SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang tua harus mendidik anak agar memiliki mental yang kuat dalam hidupnya.
Anak perlu diajarkan beberapa kebiasaan yang membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh dan disiplin.
Lantas bagaimana cara mendidik anak memiliki mental kuat saat dewasa nanti? Yuk simak sebagaimana dilansir dari hellosehat.
1.Ajari Kemandirian
Anak perlu dilatih untuk belajar mandiri dalam membuat keputusan dan mengambil inisiatif untuk dirinya dan orang sekitarnya.
Salah satu caranya, biarkan anak mengatasi masalahnya sendiri. Sebab, itu cara terbaik melatih mental anak.
2.Ajari Kedisiplinan
Orang tua harus menghindari pola didikan yang membuat anak manja dan abai terhadap persoalan dirinya.
Salah satunya mengajarkan kedisiplinan hidup, misalnya, mengerjakan PR di saat jam tertentu, tidur sebelum jam 10 malam dan bentuk kedisiplinan lainnya.
Hal ini akan menanamkan diri anak menjadi pria yang bisa mengatur waktu dengan baik dan enggan berbuat celah.
3.Ajari Menerima Kesalahan
Jangan membela anak saat berbuat kesalahan dan kekeliuran, apapun bentuknya dan sekecil apapun.
Jika dibiarkan, anak akan manja dan membenarkan setiap tindakan kesalahannya. Oleh sebab itu, cobalah didik anak mengakui kesalahannya.
Dengan begitu, anak akan terdidik mentalnya bahwa mengakui kesalahan adalah kepribadian yang berjiwa besar dan mulia.
4.Hindari Membandingkannya dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan contoh orang lain saat sedang melatih mentalnya akan membuat luntur kepercayaan dirinya.
Sebaliknya, munculkan rasa kepercayaan diri anak bahwa dirinya kelak bisa memiliki orang yang tangguh dan kuat.
5.Ajak Interaksi Sosial
Membiarkan anak bersosial dengan sekitarnya akan membuat kemampuan interaksi, empati dan kepeduliannya terasah.
Hal ini akan membuat anak belajar sendiri mengelola rasa dan emosinya. Alhasil, pemahaman ini akan membentuk mental sendiri.
6.Jadikan Pendidikan dan Skill Prioritas
Setiap anak memiliki minat dan bakat masing-masing. Orang tua harus mendorong dan menyemangati anak untuk menemukannya.
Dengan mendukung setiap pendidikan dan skill anak, tentu akan terdorong untuk mengeksplor dirinya.
Dampaknya, anak akan selalu belajar untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya. Ini akan membantu mengolah pikirannya menemukan jati dirinya.