SUKABUMIUPDATE.com - Mengabaikan perilaku buruk maupun ringan adalah strategi pengasuhan yang sah. Hal ini menunjukkan kepada si kecil bahwa kejenakaannya tidak akan mendapat reaksi, yang berarti kecil kemungkinannya untuk mengulangi perilaku tersebut di masa mendatang.
Namun, meskipun Anda dapat mengabaikan beberapa perilaku secara selektif, maka perilaku lainnya tidak boleh diabaikan. Sebab, tanpa intervensi yang tepat, hal ini dapat berubah menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Waspadai beberapa masalah perilaku kecil namun signifikan yang harus diperbaiki secepatnya.
Baca Juga: 7 Makanan Rendah Purin yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Simak sederet masalah perilaku anak yang tidak boleh diabaikan berikut ini, seperti dilansir dari verywellfamily.com.
Masalah Perilaku pada Anak yang Tidak Boleh Diabaikan
1. Melebih-lebihkan Kebenaran (Berbohong)
Pada awalnya, hal tersebut sedikit berlebihan misalnya, anak Anda memberitahu temannya bahwa mereka dapat berlari sejauh satu mil dalam empat menit atau meyakinkan nenek bahwa mereka telah memakan semua sayurannya ketika mereka hampir tidak menyentuh satu kacang pun.
Kebohongan kecil ini tidak berbahaya, tapi itu bukanlah fakta.
Lantas, apa masalahnya? Jawabannya adalah ketika anak-anak terbiasa membuat dirinya terlihat sedikit lebih baik di mata orang lain, kebohongan menjadi otomatis.
Pada akhirnya, kebohongan bisa menjadi lebih buruk, dan akhirnya bisa menimbulkan masalah besar di rumah dan di sekolah.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Bahagia Karena Orang Tua Baik Hati, Cikal Bakal Sukses!
2. Pendengaran Selektif
Ini lebih dari menjengkelkan ketika Anda tahu anak Anda mendengarkan, tetapi berpura-pura tidak bisa. Perilaku anak seperti ini bisa menjadi masalah karena anak Anda mungkin mulai mengabaikan Anda sepanjang waktu.
Jika mereka tahu Anda akan terus mengingatkan mereka berulang kali, mereka akan mempunyai sedikit insentif untuk mendengarkan saat pertama kali Anda berbicara.
Ini adalah cara anak-anak untuk mengambil kembali sedikit kekuasaannya, dan jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan si kecil menjadi semakin menantang. Jadi, penting bagi anak Anda untuk belajar mendengarkan saat pertama kali Anda memberikan instruksi.
3. Melempar Benda
Sangat menyenangkan bagi anak Anda untuk belajar melempar. Lagipula, mereka baru menguasai keterampilan tersebut hingga setidaknya berusia 18 bulan (dan ada juga yang baru menguasainya hingga usia 18 bulan). Secara alami, anak-anak ingin melempar benda dan melihat efek dari fenomena menarik yang kita kenal sebagai gravitasi.
Kalau sekedar membuang-buang makanan kesana kemari, itu bukan masalah besar. Namun, jika tidak diperbaiki, anak Anda mungkin akan melempar barang-barang yang dapat memecahkan jendela atau benda lain yang dapat melukai seseorang.
Anda tidak perlu menghentikan mereka untuk melempar benda sepenuhnya, tetapi fokuslah untuk mengajari mereka apa yang boleh mereka lempar dan di mana boleh mereka melemparnya.
Baca Juga: 8 Makanan Kaya Purin yang Bisa Menyebabkan Serangan Asam Urat
4. Mengganggu
Dalam benak anak, hal yang perlu mereka sampaikan kepada Anda adalah hal yang paling penting di dunia, namun mereka tidak menyadari bahwa orang lain mungkin memiliki kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan mereka.
Jadi, meskipun Anda sudah berulang kali memberi tahu si kecil bahwa ia harus menunggu sampai ada jeda alami dalam percakapan dan berkata dengan sopan, “Permisi,” ia mungkin tidak selalu mengingatnya pada saat itu.
Untuk menghindari interupsi, ciptakan sinyal yang dapat dikenali oleh anak Anda.
Misalnya, jika Anda meletakkan tangan di bahunya, itu bisa menunjukkan bahwa Anda menyadari bahwa dia membutuhkan Anda, dan Anda akan segera bersama mereka.
Sumber : verywellfamily.com