugas tersebut, dapat mencegah anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan ini.

Sumber : parents.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)