SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh yang lembut adalah menempatkan pemahaman dan kepekaan orang tua menjadi lebih tinggi daripada hukuman tradisional. Tiga komponen utama pendekatan Gentle Parenting adalah Empati, pengertian, dan rasa hormat.
Gentle parenting atau pola asuh yang lembut merupakan filosofi parenting yang pertama kali dipopulerkan oleh Sarah Ockwell-Smith dalam The Gentle Parenting Book.
Istilah pola asuh yang lembut ini, seperti melansir childandfamilyblog.com, terkadang digunakan secara sinonim dengan pola asuh yang penuh perhatian, pola asuh masing-masing, dan pendekatan pola asuh positif lainnya.
Meskipun tidak sama, namun pendekatan-pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang sama. Ya, pendekatan gentle parenting menekankan kepekaan dan pengertian orang tua dibandingkan disiplin ketat atau hukuman keras, dengan tujuan membantu anak mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, pengaturan diri, dan kebahagiaan.
Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
Pola asuh yang lembut pada dasarnya setara dengan apa yang oleh para ilmuwan perkembangan disebut sebagai gaya pengasuhan otoritatif, yaitu sebuah pendekatan yang terbukti paling ideal untuk perkembangan anak yang sehat.
Selain itu, pola asuh yang lembut melibatkan kemitraan dua arah antara orang tua dan anak, di mana orang tua tidak terlalu lepas tangan atau terlalu mengontrol.
Orang tua merespons kebutuhan anak mereka dan menetapkan batasan serta tuntutan yang selaras dengan tingkat perkembangan anak. Orang tua juga mendorong perilaku positif seperti kebaikan, rasa hormat, dan pengaturan emosi dengan mencontohkannya sendiri.
Komponen utama pendekatan pengasuhan yang lembut
1. Empati
Menempatkan diri pada posisi anak Anda untuk memahami kebutuhan atau emosi apa yang menyebabkan perilaku mereka.
Misalnya, kemarahan mungkin disebabkan oleh rasa lapar, kelelahan, perubahan jadwal, transisi, atau kebutuhan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama Anda.
Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Serangan Asam Urat Kambuh
2. Pemahaman
Komponen utama pola asuh ini mempertimbangkan kebutuhan dan perilaku anak Anda dalam konteks tingkat perkembangannya, seperti kematangan perilaku dan emosi.
Contohnya, meskipun anak-anak tidak bisa merespons rasa frustrasi mereka dengan menjatuhkan diri ke lantai dan menangis tersedu-sedu, hal ini lebih bisa diterima oleh anak-anak karena kemampuan mereka untuk mengatur emosi terbatas.
3. Rasa Hormat
Komponen utama pola asuh yang lembut ini memperlakukan anak Anda sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
Orang tua diharuskan fokus pada mengajar dan membimbing, bukan mendikte. Karena mereka menghindari perintah, kritik, hukuman, atau larangan.
Baca Juga: 6 Minuman Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik
Daripada berteriak atau mengatakan “tidak”, orang tua mungkin dengan tenang menyarankan alternatif atau menjelaskan mengapa perilaku tersebut bermasalah.
Misalnya, saat kamu melempar pasir ke seseorang, itu bisa menyakitinya dan dia mungkin kesal, "Bisakah kamu berlatih melempar pasir ke dalam ember saja?".
Dengan menerapkan komponen-komponen utama gentle parenting ini, orang tua yang lembut bertujuan untuk membantu anak-anak mereka merasa diakui dalam pikiran dan perasaan mereka.
Kemudian, dengan belajar bagaimana mengatur diri sendiri, dan mengembangkan kemandirian serta kepercayaan diri pada kemampuan mereka dalam menghadapi tugas dan masalah sehari-hari.
Sumber : childandfamilyblog.com