SUKABUMIUPDATE.com - Orang yang memiliki mental pengecut atau pecundang memang kerap menyebalkan, bahkan merugikan jika berhubungan dengan orang lain.
Tak ayal, orang yang pengecut selalu mendapat nilai negatif di mata orang. Karenanya, orang tidak mau menjalin kesepatan dengan mereka.
Sebagai catatan, orang yang pengecut bukan hanya lari dari masalah. Namun, ada beberapa sikap yang menunjukkan sikap mereka.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Bahagia Karena Orang Tua Baik Hati, Cikal Bakal Sukses!
Lebih lengkap, mari perhatikan enam sikap orang bermental pengecut yang perlu dihindari, dilansir dari Instagram/@psikologiindonesia.
Ciri Orang Bermental Pengecut
1. Suka Menunda Pekerjaan
Jika anda terlalu sering bilang ‘aku kerjakan minggu depan deh’, berarti anda suka menunda-nunda pekerjaan.
Padahal, sesungguhnya anda memiliki waktu untuk segera menyelesaikannya. Namun, karena terlalu mengabaikan akhirnya ditunda dan ditunda.
2. Selalu Bilang Tidak Ada Waktu
Kebiasaan terlalu memutuskan tidak memiliki waktu menandakan sikap pecundang yang tidak boleh anda tanam dalam diri.
Hal ini bisa merugikan diri anda. Pasalnya, waktu yang seharusnya bisa digunakan sebaik mungkin justru disia-siakan.
Baca Juga: 6 Tanda Mental Kamu Masih Labil dan Kekanak-kanakan Meski Sudah Dewasa
3. Tidak Mau Disalahkan
Bukti paling kuat untuk melihat sikap pengecut adalah ketika tidak mau disalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri.
Jadi, jika anda memihara sikap demikian. Maka siap-siap anda dicap pecundang oleh orang sekitar anda.
4. Malas Ketika Diberi Kesempatan
Selain menunda pekerjaan, mengabaikan kesempatan dan peluang yang ada di depan mata merupakan bukti pecundangnya seseorang.
Saat anda mendapat tawaran job dari orang, lalu menjawab dengan alasan yang tidak masuk akal. Maka anda tergolong orang yang tidak bersyukur dalam hidup.
Baca Juga: 7 Makanan Rendah Purin yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Urat
5. Klaim Dirinya Tak Mampu
Kebiasaan menghakimi dan mengklaim diri sendiri tidak bisa menegerjakan suatu hal merupakan bukti sikap pengejut juga.
Jadi, penting memiliki rasa percaya diri yang tinggi agar selalu yakin dengan kemampuan diri bahwa semuanya bisa diatasi dan diselesaikan.
6. Menyerah di Tengah Perjalanan
Sikap ini merupakan pengertian yang umum dipahami masyarakat umum. Suatu sikap mundur di saat perjuangan sudah di tengah jalan atau hampir sampai.
Jika anda menggunakan sikap ini di dalam komunitas atau organisasi serta perushaan. Tentu nyali dan reputasi anda dipertaruhkan.
Baca Juga: 7 Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri Agar Hidup Lebih Bahagia