SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti yang meneliti gaya pengasuhan secara konsisten menemukan bahwa orang tua yang berwibawa membesarkan anak-anak yang lebih bahagia dan sehat serta mampu menghadapi tantangan dunia nyata.
Kabar baiknya adalah setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi orang tua yang lebih berwibawa ( otoritatif ). Dan Anda dapat mencocokkan strategi pengasuhan yang otoritatif seperti ini dengan temperamen unik anak untuk memastikan Anda tidak menggunakan pendekatan yang tidak tepat dalam mengasuh anak.
1. Dengarkan Anak Anda
Tidak seperti orang tua otoriter, yang percaya bahwa anak-anak harus dilihat dan tidak didengar, orang tua yang berwibawa menyambut pendapat anak-anak mereka. Mereka mendengarkan kekhawatiran anak-anak dan membiarkan mereka berbagi ide. Memberi anak Anda perhatian positif akan membantu mencegah masalah perilaku.
2. Validasi Emosi Anak
Orang tua yang berwibawa mengakui perasaan anak-anak. Mereka membantu anak memberi label pada emosi mereka dan mengajarinya untuk mengenali bagaimana perasaan mempengaruhi perilaku mereka. Jadi jika nanti anak Anda kesal, jangan meremehkan perasaan mereka
3. Pertimbangkan Perasaan Anak
Bersikap berwibawa berarti mempertimbangkan perasaan anak Anda. Tunjukkan pada anak-anak bahwa Andalah yang memegang kendali, namun tunjukkan juga bahwa Anda peduli dengan pengaruh keputusan Anda terhadap semua anggota keluarga. Misalnya, jika berencana untuk pindah ke luar negeri, tanyakan kepada anak-anak bagaimana perasaan mereka tentang perpindahan tersebut.
Baca Juga: Dapat Tumbuhkan Sifat Positif, Kenali 2 Manfaat Penerapan Pola Asuh yang Lembut
4. Tetapkan Aturan yang Jelas
Orang tua yang otoritatif mempunyai aturan rumah tangga yang jelas. Mereka akan memastikan anak-anak mengetahui ekspektasi sebelumnya dan menjelaskan alasan di balik peraturan mereka. Jadi, daripada berkata, “Tidurlah karena aku bilang begitu,” lebih baik katakan, “Tidurlah agar kamu bisa membantu tubuh dan otakmu bertumbuh.”
Ketika anak memahami masalah keselamatan, bahaya kesehatan, masalah moral, atau alasan sosial di balik peraturan yang ditetapkan, mereka akan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan. Mereka juga akan lebih cenderung mengikuti peraturan ketika Anda tidak ada bersamanya.
5. Tawarkan Satu Peringatan untuk Masalah Kecil
Orang tua yang berwibawa memberikan konsekuensi langsung atas pelanggaran aturan. Misalnya, jika seorang anak memukul, mereka dapat dimasukkan ke dalam time-out atau kehilangan hak istimewa. Namun untuk masalah kecil, orang tua yang berwibawa memberikan peringatan. Mereka memberitahu anak-anak apa konsekuensinya jika mereka tidak mengubah perilakunya.
6. Gunakan Konsekuensi yang Mengajarkan Pelajaran Hidup
Orang tua yang berwibawa tidak membuat anak menderita karena kesalahannya. Mereka menghindari mempermalukan anak-anak dan tidak menggunakan hukuman fisik. Mereka juga tidak menggunakan rasa bersalah atau mengatakan hal-hal seperti, “Aku sangat kecewa padamu.” Namun, mereka membantu seorang anak menyadari bahwa telah membuat pilihan yang buruk, namun mereka bukanlah orang yang buruk.
7. Tawarkan Insentif
Orang tua yang otoritatif menggunakan penghargaan untuk memotivasi anak. Namun bukan berarti mereka menghujani anak-anak dengan hadiah mewah. Sebaliknya, ketika seorang anak bergumul dengan masalah perilaku tertentu, mereka menggunakan insentif untuk membantu anak kembali ke jalur yang benar. Misalnya, Seorang anak prasekolah menolak untuk tidur di tempat tidurnya sendiri. Orang tuanya membuat bagan stiker dan dia mendapat satu stiker setiap malam ketika dia menginap di tempat tidurnya sendiri.
8. Biarkan Anak Membuat Pilihan Kecil
Orang tua yang otoritatif memberikan pilihan ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan kecil. Hal ini akan mempersiapkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih besar di kemudian hari.
9. Seimbangkan Kebebasan dengan Tanggung Jawab
Orang tua yang berwibawa mengharapkan anak-anak mereka bertanggung jawab dan mempersiapkan mereka untuk sukses dimasa depan. Misalnya, seorang anak sering kali lupa mengemas semua barang yang dibutuhkannya untuk sekolah. Maka dari itu, orang tua membantu dengan membuatkan daftar periksa untuknya. Dan sebelum pergi ke sekolah, minta anak-anak untuk memeriksa daftar terlebih dahulu.
10. Ubah Kesalahan Menjadi Peluang Belajar
Orang tua yang berwibawa tidak mempermalukan anak jika melakukan kesalahan. Sebaliknya, mereka akan membantu mencari cara untuk mengubah kesalahan tersebut menjadi peluang pembelajaran.
11. Mendorong Disiplin Diri
Orang tua yang berwibawa tidak tertarik untuk mengendalikan anak-anak, namun mereka berusaha mengajari anak-anak untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Jadi, jangan menenangkan anak Anda setiap kali dia kesal. Sebaliknya, ajarkan cara menenangkan diri. Dan jangan mengomeli untuk mengerjakan tugasnya. Namun bantu mereka menjadi lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
12. Jaga Hubungan Sehat Dengan Anak
Pola asuh otoritatif bukanlah tentang meneriakkan perintah dan menuntut kepatuhan. Sebaliknya, ini tentang menjadi teladan yang baik dan mengajarkan keterampilan hidup kepada anak-anak. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk memberikan perhatian penuh kepada anak bahkan pada hari-hari ketika mereka berperilaku buruk.
Menghabiskan waktu berkualitas bersama akan membantu anak Anda merasa dicintai dan diterima, yang merupakan kunci untuk membantu mereka merasa percaya diri tentang siapa diri mereka dan apa yang mampu mereka capai.
Sumber: Very Well Family